- FPK Kabupaten Barito Utara Laksanakan Audensi Ke Pj Bupati Barito Utara
- BNI Kuatkan Dukungan Pada Industri Hulu Migas dan UMKM
- Bupati Asahan Pimpin Upacara HUT KORPRI ke-52
- Wakil Bupati Asahan Tutup pelatihan berbasis kompetensi Tailor Made Training tahun 2023
- Bantu Warga Akan Air Bersih Polres Blitar Kota Manfaatkan Rantis Distribusi Air Bersih
- BNI Dukung Technopreneurship Trisakti Menuju Green Campus
- Babinsa Serka Wawan Pendampingan Program Vaksin Imunisasi TD dan DT
- Jaga Keseimbangan Ekosistem Alam Koramil 05/Tanah Abang Melaksanakan Penanaman Pohon Serentak
- Peringati HUT Korpri ke 52 dan HKN ke 59, Sekda Izul Marom Ingatkan ASN Jaga Netralitas Pemilu 2024
- BNI Berkomitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Kepala BP2MI Bertemu KDEI dan Pekerja Migran Indonesia di Taiwan, Bahas Overcharging hingga Serukan Jaga Persatuan Antara PMI

Keterangan Gambar : Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama delegasi saat bertemu dengan pimpinan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan.(Ist)
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melakukan courtesy call dengan pimpinan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan. Pertemuan ini berlangsung di Ruiguang Road, Neihu District, Taipei pada Minggu (24/9/2023).
Dilansir laman resmi BP2MI, dalam pertemuan tersebut, Kepala BP2MI dan rombongan delegasi disambut oleh Wakil Kepala KDEI beserta seluruh jajarannya.
Benny Rhamdani, dalam sambutannya menjelaskan, beberapa hal apa yang menjadi prioritas utama BP2MI.
Baca Lainnya :
- Imbas Penyerbuan Barang Impor, Ancaman Penurunan Produksi dan PHK0
- Industri Tekstil di Jabar Terancam Berhenti Produksi Imbas Predatory Pricing di Social Commerce0
- Harga Telur Dinilai Anjlok Hingga Tiga Pekan, Koperasi Berkah Telur Blitar Gelar Kopdar0
- BNI, Dukcapil, dan Bpjamsostek Permudah Diaspora dan Pekerja Migran Hong Kong Miliki Rekening Serta Perlindungan Ketenagakerjaan0
- Lepas Ekspor Perdana Komoditas Unggulan Provinsi Jambi, Mendag Zulkifli Hasan: Kolaborasi Pelaku UKM dan Perusahaan Buka Pintu Ekspor ke Kancah Global0
“Berdasarkan data World Bank tahun 2017, terdapat sembilan juta Pekerja Migran Indonesia yang berada di luar negeri, tapi hanya 3,7 juta yang tercatat prosedural. Berarti sisanya ilegal dan mungkin mereka adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Oleh karena itu, pemberantasan sindikat saya jadikan prioritas," ungkap Benny di ruang rapat KDEI.
Lanjut Benny menuturkan, dirinya telah berkali-kali memimpin langsung penggerebekan yang dilakukan oleh BP2MI bekerja sama dengan Polri.
“Ini kejahatan besar dan akar dari masalah yang menimpa pekerja migran kita," bebernya.
Kemudian Benny memaparkan, fokus Taiwan yaitu banyaknya kasus overcharging. Setiap pekerja migran harus mengeluarkan biaya sekitar 70-80 juta Rupiah. Padahal negara sudah menetapkan struktur biaya (cost structure). Misalnya, untuk pekerja rumah tangga biayanya sebesar 24 juta Rupiah. Inilah kejahatan yang harus dihadapi bersama.
Mantan senator DPD RI dua periode ini juga meminta kepada semua pihak terutama KDEI untuk membantu permasalahan dimaksud agar segera diatasi.
Pada kesempatan yang sama, Benny bertemu dengan para pimpinan perguruan silat yang ada di Taiwan untuk berdialog dan memperkenalkan organisasi atau perguruannya.
“Saya hanya ingin bersilaturahmi untuk lebih mengenal para pekerja migran dan masalah-masalahnya. Apa, sih, yang dibutuhkan," tuturnya.
BP2MI, tambah Benny, butuh organisasi-organisasi seperti ini di luar negeri untuk mensosialisasikan secara terus menerus langkah-langkah perbaikan untuk pekerja migran Indonesia.
Terkait pertikaian yang terjadi sebelumnya, Benny meminta agar perguruan dapat ambil hikmah dan belajar dari kejadian yang sudah terjadi.
“Semangat menjaga ukhuwah dan persatuan di antara pekerja migran dan semangat persatuan harus terus diperkuat. Masalah yang terjadi diselesaikan secara hukum. Terima kasih atas kebesaran jiwa, sehingga ini tidak terjadi lagi. Wajah Indonesia di mata luar adalah wajah para pekerja migrannya," kata Benny.
Benny meminta para organisasi yang ada di luar negeri dapat bekerja sama dan kolaborasi dalam penanganan permasalahan pekerja migran Indonesia.
“Negara sedang sangat serius memperhatikan pekerja migran. Mohon dibantu. Jika ada masalah di lapangan bisa terus komunikasi pada KDEI atau langsung ke saya," tukasnya.
Wakil Kepala KDEI Taiwan, Zulmartinof, berpesan untuk saling menjaga persatuan dan persaudaraan antar perguruan.
“Bekerjalah secara profesional. Taiwan tak melarang kita membuat apapun selama itu baik. Taiwan memberi kebebasan untuk para Pekerja Migran Indonesia. Saya minta bekerja dengan baik dan jaga persatuan dan persaudaraan kita," paparnya.
Dalam rangkaian kegiatan di kantor KDEI, Kepala BP2MI meninjau tempat pelayanan, memberikan sosialisasi, dan dialog di hadapan 200 orang pekerja migran Indonesia. Keseluruhan kegiatan di kantor KDEI usai pukul 16.00 waktu Taipei, kemudian rombongan bertolak ke Taiwan Main Station untuk bertemu dengan para pekerja migran Indonesia.(*)
