- KPU Barito Utara Gelar Rapat Koordinasi Pleno Terbuka Penghitungan Perolehan Suara Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Serta Bupati Dan Wakil Bupati Barito Utara 2024 - 2029
- Terminal Humor Tempat Hiburan Keluarga Hadir di Jakarta
- Personil Koramil 05/Blj Monitoring Kegiatan Car Free Day
- DPR Puji Kehadiran BNI di Belanda: Berikan Layanan Terbaik ke Diaspora
- Gelar Kaderisasi Merah Putih, Dr. Nurdin : Siapkan Generasi Emas yang Menyebarkan Semangat Persatuan dan Cinta Tanah Air
- Diskusi Kebangsaan bersama Gen Alpha, Dr. Nurdin : Kalian Penentu Masa Depan Bangsa
- Danramil 01/Tgr Patroli Cipta Kondisi Paska Pencoblosan
- Serda Alex Hadiri Sosialisasi Pencegahan Narkoba
- Audiensi JMSI: Dukungan Penuh untuk Kebijakan HAM di Era Presiden Prabowo
- Dr. Nurdin Ajak Ormas Terus Berkontribusi bagi Kemaslahatan Kota
Eks Anggota DPRD Majalengka Fraksi PDI Perjuangan Alih Dukungan ke Pasangan Eman-Dena
MEGAPOLITANPOS.COM Majalengka - Pemungutan suara Pilkada serentak 2024 tinggal 10 hari lagi, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Majalengka nomor urut 1 Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan terus 'kebanjiran' dukungan.
Setelah kakak Erick Thohir, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir siap mendorong pasangan Eman-Dena menjadi Bupati dan Wakil Bupati Majalengka periode selanjutnya, kini dukungan itu juga datang dari tokoh sekaligus kader PDI Perjuangan. Ir. H.Hamzah Nasyah, MM (eks anggota DPRD Majalengka fraksi PDI Perjuangan) dan Eti Rohaeti (eks caleg DPRD Majalengka dari PDI Perjuangan) adalah dua tokoh yang memilih beda jalur dengan pilihan partainya.
Seperti yang diketahui, PDI Perjuangan sendiri sudah mempunyai cabup-cawabup di Pilkada Majalengka 2024. Karna Sobahi-Koko Suyoko adalah 'jagoan' dari partai berlambang banteng itu.
Baca Lainnya :
- KPU Barito Utara Gelar Rapat Koordinasi Pleno Terbuka Penghitungan Perolehan Suara Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Serta Bupati Dan Wakil Bupati Barito Utara 2024 - 2029
- Terminal Humor Tempat Hiburan Keluarga Hadir di Jakarta
- Personil Koramil 05/Blj Monitoring Kegiatan Car Free Day
- DPR Puji Kehadiran BNI di Belanda: Berikan Layanan Terbaik ke Diaspora
- Gelar Kaderisasi Merah Putih, Dr. Nurdin : Siapkan Generasi Emas yang Menyebarkan Semangat Persatuan dan Cinta Tanah Air
Kedua tokoh tersebut milih berbeda jalur karena berharap perubahan untuk Majalengka kedepan. Adapun deklarasi dukungan kedua tokoh tersebut berlangsung saat kegiatan Roadshow Hajat Rakyat yang digagas oleh Relawan Sahabat Yoshua, pada Minggu (17/11/2024).
"Untuk saya pribadi, ketika melihat figur, visi-visi, dan kemudian juga jangkauan ke depan, saya lebih condong ikut untuk ke pasangan 01, yaitu pasangan Haji Eman Suherman dan Kang Dena Muhamad Ramdhan," kata Hamzah kepada wartawan.
Dukungan itu, kata Hamzah, lahir dari hati nuraninya. Dia mematikan dukungan ini tanpa intimidasi dari pihak manapun.
"Saya teguh dengan pendirian saya, dan apapun yang terjadi ini asli dari nurani hati saya sendiri. Tidak ada paksaan, dengan riang gembira kita menyambut Pilkada Majalengka," ujar dia.
Sementara itu calon Bupati Majalengka nomor urut 1 Eman Suherman menyambut baik niat dari kedua kader PDI Perjuangan itu. Dia merasa bersyukur karena menjelang hari pemungutan suara gelombang dukungan kepada dirinya terus mengalir.
"Justru bersyukur, karena kami bertambah dukungan. Tadinya tidak menyangka, seorang Pak Haji Hamzah langsung menyatakan sikap untuk mendukung pasangan 01, konsekuensi juga mungkin sudah dipikirkan. Begitupun dengan Bu Haji Eti juga sama," ujar Eman.
Eman memastikan dukungan ini murni dari hati nurani. Mereka, lanjut dia, hanya ingin perubahan untuk kemajuan Majalengka.
"Tapi karena memang kepentingan beliau besar untuk melihat Majalengka ke depan, karena menurut beliau mungkin Majalengka ke depan hanya bisa dilakukan akan lebih maju dan Langkung Sae hanya oleh pasangan 01. Makanya beliau berani mengambil sikap seperti itu," kata Eman.
"Terimakasih ini sebuah anugerah dalam perjalanan politik saya, kami pasangan HADE nomor satu, ternyata didukung juga oleh sebagian kader-kader dan mantan PDI Perjuangan. Sekarang sudah menyatakan, itu demokrasi. Karena dalam negara demokrasi ini kan sah-sah saja orang menjatuhkan pilihan," tambahnya. ** (Agit)