- KPU Barito Utara Gelar Rapat Koordinasi Pleno Terbuka Penghitungan Perolehan Suara Gubernur Dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Serta Bupati Dan Wakil Bupati Barito Utara 2024 - 2029
- Terminal Humor Tempat Hiburan Keluarga Hadir di Jakarta
- Personil Koramil 05/Blj Monitoring Kegiatan Car Free Day
- DPR Puji Kehadiran BNI di Belanda: Berikan Layanan Terbaik ke Diaspora
- Gelar Kaderisasi Merah Putih, Dr. Nurdin : Siapkan Generasi Emas yang Menyebarkan Semangat Persatuan dan Cinta Tanah Air
- Diskusi Kebangsaan bersama Gen Alpha, Dr. Nurdin : Kalian Penentu Masa Depan Bangsa
- Danramil 01/Tgr Patroli Cipta Kondisi Paska Pencoblosan
- Serda Alex Hadiri Sosialisasi Pencegahan Narkoba
- Audiensi JMSI: Dukungan Penuh untuk Kebijakan HAM di Era Presiden Prabowo
- Dr. Nurdin Ajak Ormas Terus Berkontribusi bagi Kemaslahatan Kota
Kisah Cinta Sepasang Remaja Asal Indonesia dan Uzbekistan Dalam Memahami Hijrah Bakal diangkat ke layar Lebar
Keterangan Gambar : Konferensi pers rencana produksi Pengin Hijrah, di Jakarta, Selasa (11/11).
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- PENGIN HIJRAH sebuah karya novel yang dirilis di Indonesia International Book Fair (IIBF), 26 September 2024 lalu, bakal di angkat ke Layar Lebar. film yang mengisahkan sepasang anak muda asal Indonesia dan Uzbekistan ini akan mulai diproduksi pada Rabu, 13 September 2024.
Film drama religi produksi Sinemata Buana Kreasindo — kerja sama dengan rumah produksi Multi Buana Kreasindo (MBK) Productions dan Sinemata ini unik dan menarik dan nantinya akan tayang serentak pada 2025. Dari tiga lokasi syuting produksi di Bogor, Belitung dan Uzbekistan, film ini akan mengawali Produksinya di Uzbekistan.
Baca Lainnya :
- Bukan Sekedar Horor, Film Wanita Ahli Neraka Hadirkan Kisah Santriwati yang Terjebak dalam Pernikahan yang Mengerikan
- Sinopsis Film Wanita Ahli Neraka: Benarkah Perempuan Lebih Banyak di Neraka
- Kisah Cinta Sepasang Remaja Asal Indonesia dan Uzbekistan Dalam Memahami Hijrah Bakal diangkat ke layar Lebar
- Nobar Film Tegar, Dr. Nurdin :Jadi Motivasi Guru dalam Penguatan Pendidikan Karakter
Uzbekistan menjadi pilihan lokasi produksi karena memiliki keunikan, ke-eksotikan secara visual, ikatan historis dan peradaban Islam yang sangat kuat dengan Indonesia.
Imam Bukhari salah satunya, Perawi hadis ini merupakan Ulama kelahiran Uzbekistan. Kompleks makamnya di Samarkan menjadi salah Setu lokasi produksi film Pengin Hijrah.
Salah satu kutipan hadis imam Bukhari juga menjadi rujukan dan jadi moral story film. "Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya... (HR Buchari),
Budi Yulianto Eksekutif Produser film Pengin Hijrah - menuturkan cerita asli film Ini kepada penulis, sebelum menuliskannya menjadi karya novel dan skenario film. Novel Pengin Hijrah dirilis di Indonesia International Book Fair (IIBF), 26 September 2024 lalu.
" Rencana produksi Pengin Hijrah makin menguat setelah Budi datang ke Samarkan, Bukhara dan Tashken yang merupakan ibukota Uzbekistan. Saat berada di kompleks makam Imam Bukhari itulah ada dorongan kuat untuk menuntaskan Ide cerita Pengin Hijrah menjadi produksi film," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin,(11/11).
Dijelaskan, Samarkan, Bukhara dan Tashken merupakan kota kota lintasan jalur sutra dari Eropa menuju Asia. Peradaban Islam dan penyebarannya juga dilakukan lewat jalur sutra ini. Asia Tengah (Uzbekistan) menjadi titik pertemuan, Termasuk dalam melahirkan ulama-ulama ternama, salah satunya Imam Bukhari.
Film Pengin Hijrah Ingin menghadirkan tiga kota Samarkan, Bukhara dan Tashken sebagai kisah dari perjalanan cinta dua anak manusia dengan latar budaya berbeda.
“Pengin hijrah Ini berkisah tentang cinta anak muda Indonesia dan Uzbekistan dalam memahami keyakinan berhijrah. Juga cerita romantis percintaan beda budaya. Dan lokasi-lokasi produksi film di Uzbekistan ini sangat mendukung cerita filmnya,” jelas Budi.
Budi Yulianto, Eksekutif Produser yang sukses box-office lewat film Air Mata di Ujung Sajadah (3,1 juta penonton). Selain Uzbekistan, Budi menyebut Pulau Belitung dan Bogor juga menjadi latar cerita lokasi produksi film Pengin Hijrah.
" Kurang lebih 30 persen produksi berlangsung di Uzbekistan. Selebihnya produksi berlangsung di Bogor sebagai lokasi kampus tokoh utama, dan pulau Belitung yang akan menjadi lokasi asal tokoh utama," katanya.
Menurut Budi, Belitung melengkapi visual film dengan pantai-pantainya yang eksotis. Kontras dengan Uzbekistan yang berupa dataran (gurun) dan perbukitan bercuaca subtropis-dingin.
Pengin Hijrah akan menuntaskan produksinya dalam 24 hari produksi. Sinemata Buana Kreasindo (SBK) berharap, filmnya bisa dinikmati di 2025 nanti.
Pengin Hijrah mempercayakan penyutradaraan kepada Jastis Arimba yang sukses lewat film-film drama box-office. Melibatkan pemain dua negara, di antaranya Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Karina Suwandi, Nadzira Shafa. Beberapa pemeran dari Uzbekistan merupakan aktor drama panggung di Uzbekistan.
“Kami berharap lokasi produksi di dua negara, juga memudahkan proses distribusi film di negara-negara Islam di wilayah regional Asia nantinya,” harap Budi.
Jastis Arimba yang sudah mendatangi lokasi-lokasi produksi di Samarkan, Bukhara dan Tashken berharap cuaca di Uzbekistan akan mendukung tim produksinya. Mengingat bulan November sudah memasuki Musim dingin. Suhu di lokasi syuting yang bisa mencapai 5 derajat celcius menjadi tantangan tersendiri bagi pemain dan tim produksinya selama di Uzbekistan.
Sinemata Buana Kresindo (SBK) berharap pengambilan lokasi produksi film di Uzbekistan memberikan warna tersendiri bagi pencapaian visual yang lebih menawan.
Cerita Pengin Hijrah juga lebih menarik dengan menghadirkan konflik cinta antara dua budaya berbeda dalam memahami arti hijrah Sesungguhnya.
So, nantikan seperti apa hasil perpaduan lokasi produksi film di Samarkan, Bukhara, Tashken, Belitung dan Bogor, saat film dirilis di 2025 nanti!
Para Pemain:
Steffi Zamora (Alina).
Endy Arfian (Omar).
Daffa Wardhana (Joe).
Karina Suwandi (Ibu Ira - Ibu Omar).
Nadzira Shafa (Aisyah).
Sita Permata Sari (Ulfa).
Adhin Abdul Hakim (Furgon).
Gulchera (Nenek Omar).
Temur Mirzaev (Ayah Omar).
Sutradara: Jastis Arimba.
Produser: Rendy Gunawan, Aris Muda Eksekutif Produser: Budi Yulianto, Avesina Soebli.
Ide cerita: Budi Yulianto.
Skenario: Benni Setiawan, Endik Koeswoyo, Jastis Arimba.
Produksi: Sinemata Buana Kreasindo/ 2024.
(Reporter: Achmad Sholeh Alek).