TJ Langgar Kesepakatan Nambah Armada, Angkot M44 Demo, Para Penumpang Terlantar

Keterangan Gambar : Demo Angkot M44(Poto. Ach.Sholeh)
Megapolitanpos.com, Jakarta- Sekitar 100 unit Angkot Mikrolet 44 jurusan Kp. Melayu - Tanah Abang melakukan aksi demo.
Akibat demo kesemrawutan lalulintas dijalan Stasiun Tebet macet dan para penumpang banyak terlantar.
Baca Lainnya :
- FLS3N Siswa SDN Manggarai 01 Cibono Melaju ke tingkat Kota
- Polsek Tebet Ajak Pokdarkamtibmas Bantu Menjaga Kamtibmas
- Amanat Reformasi Jangan Dikhianati Karena Kepentingan Oligarki
- Sowan Bupati Terpilih H. Rijanto PKD Blitar Siap Bersinergi untuk Kemajuan Pemkab Blitar
- Perayaan HUT ke-79 TNI di Kota Bogor, Rusli Prihatevy Sampaikan Ucapan Selamat dan Harapkan Sinergitas Antar Lembaga
Perwakilan aksi demo 44 Bambang mengatakan, demo dilakukan karena pihak Trans Jakarta (TJ) melanggar kesepakatan yang sudah lama dibuat.
Pihak TJ kata Bambang melanggar kesepakatan tersebut dengan menambah armadanya.
" Kami jelas dirugikan karena penambahan armada TJ, ini urusan perut, urusan dapur harus segera ditarik penambahan armada TJ," terang Bambang.
Penambahan 2 unit armada TJ besar tambah Bambang jelas membuat pendapatannya menurun, dia berharap pihak TJ mau mendengar aspirasi mereka.
"Kami tetap akan lakukan aksi sampai pihak TJ mengurangi armadanya, kami sudah sering lakukan demo tapi belum ada tindak lanjutnya," ungkap Bambang.
Terkait tuntutannya Bambang mewakil teman temannya bersedia dialog, namun dia bersikukuh agar penambhan armada TJ ditarik secepatnya.
" Kami tetap akan terus berdemo sampai tuntutan kami dipenuhi," tegas Bambang.
Kadishub Jakarta Selatan Bernad mengatakan bahwa pihaknya berharap agar masalah demo angkot 44 segera dapat diselesaikan, untuk itu dia meminta pihak terkait melakukan mediasi.
" Saya juga berharap walau demo berlangsung lalulintas harus dapat dikendalikan, beri ruang juga agar para penumpang tidak terlantar," kata Bambang.
Perwakilan TJ dari Jack Lingko, Fajri dalam mediasinya kepada perwakilan demo berjanji akan meneruskan aspirasi pendemo kepada pihak TJ.
" Untuk sementara saya hanya bisa meneruskan aspirasi bapak bapak, soal keputusannya saya tidak berwenang," kata Fajri.
Sementara itu Mulyadi (35) penumpang asal Bojong Gede mengatakan akibat demo tersebut dirinya merasa terlambat bekerja, dan dia berharap agar kondisi kembali normal.
" Kalau tau mau ada demo sih saya mending gak kerja, ini kan mau naik ojol repot mesti pakai aplikasi, mau naik Opal( ojek pangkalan) takut mahal, ya saya berharap kondisi segera pulih lah," tutup Mulyadi.(ASl/Red/MP).
