Sate Ayam : Lezatnya Tradisi Kuliner yang Tetap Bertahan di Tengah Modernisasi

MEGAPOLITANPOS.COM Kuliner - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kuliner yang beragam. Bisa dilihat sendiri, mulai dari Sabang sampai Merauke, banyak sekali kuliner yang tidak cukup untuk dituliskan secara singkat. Adanya keberagaman kuliner ini di Nusantara tidak hanya ditentukan dari unsur lokal, tetapi juga disebabkan oleh pengaruh dari luar.
Kuliner yang berakar dari tradisi atau turun temurun bagai jembatan penghubung masa lalu dan masa kini. Meski dianggap “jadoel atau jadul” dan dijajakan di pinggir jalan. Tetapi kuliner ini mempunyai cita rasa yang beragam sehingga masyarakat sekitar ketagihan termasuk orang luar atau turis.
Baca Lainnya :
- Upaya Menyuap Jaksa Gagal Kasus MID atas Dugaan Korupsi Proyek Sabo Dam Kali Bentak Jalan Terus
- Komsos dengan Perangkat Kelurahan, Digunakan Babinsa Komunikasi Dua Arah
- Warga Sidorejo Kecamatan Doko Laporkan HGU PT Perkebunan Ke Kejari Kabupten Blitar, ini Sebabnya
- Babinsa Ajak Warga Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem
- Wakil Bupati Asahan Hadiri Seminar Pendidikan
*Menjelajahi Kawasan Kuliner Nusantara*
Salah satu tempat kuliner nusantara yang ada di kawasan kuliner jadoel Jakarta yang beralamat di jl.Veteran 1,12A,Gambir daerah Jakarta pusat. Tempat yang memiliki keragamaan makanan tradisional maupun modern dengan harga yang terbilang mahal untuk kantong para pelajar ini tetapi memiliki rasa yang khas disetiap makanannya.
Terdapat beragam kuliner yang ada disana seperti sate ayam, gado-gado, siomay, rujak juhi, dan es dawet yang menyegarkan.
Kuliner yang ada disana memiliki sejarah tersendiri untuk membuka usaha ini. Termasuk pak Amin si pedagang sate ayam yang sudah berjualan sejak tahun 1991, ia meneruskan usaha dari sang ayah.
“saya berjualan disini meneruskan usaha dari bapak saya atau bisa dibilang turun temurun yang sebelumnya dari kakek saya” ungkap pak Amin.
Pak Amin sudah berjualan kurang lebih 30 tahun, sebelumnya ia berjualan tepat di depan es krim Ragusa yang terkenal dengan sejarahnya. Lalu ia pindah ke ruko yang berada disamping es krim Ragusa dengan pedagang kuliner lainnya yang baru saja menginjak usia 6 tahun berdagang dan untuk jam bukanya di Kawasan Kuliner Jadoel Jakarta ini dari jam 09.00-21.00. ** (PKL)
