JAKARTA. Saat pencoblosan 14 Februari 2024 tinggal menghitung hari saja. Dimana mana kita melihat spanduk dan baliho dari masing masing Caleg, dan Tatkala semua orang yang menggantungkan harapan, terhadap tuntutan keadilan dalam hidupnya kepada para calon legislatif di perhelatan pemilihan calon legislatif pada bulan Februari 2024 esok, untuk dapat kemudian menjadi wakil suara rakyat di parlemen masa periode 2024 - 2029 nanti. Saya sebagai Aktivis 98 melihat ada sosok calon wakil rakyat untuk wilayah DKI Jakarta yang membangkitkan asa terhadap perubahan atas hak hidup layak warga ibukota.

Sosok itu bernama, Frans Immanuel T Saragih. Dia dengan kesungguhan hatinya berani mengajukan diri sebagai pelindung & pelayan rakyat DKI Jakarta.

Dengan bermodalkan semangat pembebasan masalah-masalah rakyat di lapangan, Frans Immanuel T Saragih maju bertarung dalam kontestasi pileg ini berbajukan partai Nasdem dengan no urut 7 dapil Jakarta Pusat.

Baca Lainnya :

• Breaking News ; Hembusan Suhu Panas Politik Diduga Ada Mantan Asisten Stafsus Jokowi Bermain Rekom Pilkada Blitar 2024
• Cermati DPS, Bawaslu Kabupaten Blitar Pastikan Pemilih TMS Dicoret humas ini Penjelasannya
• Golkar Rekom Airin Maju Pilgub Banten, Ini Pesan Sachrudin
• Hari Pertama Paslon Risky Daftar ke KPUD Kabupaten Blitar sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar
• Detik Ahir Pendaftaran DPD Golkar Resmi Rekom Bambang - Bayu Sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar

Di dalam perjalanan politik seorang Frans Immanuel T Saragih untuk dapat menjadi pelindung & pelayan rakyat DKI Jakarta, Frans Immanuel T Saragih bukan type calon legislatif yang suka berbohong & melakukan pola-pola pembodohan terhadap calon pemilihnya seperti yang lazim dilakukan caleg-caleg lainnya yaitu, melakukan praktek politik uang agar orang-orang mau memilihnya di pemilihan legislatif DPRD DKI Jakarta pada bulan Februari nanti.

Frans Immanuel T Saragih yang merupakan sosok bagian dari aktivis 98, dia sungguh menginginkan rakyat ini dapat tersadarkan atas hak-hak sosial, ekonomi & politiknya dengan kesadaran penuh, dimana rakyat dapat memilih seorang Frans Immanuel T Saragih untuk menjadi wakil rakyat DKI Jakarta yang sesungguhnya.

Rakyat adalah pemilik sesungguhnya konstitusi negeri ini.

Dan selama ini banyak rakyat marjinal yang tersisihkan dalam kepentingan elit-elit penguasa yang bercita rasa pengusaha, dimana hampir tiada terdengar mau pun terlihat ada wakil rakyat yang mau memperjuangkan nasib kaum-kaum marjinal, khususnya kaum marjinal ibukota Jakarta.

Maka karena daripada itu, rakyat DKI Jakarta harus tidak mau lagi untuk dibodoh-bodohi oleh para calon elit penguasa dengan mau mencermati & menilai dengan baik, siapa orang baik yang dapat dijadikan wakil rakyat untuk kemudian menyuarakan nilai-nilai kebenaran kepada pemerintahan ketika rakyat sedang lagi berada dalam kesusahan.

Frans Immanuel T Saragih yang juga merupakan tokoh muda agama, tentu mengerti akan keresahan rakyat DKI Jakarta yang harus diperjuangkan dalam parlemen DPRD nanti.

Jadi, jangan sampai kita terlena dengan politik uang yang berisikan beberapa lembar nilai Rupiah & sembako, namun di 5 tahun mendatang, rakyat DKI Jakarta seperti "anak ayam yang kehilangan induknya" dalam mencari keadilan serta kesetaraan hak sosial, ekonomi & politik.

Saya selaku bagian dari perjalanan perjuangan aktivis '98 dalam memperjuangkan nilai-nilai kerakyatan serta hak rakyat di perjalanan Republik ini bersama seorang Frans Immanuel T Saragih, mengajak seluruh rakyat DKI Jakarta yang ada di wilayah Jakarta Pusat untuk mau membuka hati nuraninya, agar dapat memilih calon wakilnya di DPRD nanti seperti sosok yang bernamakan Frans Immanuel T Saragih.

Tidak perlu ragu atas pilihan itu. Sebab suatu keraguan merupakan pangkal dari sebuah kehancuran.

Mari, seluruh warga Jakarta Pusat beramai-ramai mengajak seorang Frans Immanuel T Saragih untuk menjadi wakil suara keresahan rakyat di DPRD DKI Jakarta di periode 2024-2029 nanti.

Karena kita semua orang harus yakin, bahwa perubahan itu harus didatangi. Bukan ditunggu kedatangannya.