Kemendag Dukung 7 Jenama dan Desainer Fashion Indonesia Tampil di New York Fashion Week 2023

Keterangan Gambar : Fashion week
Megapolitanpos.com, Jakarta– Kementerian Perdagangan(Kemendag)memberi dukungan kepada tujuh jenama(brand) modest fashion Indonesia untuk tampil pada New York Fashion Week (NYFW) 2023.
Ketujuh jenama tersebut
yakni Buttonscarves; KAMI.; AM by Anggiasari; Ayu Dyah Andari x BT Batik Trusmi; Zeta Prive; Lenny
Hartono; dan Nada Puspita. Ketujuhnya merupakan jenama yang pernah tampil pada Jakarta Muslim
Fashion Weeek (JMFW) tahun 2022 lalu.
“Kami ingin mendukung sekuat yang kami bisa. Dukungan ini penting untuk diagendakan. Kami ingin agar teman-teman desainer muda yang karyanya luar biasa ini, tidak kalah dengan karya desainer dari manapun, bisa mendunia. Kita punya keunggulan yang luar biasa, tentu tidak akan diterima begitu saja tanpa upaya promosi,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam ‘Media Briefing JMFW Goes To NYFW’, Selasa (31/1) di kantornya.
Baca Lainnya :
- Kemendagri Beri Penghargaan SPM Terbaik 2025 kepada Pemda
- Sowan Bupati Terpilih H. Rijanto PKD Blitar Siap Bersinergi untuk Kemajuan Pemkab Blitar
- Kuliah Umum di Universitas Lambung Mangkurat, Wamendag Roro Dorong Sinergi Pendidikan dan Pemerintah untuk Tingkatkan Ekonomi
- Wamendag Roro Serahkan 50 Timbangan di Pasar Pandu Banjarmasin
- Kemendag Targetkan Pertumbuhan Nilai Ekspor 7,1 Persen di 2025
Mendag Zulkifli Hasan pun menyatakan optimismenya terkait keikutsertaan tujuh jenama modest fashion nasional di NYFW yang dapat memberikan manfaat bagi pengembangan bisnis pelaku usaha dipasar Amerika Serikat.
Menurutnya ada dua hal yang membuat pasar fesyen AS sangat potensial. Pertama, jumlah penduduk yang mencapai 331 juta jiwa. Kedua, negara tersebut menempati peringkat satu
dunia sebagai importir produk fesyen.
Namun di sisi lain, Mendag Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya sinergi dan kolaborasi berbagai pihak di Indonesia untuk mendukung dan memfasilitasi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis modest fashion ke pasar global.
Selain memberi dukungan melalui kegiatan promosi modest fashion Indonesia ke ajang internasional, pemerintah juga terus mendorong pembukaan akses pasarnya melalui berbagai perundingan perdagangan dengan negara-negara mitra.
Hal ini dilakukan untuk memberikan akses pasar yang lebih luas serta kemudahan berbisnis bagi pelaku usaha nasional.
Mendag menambahkan, banyak manfaat yang dapat diambil jenama Indonesia nantinya setelah mengikuti ajang fesyen internasional. Antara lain memperkuat penjenamaan (branding) di pasar global, menjadi sarana berjejaring (networking) dengan pemangku kepentingan fesyen internasional termasuk para pembeli, serta memberikan pengetahuan mengenai tren di pasar fesyen global.
" Kami juga ingin teman-teman desainer ini punya pengalaman di ajang yang kelasnya internasional, lalu
bisa memperkenalkan produk-produk kita. Di sana nanti akan kenal dan bertemu lebih banyak orang.
Setelah itu bisa memiliki jejaring, bertemu mitra dan teman bisnis, kemudian bisa mengembangkan
usaha,” kata Mendag.
Berdasarkan data Laporan Global Islamic Economic tahun 2020/2021, daya beli produk fesyen muslim/modest fashion secara global diperkirakan akan meningkat sebesar 2,4 persen dalam lima tahun.
Dari segi nilai, akan tercapai USD 311 milliar pada 2024. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia memiliki kesempatan besar untuk dapat menjadi trendsetter modest fashion dunia.
Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan menyelenggarakan JMFW yang sudah dilakukan sejak 2021. “Kita punya masa depan yang cerah di dunia fesyen.
Kita menyelenggarakan pameran JMFW yang penggemarnya luar biasa. Juga ada Jakarta Fashion Week yang diikuti pemain-pemain kelas dunia,”tutup Mendag(ASl/Red/Mp).
