- E- SI Barito Utara Gelar Kegiatan Champion Liwaa Tournament E Football
- DPD Gerindra Banten Gelar Open House dan Makan siang Gratis Setiap Hari
- MENYALA Koramil 07/Pdk Aren Gelar Karya Bakti, Bersihkan Mushola Sambut Ramadhan
- Komsos, Babinsa Koramil 05/Brj Ajak Warga Perkuat Kerukunan
- Pj Bupati Barito Utara Hadiri Gebyar Undian Taheta Berkah Periode XXVIII Tahun 2024 Dan 2025
- Babinsa Koramil Cibodas Antisipasi DBD Bersihkan Lingkungan
- Babinsa Koramil Cibodas Antisipasi Bersihkan Lingkungan
- Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, Tidak Semua Pelanggaran Administratif Atau Prosedur Di TPS Harus Berujung PSU
- Karbak Koramil 07/Pdk Aren: TPU Pondok Jaya Bersih,Sambut Ramadhan Penuh Berkah
- Kontroversi Pilkada Barito Utara, Tindak Lanjut Rekomendasi Bawaslu Barito Utara
Diduga, Ini Penyebab Kelangkaan Gas Melon di Tangerang Raya

MEGAPOLITANPOS.COM Kota Tangerang - Tepat tanggal 1 Pebruari di hebohkan dengan kelangkaan gas subsidi 3 Kg, Masyarakat se-Tangerang Raya berbondong - bondong mendatangi pangkalan dan agen di wilayah masing - masing untuk mengantri melakukan pembelian gas 3 Kg. Pasalnya pengecer atau warung kecil tidak lagi bisa menjual gas subsidi 3 Kg atau biasa yang di sebut si melon.
Puji R salah satu pemilik pangkalan di bilangan Kota Tangerang Selatan, Sabtu (01/02/2025) membenarkan bahwa di mulai awal Pebruari 2025 ini di lini pengecer tidak lagi di perkenankan melakukan penjualan gas subsidi 3 Kg berdasarkan keputusan Pemerintah melalui Kementrian.
"Selain tidak di perbolehkannya pengecer, Pertamina juga mengurangi DO untuk agen-agen gas melon, bukan saja untuk Tangerang Raya tapi seluruh Indonesia DO nya di kurangin," katanya.
Baca Lainnya :
- Aksi Sosial Kementerian Imipas untuk Para Lansis Tangerang
- SMSI Blitar Raya Segera Disyahkan, Diawali dengan Raker Persiapan Pelantikan Pengurus dan Anggota
- Talkshow Radika FM, Anggota Komisi IV DPRD Majalengka Ini Ungkap Dirinya Seorang Pemain Band
- Dapur Umum Haji Oji : Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Sodong Tigaraksa Diresmikan
- Babinsa Koramil 14/Panongan Monitoring Gas Elpiji 3 Kg di Pangkalan
Puji menerangkan, pengurangan DO sendiri sekitar 5 persen dari DO yang sudah tetap. "Misalnya tadinya 210 tabung per hari di kurangi jadi 190 tabung bahkan sampai 180 tabung per hari," ujarnya.
"Belum lagi adanya agen baru yang timbul di wilayah yang sama, yang pastinya tidak mencari konsumen yang baru lagi yang mengakibatkan DO nya berkurang buat agen lama, semestinya Pertamina lebih selektif lagi dalam menghidupkan agen-agen baru untuk gas melon," katanya.
Sementara, Ramil warga masyarakat Desa Pasar Kemis mengaku kerepotan dengan kelangkaan gas subsidi tersebut harus membeli jauh di pangkalan bahkan mengantri panjang.
"Saya sih ga keberatan memberikan untung buat pengecer 2000 rupiah, karena rumah saya jauh dari pangkalan atau agen, terus terang waktu tersita dan kembali ke jalan jahiliah," katanya.
Terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Perjuangan Rakyat Jelata (Barata) Ali Farham angkat bicara, pemerintah jangan julit ke rakyat punya untung 2000 aja ko di repotin, pengecer bagian dari pelayanan pendistribusian barang tersebut.
"Jika ingin di luruskan dengan serius para pengecer di berikan pengarahan dan di buatkan NIB nya melalui yang terkait, agar terdata dengan baik," katanya. ** (Red)
