Senin Dan Jumat SMKN 5 Mauk Pulang Pukul 18.30 WIB, Menuai Protes Orangtua Siswa

Keterangan Gambar : Siswa siswi SMKN 5 Mauk saat mengikuti kegiatan Ketarunaan
MEGAPOLITANPOS.COM, Kabupaten Tangerang-Melansir dari sekilasbanten.com, kekisruhan terjadi di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 5) Mauk Kabupaten Tangerang, Jum'at (17/3/2023) sore.
Pasalnya, Siswa-siswi yang biasanya pulang sekolah pukul 16.00, namun lantaran alasan ada kegiatan ketarunaan siswa dipaksa pulang jam 18.30 WIB. Sehingga membuat resah para siswa dan orang tua yang menjemput.
Menurut salah seorang siswa yang tidak mau disebut namanya mengatakan, para siswa/wi berebut ingin pulang sekolah setelah belajar selama 12 jam, sehingga banyak siswi yang pingsan.
Baca Lainnya :
- Mewujudkan Lingkungan Bersih: Upaya Pemkab Tangerang dalam Mengelola Sampah di Bawah Pengawasan KLHK
- RT 004 RW 011 VTE Siap Wujudkan Lingkungan Resik dan Guyub
- DPRD) Kota Tangerang mengapresiasi inovasi layanan Persetujuan Bangunan Gedung PBG
- Kampanye Akbar Andra Soni Bertajuk Banten Maju, Maesyal Rasyid Jadi Jurkam
- Peringati Hari Sumpah Pemuda, Adityawarman Adil Ajak Pemuda Kota Bogor Jadi Pilar Pembangunan
"Hal ini karena setiap senin dan Jum'at diadakan kegiatan ketarunaan, hingga siswi banyak yang pingsan," ujarnya.
Ia menuturkan, biasanya sekolah pulang jam 16.00 Wib. usai Sholat asar, namun siswa dipaksa pulang jam 18.30.
Tak hanya itu, dari beberapa vidio yang beredar, sempat terjadi kericuhan antara diduga oknum TNI pembimbing ketarunaan dan wali murid yang hendak menjemput putra-putrinya lantaran sudah malam.
Dalam peristiwa tersebut para siswa sempat memvidiokan sambil mengatakan. "Kisruh nih..Kisruh Nih Vidioin-vidioin," kata siswa dalam vidio tersebut.
Terpisah, Batuud Koramil 09/Mauk saat di Konfirmasi via WhatsApp mengatatakan, bahwa oknum TNI yang menjadi pembimbing ketarunaan di SMKN 5 Mauk bukanlah anggotanya (Bukan Babinsa).
"Bukan anggota Babinsa Koramil Mauk Pak," singkatnya.
Terkait peristiwa itu, wartawan mencoba menghubungi 2 orang guru yang berinisial M dan A melalui pesan WhatsApp, namun yang bersangkutan hingga berita ini diturunkan tidak memberikan jawaban.
Sumber : Sekilasbanten.com
