Breaking News
- Menko Pangan Minta Perum Bulog Serap 3 juta Ton Beras Sampai April 2025
- Wujudkan Indonesia Emas, MIND ID Dukung Pengembangan Generasi Muda
- 100 Hari Prabowo-Gibran, Progres Program Tanam Padi PTPN Tumbuh Subur dan Berpotensi Menambah Pendapatan Petani Sawit
- Babinsa Antisipasi Banjir, Bersihkan Lingkungan di Ketapang
- Wujudkan Lingkungan Bersih, Babinsa Koramil Rajeg Karbak Bersama Warga
- Bantuan Sosial Kodim 0506/Tangerang: TNI Peduli Warga Aset Pertamina
- Gerakan 1 Juta Hektare Jagung: Sinergi Polri dan Kementerian Pertanian Wujudkan Swasembada Pangan
- Kampus BINUS @Medan Akan Menonjolkan Program Studi Yang Memadukan Teknologi Komputer Terkini
- Kementerian UMKM Tegaskan Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan
- Dukung Swasembada Beras, Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat
MUI Kota Tangsel Minta Cabut Izin Usaha Prostitusi Berkedok Panti Pijat
MEGAPOLITANPOS.COM, Tangsel– Majelis Ulama Indonesia (MUI) soroti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berhasil menciduk pasangan bugil dan kondom berisi sperma di panti pijat atau Spa Vermogen beberapa waktu lalu. MUI Kota Tangsel meminta Dinas Pariwisata dan Satpol PP mencabut izin usahanya. Sekretaris MUI Kota Tangsel, Abdul Rozak meminta kepada Satpol PP agar bertindak tegas mencabut izin usaha Spa atau panti pijat yang kedapatan membuka layanan prostitusi, kerap berulang kali terjadi. Rozak menilai mencederai Motto Kota Tangsel sebagai Kota religius. "Segera tindak secara tegas para pengelola Spa yang melanggar peraturan, itu apalagi sampai ada prostitusi, itu sangat mencederai Motto Tangsel yang Religius, mohon Satpol PP jangan main mata dengan Pengelola Spa, tapi Satpol PP harus tegas menindak, cabut izin Spanya jangan takut bertindak," tegas Rozak kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Minggu (23/1/2022). MUI Kota Tangsel menilai, persoalan dugaan prostitusi berkedok Spa bukan lagi persoalan baru ,tetapi tahun lalu sempat juga mencuat persoalan yang sama, ia menilai Dinas Pariwisata selaku pengawas tempat kebugaran tersebut tidak tegas sehingga kembali terulang. "Ini bukan persoalan baru, Dinas Pariwisata bertindak tegas, karena dianggap Dinas Pariwisatanya tidak tegas makanya masalah ini selalu berulang-ulang terjadi lagi, Dinas Pariwisata jangan main mata dengan pengelola Spa," ungkapnya. Dengan adanya kejadian tersebut, di tambah dengan terbongkarnya tempat kos-kosan yang dijadikan tempat Prostitusi, Ustad Abdul Rojak meminta DPRD Kota Tangsel memanggil Dinas Pariwisata ,Satpol PP, Kecamatan dan Kelurahan untuk dilakukan evaluasi soal kinerja mereka. "Bukan hanya memanggil tapi mengevaluasi dua dinas itu, evaluasi total," tandasnya.(*/MP)