MIND ID: Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional, SGAR Fase II Dimulai

By Achmad Sholeh(Alek) 27 Mar 2025, 12:46:26 WIB Nasional
MIND ID: Perkuat Integrasi Rantai Pasok Aluminium Nasional, SGAR Fase II Dimulai

Keterangan Gambar : Poto: Dok Humas


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta-– BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) semakin memperkuat integrasi rantai pasok aluminium nasional.

Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) akan memasuki fase II untuk melengkapi SGAR Fase I, yang memiliki kapasitas produksi 1 juta ton alumina per tahun dan ditargetkan mulai beroperasi penuh pada kuartal I 2025. 

Dengan pengembangan ini, total kapasitas produksi alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, akan mencapai 2 juta ton per tahun.

Baca Lainnya :

Proyek SGAR Fase II saat ini berada dalam tahap persiapan penyelesaian Bankable Feasibility Study (BFS) dan Final Investment Decision (FID), yang ditargetkan rampung pada 2025. Kedua dokumen ini akan menjadi dasar untuk memulai proses Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, INALUM juga akan membangun smelter aluminium baru guna menyerap alumina yang dihasilkan, sekaligus memperkuat rantai pasok industri aluminium nasional.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah mineral Indonesia. Dengan integrasi yang lebih kuat, proyek ini akan menjawab kebutuhan aluminium nasional yang saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun.

"Kami melihat kebutuhan aluminium nasional terus meningkat. Oleh karena itu, kami memperkuat suplai dan rantai pasok agar dapat mendukung industrialisasi sektor manufaktur Indonesia di masa depan," ujar Dilo.

Ia juga menambahkan bahwa dengan ekosistem rantai pasok aluminium yang semakin solid, Grup MIND ID akan memperkuat eksplorasi cadangan bauksit guna memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku.

"Cadangan bauksit nasional saat ini tercatat sebesar 158,83 juta ton, sementara kebutuhan produksi akan terus meningkat di masa mendatang," jelasnya.

Selain memperkuat industri, pengembangan SGAR Fase II juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional. Proyek ini berpotensi berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hingga 5,5 persen pada 2025, sekaligus mendorong peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, serta pemerataan ekonomi di daerah.

"Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan ekonomi Indonesia semakin berdaulat dan tumbuh lebih kuat menuju Indonesia Emas," pungkasnya.

Direktur Utama INALUM Ilhamsyah Mahendra menyampaikan, pengiriman perdana alumina dari Mempawah ke Smelter aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, diharapkan akan berlangsung pada akhir April 2025.

"Kami bersyukur semua proses di lapangan berjalan sangat baik, dan kami dalam tahap menuju 100% capacity. Harapannya akhir April, alumina pertama bisa dikirim di site Kuala Tanjung," ujar Ilham.

Adapun, Ilham menjelaskan smelter aluminium INALUM saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun. Seluruh hasil produksi diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

"Dengan rencana ekspansi SGAR Fase II, maka kebutuhan aluminium domestik akan lebih banyak dipasok oleh mineral dalam negeri, guna memperkuat ketahanan mineral Indonesia," pungkasnya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).




  • Jambore Nasional GiGa Indonesia 2025: Wujudkan Kampung Ramah Keluarga untuk Lansia Bermartabat dan Berintegritas

    🕔16:01:18, 29 Jun 2025
  • Melalui Penjaminan Mutu, Kementan Tingkatkan Kualitas Pelatihan Pertanian

    🕔18:53:09, 26 Jun 2025
  • Teguh Santosa Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum JMSI Periode 2025-2030

    🕔16:44:53, 23 Jun 2025
  • LSM LIRA Dukung Presiden Prabowo Berantas Korupsi dan Hukuman Mati Bagi Koruptor

    🕔06:42:31, 22 Jun 2025
  • Majalah Peluang Kembali Meluncurkan 100 Koperasi Besar Indonesia 2025, Total Aset Capai Rp96,5 Triliun

    🕔23:45:36, 19 Jun 2025