Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

By Achmad Sholeh(Alek) 17 Jan 2025, 13:09:12 WIB Nasional
Ketua DPP PKS: Rendahnya Pendapatan jadi Tantangan Kinerja APBN 2024

Keterangan Gambar : anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Ketua DPP PKS menanggapi paparan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mengalami defisit sebesar Rp 309,2 triliun pada Oktober 2024. “Meskipun defisitnya masih jauh dari pagu defisit APBN 2024, pemerintah harus menjaganya karena akan punya implikasi pada ekonomi dan stabilitas fiskal nantinya,” katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. 

Sementara itu Kemenkeu mencatat realisasi pendapatan negara hingga akhir Oktober 2024 mencapai Rp 2.247,5 triliun atau 80,2% dari target dalam pagu pendapatan negara 2024. Pajak hanya bertumbuh tipis saja sebesar 0,3%ika dibandingkan dengan periode yang sama.

Anggota Komisi XI DPR RI ini menyebut naiknya belanja negara sebesar 14,1% sementara pendapatan negara hanya tumbuh 0,3% akan semakin memperlebar defisit APBN. “Pemerintahan Prabowo memiliki beban warisan berupa rendahnya rasio pajak, jika tidak dikelola secara cermat dan hati-hati akan semakin mempersempit ruang fiskal kita, apalagi ditengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global” ungkapnya.

Baca Lainnya :

Legislator PKS ini juga mengungkapkan bahwa tren rasio pajak Indonesia cenderung turun dan rendah. “tax ratio Indonesia pada kisaran 10 persen masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan negara Asia Pasifik yang mencapai 19,8%, serta negara OECD yang berada pada level 34%, bahkan tax ratio kita bisa dikatakan terendah di ASEAN,” katanya.

Anggota DPR RI asal Jakarta ini mengingatkan penerimaan pajak yang mencapai target APBN hanya terjadi pada tahun 2021, 2022, dan 2023 dikarenakan harga komoditas sedang tinggi-tingginya. “Pemerintah harus mengidentifikasi dan mencari sumber sumber pendapatan baru, selain tentunya meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan memperkuat sistem anti penghindaran pajak” ungkapnya.( Lek)




  • Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia, Titi Anggraini, Tidak Semua Pelanggaran Administratif Atau Prosedur Di TPS Harus Berujung PSU

    🕔13:05:53, 16 Feb 2025
  • Pramono - Doel Pastikan Keluarga Pahlawan Tetap Mendapatkan Bantuan

    🕔14:12:21, 15 Feb 2025
  • Kontroversi Pilkada Barito Utara, Tindak Lanjut Rekomendasi Bawaslu Barito Utara

    🕔19:06:11, 15 Feb 2025
  • Kemenko PMK Dorong Peningkatan Layanan Logistik Jemaah Haji 2025, Ini Harapannya

    🕔20:25:40, 11 Feb 2025
  • Koordinasi dengan KemenPAN RB, BP Haji Perkuat Kelembagan dan Siap menjadi Otoritas Tunggal Haji 2026

    🕔19:10:16, 11 Feb 2025
  • 32°CHujan rintik-rintikJakarta - Hari Ini

    Rabu

    29°C

    Kamis

    29°C

    Jum'at

    33°C

    Sabtu

    28°C

    Minggu

    26°C

    Senin

    32°C


    Kanan - Iklan Sidebar

    Temukan juga kami di

    Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.