Karya Wisata Memberatkan, Aktifis Minta Arief Jangan Tutup Mata

Keterangan Gambar : Paling kiri H Nur Fajar Rukmana Pemerhati Pendidikan LSM MERAPPI
MEGAPOLITANPOS.COM Kota Tangerang, - Kegiatan Karya wisata SMPN 14 yang sempat dikeluhkan sejumlah orangtua lantaran dinilai memberatkan menuai kritik tajam dari sejumlah aktifis dan pemerhati pendidikan di kota Tangerang.
Hal tersebut lantaran kegiatan yang disebut - sebut kurang tepat dan disinyalir hanya sebagai sarana sekolah dalam mencari celah untuk kepentingan pribadi dinilai memberatkan orangtua khususnya dari kalangan tidak mampu.
Demikian diungkapkan H. Nur Fajar Rukmana Pemerhati pendidikan dari LSM Masyarakat Peduli Pendidikan (MERAPPI) menyusul berangkatnya ratusan siswa SMPN 14 ke Jogja dalam rangka karya wisata selama beberapa hari kedepan.
Baca Lainnya :
- Kemendagri Beri Penghargaan SPM Terbaik 2025 kepada Pemda
- Kadin Kabupaten Tangerang Gandeng KPK RI : Cegah Korupsi
- Pemkot Tangerang Raih Juara 1 Tingkat Nasional Penerapan SPM, Mendagri : Bukti Negara Hadir di Tengah Masyarakat
- 2.2 Miliar APBD 2025 Disiapkan Pemkab Majalengka Wujudkan JALISMA, Ini Harapannya
- FKUB Kabupaten Serang adakan Dialog Tokoh Lintas Agama
"Ini sudah tidak lagi bisa ditoleransi karna sudah dipastikan sekolah membangkang edaran yang telah dikeluarkan oleh walikota Tangerang melalui dinas pendidikan," ungkap H. Nur Fajar Rukmana melalui sambungan telponnya rabu (24/5/2023).
Ia menyebut, dalam Surat Edaran beregistrasi 421.3/0452-Pemb.SMP/ sudah jelas Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah resmi melarang kegiatan study tour bagi semua pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
"Apapun alasannya, Peraturan yang sudah tertuang sudah jelas dikangkangi oleh SMPN 14, jadi tidak lagi ada alasan untuk menunda sanksi, kalau perlu copot dari jabatannya sebagai kepala sekolah," ujarnya.
Ia berujar, keberangkaan ratusan siswa tersebut disebut - sebut sebagai bentuk dari pembangkangan atas program - program unggulan pelayanan pendidikan dikota Tangerang.
"Walikota Tangerang sudah seharusnya bisa menjawab apa yang menjadi keresahan masyarakat, jangan tutup mata kalau perlu copot dari jabatannya sebagai kepala sekolah," ungkap dia.
Ia menilai hal itu dinilai perlu lantaran program pendidikan yang kini sudah berjalan saat ini sudah dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat kota tangerang khususnya masyarakat yang kurang mampu.
"Program pendidikan dikota Tangerang bisa dibilang sangat berpihak kepada masyarakat lapisan bawah mulai dari segi masyarakat tidak mampu Tangcer bisa diandalkan, belum lagi Sekolah Swasta Gratis disetiap kecamatan untuk masyarakat yang tidak terakomodir di (Sekolah) Negeri sudah bagus dan semua program tersebut dinodai oleh SMPN 14 Kota Tangerang," ungkap dia. ** (Jhn)
