Inflasi Rendah dan Stok Beras Terjaga, Kepala Badan Pangan Nasional Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan

By Achmad Sholeh(Alek) 30 Apr 2025, 14:04:52 WIB Headline
Inflasi Rendah dan Stok Beras Terjaga, Kepala Badan Pangan Nasional Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan

Keterangan Gambar : Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, di Kantor NFA, Jakarta pada Selasa (29/4/2025).


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta,– Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mencatatkan inflasi tahunan pada 2024 merupakan yang terendah di dalam sejarah, yakni sebesar 1,57 persen. 

Selain itu, ketersediaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 3,1 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah, yang menandai keberhasilan penguatan ketahanan pangan nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi usai menerima kunjungan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, di Kantor NFA, Jakarta pada Selasa (29/4/2025). 

Baca Lainnya :

“Sejak tahun 1958, inflasi Indonesia berada pada titik terbaik, di 1,57 persen. Ini ditopang oleh ketersediaan beras yang juga terbaik dalam sejarah. Hari ini mencapai 3,1 juta ton," ungkap Arief. 

Arief mengatakan bahwa peningkatan produksi pangan nasional terus diupayakan selaras dengan peningkatan kesejahteraan petani yang menjadi fokus Presiden Prabowo Subianto. “Bapak Prabowo sangat concern terhadap kesejahteraan petani. Kita ingin produksi naik, tapi juga petani sejahtera,” tambahnya.

Menurutnya, ketahanan pangan Indonesia harus bertumpu pada kemandirian dan kedaulatan pangan. Tiga pilar utama yang menjadi perhatian adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), dan kemudahan akses (accessibility). Namun, tujuan utama tetap pada pencapaian swasembada pangan.  

Arief menyebut bahwa di tengah naiknya harga beras di sejumlah negara tetangga, Indonesia tetap stabil dengan harga pembelian gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg) dan ketersediaan stok yang memadai. 

“Dengan kerja keras kementerian teknis dan dukungan berbagai pihak, sampai Mei 2025 kita surplus 1,68 juta ton. Tapi ini harus dijaga. Jika kita tidak mempertahankan luas tanam 6,61 juta hektare, produksi bisa di bawah kebutuhan nasional yang rata-rata 2,5 sampai 2,6 juta ton per bulan,” jelasnya.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).




  • Gandeng Disnaker dan PMI, PetroChina International Jabung Konsisten Gelar Pelatihan P3K Secara Berkelanjutan

    🕔07:34:02, 20 Mei 2025
  • NFA Pastikan Ketersediaan dan Harga Pangan Selama Tahun 2025 Terkendali Baik, BPS: 65 Persen IPH Daerah Zona Hijau

    🕔15:16:03, 20 Mei 2025
  • Bapanas Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor untuk Stabilisasi Harga Pangan di Indonesia Timur

    🕔15:53:16, 19 Mei 2025
  • Diduga Menyalahgunakan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK

    🕔17:56:39, 15 Mei 2025
  • Gaspol Swasembada Pangan, Libur Panjang Kementan Percepat Oplah Kabupaten Tana Tidung

    🕔00:31:42, 13 Mei 2025