- Cegah Penyakit, Babinsa Laksanakan Karbak Pembersihan Sampah
- Masyarakat Rindu Belanja di Pasar Anyar yang Sudah Nyaman, Maryono Ajak Pedagang Segera Ramaikan Kembali
- Baksos Alumni 81 SMAN I Blitar Bagi 150 Sembako ke masyarakat Kurang mampu di Birowo dan Sumberkembar
- Asah Kepekaan Sosial Alumni SMA Negeri Blitar 1981 Berbagi 150 Sembako pada masyarakat Kurang Mampu di Binangun
- Sertu Pujino Monitoring Langsung Program MBG di Wilayah Binaan
- Polda Metro Hentikan Penyelidikan, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun Pertimbangkan Lapor Balik
- Pj Bupati Barito Utara Hadiri Pelantikan Anggota PPK dan PPS Se Barito Utara
- Tindak Lanjut Putusan MK Laksanakan PSU, KPU Barito Utara Resmi Lantik Anggota PPK Dan PPS
- Ratusan Warga Geruduk Komisi III DPRD Kab Blitar Menuntut Masalah Perkebunan Plasma Gambar Anyar Dituntaskan Segera
- DCKTR Tangsel Inovasi Pelayanan Digitalisasi
Dana Desa Tahap III 2023 Ketahanan Pangan Ternak Sapi Tinggal Kandangnya, Mantan Kades Burujul Kulon Klaim Sudah Beres dengan Inspektorat

MEGAPOLITANPOS.COM Majalengka - Disinyalir bantuan pemerintah dalam program ketahanan pangan hewan ternak sapi tahun 2023 tidak berjalan, kondisi kandang kini jadi tempat barang rongsok, kayu, bambu dll.
Diketahui bahwa, sumber dana dari Dana Desa tahap III dengan nilai total anggaran Rp. 120 juta. Masing masing per ekor sapi sekira Rp. 20 jutaan.
Warga yang juga mengaku sebagai pengurus kelompok di Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka pun memperlihatkan sisa peralatan penghancur makanan hewan yang telah berkarat.
Baca Lainnya :
- Cegah Penyakit, Babinsa Laksanakan Karbak Pembersihan Sampah
- Masyarakat Rindu Belanja di Pasar Anyar yang Sudah Nyaman, Maryono Ajak Pedagang Segera Ramaikan Kembali
- Ratusan Warga Geruduk Komisi III DPRD Kab Blitar Menuntut Masalah Perkebunan Plasma Gambar Anyar Dituntaskan Segera
- Pemerintah Desa Tumpang Kecamatan Talun Salurkan BLT DD Tahap 6 Kepada 31 KPM Rata Rata Lansia
- Sebulan Diluncurkan, Program Angkutan Gratis Sukses Layani 12 Ribu Pelajar Kota Tangerang
"Pada saat itu, kami dipercaya untuk memelihara hewan sapi. Semuanya berjumlah 6 (enam) ekor, seiring waktu berjalan dirasa tidak berarti hasilnya. Hingga kami memutuskan untuk diserahkan kembali ke pihak desa, waktu kepala desa sebelum ini," kata, Narto. Kamis, (15/05/2025).
Sementara itu, Ujang mantan Kepala Desa Burujul Kulon mengakui bahwa itu benar melalui Dana Desa tahap III. Saat itu bertepatan dengan menghadapi usai terjadinya Covid -19 dan langsung diserahkan kepada kelompok masyarakat.
"Narto lah yang sudah terbiasa merawat sapi, itu sudah diperiksa oleh inspektorat dan telah dinyatakan tidak bermasalah dengan kondisi hewan sapi tidak ada. Terakhir saya tahu persis tahun 2024 awal masih ada," tutupnya. ** (Agit)
