Ormas Bela Pemerintah di Hujani Batu oleh Preman Pasar Kutabumi

Keterangan Gambar : Sejumlah Ormas seperti BPPKB, Pemuda Pancasila, Pendekar Banten, PPBNI, Indonesia Timur Bersatu tingkat pengurus Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang
MEGAPOLITANPOS.COM Kab Tangerang - Bermaksud ingin duduk bareng memberi pengertian pada sekelompok pedagang penolak pasar Kutabumi direvitalisasi, sekitar 250 anggota Ormas pembela pemerintah daerah dihujani batu dan disirami air cabai oleh 'preman' pasar.
Sejumlah Ormas seperti BPPKB, Pemuda Pancasila, Pendekar Banten, PPBNI, Indonesia Timur Bersatu tingkat pengurus Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang bersatu dalam aliansi masyakat peduli pasar. Ormas itu membantu pemerintah daerah setelah mendengar keluhan para pedagang ditempat penampungan sementara.
Dan masih ada sekelompok pedagang bertahan berjualan di pasar lama mau direvitalisasi, padahal Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja secara resmi sudah menutup pasar itu secara resmi sebulan lalu.
Baca Lainnya :
- Babinsa Kelurahan Pondok Pucung Monitoring Program MBG
- Danramil Sepatan Hadiri Peringatan Hari Krida Dinas Pertanian
- Hadirkan Inovasi Kesehatan, Puskesmas Panunggangan Sediakan Fasilitas Ramah Anak Berstandar Nasional
- Beredar Situs Web Palsu Satker Kementerian ATR/BPN, Karo Humas dan Protokol: Pastikan Dapatkan Informasi dari Situs Resmi
- Bincang Santai, Jaga Hubungan Baik Babinsa Komsos dengan Warga
Dengan permintaan para pedagang pasar berada di tempat penampungan sementara, dan kondisi fisik pasar lama Kutabumi dikuasai sekelompok pedagang mirip preman, dan juga mereka tak menganggap pasar itu milik pemerintah daerah, Minggu sore (24/9) sekitar pukul 15.00 wib para anggota Ormas mau masuk ke pintu gerbang pasar dihujani batu dan disirami air cabai oleh sekelompok pedagang penolak revitalisasi itu.
"Kami datang ke pasar untuk memberi pengertian pada pedagang di pasar lama agar tidak menghalangi proses revitalisasi pasar Kutabumi, dan mereka diminta pindah ke tempat penampungan sementara,"ujar.
Edwin Medi alias Damsik, Ketua BPPKB Kecamatan Pasar Kemis Tangerang, Selasa (26/09/2023).
Dikatakan dia, saat berada di dalam pasar, salah seorang anggota ormas terkapar berdarah kena lemparan batu. Lalu sekelompok ogah pindah ke tempat penampungan sementara itu menyerang kembali korban, tentu anggota anggota Ormas lain ingin menyelamatkan korban keganasan sekelompok pedagang mirip preman tersebut. Dan satu itulah terjadi gesekan fisik. Namun para pedagang pasar mirip preman itu kabur tungganglanggang ketakutan.
"Jadi bohong besar kalau kami membawa senjata berupa golok dan batu. Justeru kamu dihujani baru dan air cabe sama mereka, ' kata Damsik.
"Ga bener berita beberapa media online, bahwa kamu datang nemui pedagang pelanggar hukum itu bersenjatakan golok dan lain-lain. Kami datang dengan tangan kosong dengan tujuan ingin duduk bareng untuk mengajak pada pedagang di pasar lama agar tidak menghalangi proses revitalisasi pasar oleh Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja selalu pengelola dan pemilik pasar Kutabumi, " tegas dia.
Rudi, Ketua peguyuban pedagang pasar Kutabuni mengatakan, dia saksi hidup peristiwa Minggu sore (24/9) di pintu masuk pasar Kutabumi. Para anggota aliansi itu datang dengan tangan kosong. Justru malah mereka dihujani batu dan siraman air cabe oleh sekelompok pedagang pelanggar hukum menguasai pasar Kutabumi lama.
Berkaitan dengan peristiwa itu, dia meminta aparat penegak hukum agar menangkap pelaku pelempar batu dan penyiram air cabe ke anggota ormas Bahkan dia pun telah memiliki barang bukti kelakuan kelompok pedagang pelanggar hukum itu.
Kenapa dia mengatakan sekelompok pedagang itu para pelanggar hukum, karena mereka mengusai fisik pasar, menjual belikan kios pasar, mengambil semua jenis retribusi menjadi kewenangan Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang.
"Untuk menjaga hal- hal tidak diinginkan lebih lanjut, kami berharap pihak kepolisian menutup pasar itu, " pinta Rudi.
Fitri Yunita, pedagang bumbu masak di lokasi pasar penampungan mengatakan, dia bersama kelompoknya memang telah minta bantuan aliansi agar memberi pengertian pada para pedagang masih bertahan di pasar lama. Tentu dengan cara paling baik tanpa kekerasan. Kenapa dia lakukan hal itu, karena Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja tidak mau mengambil sikap tegas untuk menutup pasar lama.
Sementara dia besama ratusan pedagang lain sudah pindah ke tempat penampungan. Karena pasar lama belum ditutup, konsumen pun terus belanja di pasar lama.
" Kami di pasar penampungan sementara kehilangan konsumen. Kondisi ini sudah berlangsung sebulan lebih. Kami sudah mengalami kerugian puluhan juta. Sekarang ini kondisi kami cuma bisa makan, tapi ga bisa melunasi cicilan utang, " ucapnya sambil menyeka linangan air mata membasahi pipinya.
" Tolong lah kami. Kosongkan pasar lama itu secara total. Hingga kami tetap bisa hidup dari jualan dagangan di tempat penampungan sementara ini," pinta dia penuh harap pada pihak kepolisian, Satpol PP dan pimpinan Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja. (red)
