Optimalkan DBHCHT DKPP Kabupaten Blitar Bareng Djarum Kudus Adakan Bimtek Pengembangan Tembakau Prasa 95 ke Petani Blitar Selatan

Keterangan Gambar : Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno.
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar dengan adanya Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sudah dua tahun berjalan di gandeng Djarum pabrik rokok di Kudus Jawa Tengah dalam hal kemitraan dengan petani tembakau kusus di daerah Blitar Selatan mengoptimalkan tanah kurang produktif untuk ditanami tembakau Prancak 95 atau lebih di kenal dengan sebutan tembakau Madura.
Kepala Bidang Sarana Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Suprayitno, menjelaskan kemitraan dengan jarum kudus sudah dua tahun berjalan dengan luasan penanaman sebagai demplot total 25 ha yang masing - masing berada di Kecamatan wates, Wonotirto, Kademangan dan Kecamatan Panggungrejo.
"Ini setelah kami melakukan survey wilayah marginal dan ternyata semua ada itu berada di Blitar selatan yang cocok ditanami tembakau Madura yakni jenis tembakau prancak 95 dan cocok dengan kebutuhan perusahaan rokok Djarum," ungkapnya.
Baca Lainnya :
- DPRD Kabupaten Blitar Gelar Rapat Paripurna, Bupati Sampaikan Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2024
- KRPK Tegas Minta Kejari Kabupaten Blitar Bongkar dan Lakukan Investigatif Dugaan Korupsi Proyek E-Katalog Ratusan Milyar
- Kejari Kabupaten Blitar Bagikan Ribuan Kantong Daging Kurban
- Ketua DPRD Kabupaten Blitar Pimpin Rapat Paripurna Bahas Dua Agenda Penting, Tentang RPJMD dan Pembentukan Panitia Kusus
- Optimalkan DBHCHT DKPP Kabupaten Blitar Bareng Djarum Kudus Adakan Bimtek Pengembangan Tembakau Prasa 95 ke Petani Blitar Selatan
Para petani tembakau ini mendapatkan fasilitas berupa benih, alat rajang tembakau, pendampingan mulai dari pembibitan sampai paska panen. tembakau langsung diambil oleh perusahaan rokok Djarum kudus.
Dipilihnya lokasi di Blitar Selatan oleh Djarum ini, karena sebelumnya juga telah dilakukan riset peneltian tentang karakteristik lahan yang cocok di tanami tembakau Madura farietas Prancak 95, bahkan hasil riset menyatakan bahwa tanah di daerah Kecamatan yang dijadikan demplot kondisinya lebih bagus. Sehingga mutu tembakau jelas lebih baik.
"Program ini atas dasar permintaan dari Djarum yang diawali dengan riset, program ini jelas sebagai petani tembakau tersebut sudah dapat kepastian bahwa hasil tembakau akan diambil langsung oleh perusahaan, petani akan banyak mendapatkan keuntungan,"jelas Lukas.
Disampaikan pula oleh lukas, dengan sistim pengambilan langsung ke petani akan banyak memangkas pembiayaan yang ditanggung oleh petani, dan sudah bisa dipastikan pendapatan petani akan banyak keuntungan, selain itu tembakau jenis prancak 95 ini memang dipasok kusus untuk pabrik rokok Djarum Kudus Jawa Tengah.
"Selain itu petani tembakau di daerah tersebut juga telah bekerjasama petrokimia berupa pupuk dengan dibawah pasaran sudah dua periode berjalan, tentunya dengan harga lebih miring dari harga pasaran umum," bebernya.
Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau DBHCHT yang dikelola DKPP berkisar 5.6 m, untuk ketahui bahwa Dinas Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Blitar ada bidang perkebunan, prasarana, bidang SDM dan bidang tanaman pangan dan hortikultura.
"DKPP mendapatkan anggaran dari DBHCT 2025 ini keperuntukanya sangat jelas di masing masing bidang sesuai skema bidangnya, yakni untuk peningkatan petani tembakau dan pekerja tembakau di Kabupaten Blitar," Pungkasnya. ** (adv/za/mp)
