Menanti Lahirnya Persatuan Gerakan Parlementer Dan Gerakan Ekstra Parlementer Untuk Perubahan 2024

Keterangan Gambar : diskusi bertajuk "Menuju Perubahan 2024, Kepentingan Rakyat Atau Kepentingan Elit Politik" di kantor Rekan Indonesia Jakarta.
Megapolitanpos.com, Jakarta- Dorongan Partai Demokrat untuk segera terwujud Koalisi Perubahan oleh Nasdem dan PKS adalah pembacaan yang strategis terhadap kegelisahan rakyat selama ini.
Partai Demokrat lewat pembacaan strategisnya lebih memilih mendahulukan koalisi 20% sebagai syarat pencalonan bacapres dan bacawapres untuk bisa berkontestasi di pemilu 2024 nanti.
Dan itu adalah langkah kesatria, dimana partai Demokrat lebih mendahulukan syarat yang dibutuhkan rakyat untuk mewujudkan perubahan secara konstitusional yaitu terbentuknya koalisi, ketimbang sibuk meributkan soal bacawapres tapi syarat 20% nya belum terbentuk.
Baca Lainnya :
- DKPP RI Perkuat Integritas Pemilu Lewat Penegakan Etika Penyelenggara
- Wujudkan Layanan Kemanusiaan Walikota Blitar Luncurkan Tiga Mobil Jenazah Gratis untuk Masyarakat
- Gala Senja Mustika Rasa Meriahkan Haul Bung Karno ke 55
- Kabid Resos Dinsos DKI Jakarta Dapat Rekan Indonesia Award
- Sowan Bupati Terpilih H. Rijanto PKD Blitar Siap Bersinergi untuk Kemajuan Pemkab Blitar
Hal tersebut dinyatakan oleh Agung Nugroho, Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia hari ini, seusai menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Menuju Perubahan 2024, Kepentingan Rakyat Atau Kepentingan Elit Politik" di kantor Rekan Indonesia Jakarta.
Menurut pembacaan Agung, apa yang sedang dikejar oleh partai Demokrat saat ini adalah bagaimana Partai Demokrat menjadi lokomotif yang akan mendorong terwujudnya koalisi perubahan bersama Nasdem dan PKS.
"Tentu AHY(Agus Harimurti Bambang Yudhoyono)sudah menganalisa dengan matang, bahwa gerbong panjang yang ditunjukan oleh Nasdem bahwa Anies Baswedan selalu disambut antusias oleh rakyat disetiap acara di daerah-daerah adalah gejala tingginya rakyat menginginkan perubahan" kata Agung.
AHY, melihat bahwa keinginan rakyat yang tinggi akan perubahan tersebut harus segera terwadahi dengan terbentuknya koalisi bersama Nasdem dan PKS untuk memenuhi syarat 20% dalam pemilu 2024 nanti.
Agung melihat jika koalisi ini terbentuk maka akan menjawab bahwa perubahan konstitusional di 2024 adalah keinginan rakyat, karena para elite politik di Demokrat, Nasdem, dan PKS bisa mewadahinya.
"Koalisi yang dibentuk nanti akan menjadi titik temu gerakan parlementer (parpol) pendukung Anies Baswedan dan gerakan ekstra parlementer (relawan) pendukung Anies Baswedan untuk bersama-sama memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden di pemilu 2024" ungkap Agung.
Efek dari bertemunya Gerakan Parlementer dan Ekstra Parlementer tadi tentu akan mendongkrak suara di pemilu 2024 bagi parpol pengusung di koalisi.
"Secara ideologis dan psikologis, gerakan ekstra parlementer (relawan) pendukung Anies Baswedan pasti hanya akan memilih diantara ke 3 parpol koalisi tersebut" kata Agung.
Menurut Agung, dengan tersambungnya gerakan parlementer dan ekstra parlementer untuk perubahan konstitusional di pemilu 2024 akan membuat pemilu 2024 yang lebih dinamis.
"Isu keadilan sosial yang diperjuangkan Anies Baswedan akan membuat koalisi perubahan ini menjadi koalisi paling ideologis dan perdebatannya akan fokus pada nilai-nilai perjuangan mewujudkan keadilan sosial ketimbang perdebatan yang tidak produktif seperti kampanye hitam yang menyerang personalitas tokoh dan figur" tutup Agung.(ASL/Red/MP).
