Ketua Koni Tonny Andreas Bakal Berkontestasi Bursa Pilbup Blitar, Siap Ambil Formulir

Keterangan Gambar : KONI Kab Blitar, Tonny Andreas
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar- Hari Pertama penjaringan di buka oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar, Nama Ketua KONI( Komite Olahraga Nasional Indonesia. Red ) Kabupaten Blitar, Tonny Andreas tak basa basi, Dia respon dan tancap gas untuk mengambil formulir pendaftaran Kamis siang (25/05/24) kontestasi penjaringan calon Bupati dari PDI Perjuangan.
Kepada wartawan Tonny yang asli putra daerah ini menyampaikan, greget ini muncul untuk pengabdian karena melihat banyak ketimpangan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Blitar, kususnya Blitar Selatan.
Pria kelahiran 1967 ini memang sangat energik, segingga banyak elemen masyarakat percaya bahwa Tonny dapat mewujudkan kebijakan yang lebih pro rakyat jika terpilih sebagai bupati.
Baca Lainnya :
- Ketua DPRD Kabupaten Blitar Pimpin Rapat Paripurna Bahas Dua Agenda Penting, Tentang RPJMD dan Pembentukan Panitia Kusus
- Jaga Sinergitas, Danramil 12/Rajeg Rapat Koordinasi Forkopimcam
- Cabut Plang di Lahan Sengketa, RT Rahmat Akan di Laporkan Polisi
- DPRD Kabupaten Blitar Gelar Rapat Paripurna Bersama Eksekutif Agenda Penyampaian Rancangan Perda RPJMD 2025–2029
- Kemendagri Beri Penghargaan SPM Terbaik 2025 kepada Pemda
"Ya memang saya terpanggil untuk membenahi carut marut Kabupaten Blitar, atas dorongan semua elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat saya niat maju bursa Pilkada sebagai Bakal Calon Bupati Blitar," ujarnya.
Saat temui di Kantor KONI, Tonny mengaku akhir-akhir ini banyak elemen masyarakat yang menemui dan mintanya maju sebagai bupati. Ia mengaku mendapat banyak keluhan soal kondisi Kabupaten Blitar sekarang, dimana banyak ketimpangan dan minimnya pemerataan pembangunan.
"Jadi saya merasa terpanggil, minimal Kabupaten Blitar ini punya pemimpin yang mau mengayomi semua golongan dan memberikan kesejahteraan yang merata," kata Tony.
Menurutnya, saat ini masyarakat Kabupaten Blitar membutuhkan kebijakan yang pro rakyat. Sayangnya kini, kebijakan pro rakyat seperti pendidikan dan kesehatan gratis masih jauh dari angan-angan masyarakat Kabupaten Blitar.
"APBD ini milik masyarakat. Jadi, harus dikelola dan digunakan dengan tujuan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Seharusnya, itu lah tugas pemimpin yang sebenarnya," kata dia.
Belum lagi soal infrastruktur jalan. Masih banyaknya wilayah di Kabupaten Blitar dengan kondisi jalan yang hancur lebur. Sepanjang 2023 saja, tak terhitung banyaknya demonstrasi menuntut perbaikan jalan dan pemerataan pembangunan di Bumi Penataran ini.
"Salah satu bentuk pemerataan adalah soal infrastruktur. Jalan yang rusak-rusak sampai ditanami pohon pisang, merupakan bukti nyata tidak ada pemerataan disini," imbuhnya.
"Dan yang paling penting, sebagai pemimpin, kalau masyarakatnya ingin bertemu, ya harus ditemui. Siapapun pemimpinnya nanti, jangan berjarak dari masyarakat. Pemimpin itu harus dekat dengan rakyatnya," sambungnya.
Tony Andreas sendiri merupakan orang kedua yang mengambil formulir pendaftaran calon bupati pada penjaringan yang dilakukan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar.
Diketahui, orang yang pertama mengambil fotmulir ke Kantor DPC PDI Perjuangan adalah Mantan Wakil Bupati Bondowoso, Haris Son Haji.
Seperti yang diungkapkan Rijanto, selaku ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar. "Hari ini sudah 2 orang yang mengambil formulir. Pertama adalah Pak Haris dan yang kedua adalah Pak Tony Andreas," jelasnya.
Rijanto sendiri mengaku senang dengan antusias para kandidat yang ingin maju lewat PDI Perjuangan. Mengingat ini merupakan hari pertama pengambilan formulir calon bupati dan wakilnya. (za/mp)
