- RW 02 Tirtajaya Depok Gelar Pra Musrenbang 2026, Serap Aspirasi Warga hingga Tingkat DPRD
- BNI Dukung Film Timur Karya Iko Uwais, Dorong Ekonomi Kreatif Nasional
- Evaluasi II Semester I Sanggar Tari Mustika Ayu Dinilai Disbudpar, Spektakuler
- ABPEDNAS Tegaskan Komitmen Transparansi Desa, Jaksa Agung Jadi Ketua Dewan Pembina
- BNI Dukung Sean Gelael Tampil di Asian Le Mans Series 2025/26, Bawa Nama Indonesia ke Level Global
- SMKN 3 Jakarta Bekali Siswa Public Speaking dan Event Management Lewat Program Guru Tamu
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- Komitmen Wakil Rakyat Dukung Pembangunan Infrastruktur Daerah
- Anggota DPRD Barito Utara Sambut Baik Progres Penataan Jalan Pusat Kota Muara Teweh
- Tingkatkan Inprastruktur Kota, Pemkab Barut Laksanakan Proyek Pelebaran Jalan
Kesbangpol Kota Tangerang, Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Upaya Cegah Radikalisme Di MedSos

Keterangan Gambar : Kesbangpol Kota Tangerang, Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Upaya Cegah Radikalisme Di MedSos
MEGAPOLITANPOS.COM, KOTA TANGERANG-Kesbangpol Kota Tangerang, Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Upaya Cegah Radikalisme Di Media Sosial (MedSos) untuk para pelajar. Upaya memperkuat persatuan dan mencegah penyebaran paham radikalisme di tengah ancaman disintegrasi bangsa, terutama melalui media sosial. Kegiatan ini berlangsung dengan antusias dan melibatkan berbagai unsur pemerintah, akademisi, serta organisasi kepemudaan
Acara yang di hadiri. Oleh perwakilan Kemenko Polhukam sebagai narasumber, Cecep Supriyadi. Deni Koswara Asda 1 Kota Tangerang. Ketua Komisi 1 DPRD Kota Tangerang, H. Junadi dari Fraksi Partai Gerindra. Perwakilan akademisi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Iswanda, Banser, Organisasi Kepemudaan, perwakilan beberapa sekolah, BPPI Pancasila, serta Paskibra Indonesia di bawah komando, Bang Wildan. Minggu (30/11/2025).
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Kota Tangerang, Teguh Supriyanto S.Sos.,MAp, mengatakan. Sosialisasi Kebangsaan ini bertema "Cegah Radikalisme Di MenSos" untuk pelajar, katanya.
Baca Lainnya :
- HMI Blitar Kritisi Pemerintah Lamban Penetapan Bencana Nasional
- 2.9 Triliun Jadi APBD Majalengka 2026, Ini Alasannya
- Komisi IV Pastikan Penyaluran Bansos Tepat Sasaran Dengan DTSEN
- Komisi II Gelar Raker Dengan Perumda PPJ
- Diduga Menyimpang Terkait Volume Paving Lapangan Kelurahan Turi Layak Ditelusuri APH

"Perlunya penguatan kita dalan wawasan kebangsaan bagi pelajar di era digital. Ia mengingatkan bahwa radikalisme kini menyasar ke generasi muda melalui media sosial, sehingga diperlukan literasi digital serta pemahaman nilai-nilai Pancasila," ucapnya.
lanjutnya. Pemerintah Kota Tangerang melalui Kesbangpol, akan terus memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini untuk pemuda pelajar, upaya ini sebagai bagian dari pembinaan pemuda pelajar kita di Kota Tangerang sebagai kunci penguat Wawasan Kebangsaan, Lanjut teguh.
Ditempat yang sama, Perwakilan dari Kemenkopolhukam RI, Cecep Supriyadi, menyampaikan. Bahwa pelajar harus mampu menjadi agen perubahan yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten positif dan mencegah propaganda radikal. Ia menegaskan bahwa kehati-hatian dalam menerima informasi menjadi benteng awal mencegah pengaruh radikalisme.
Hal yang sama pun di katakan, Ketua Komisi satu. H.Junadi dari Fraksi Partai Gerindra . "Saya mengajak pelajar untuk terus berperan aktif menjaga persatuan. Ini saya sampaikan pentingnya penerapan regulasi daerah terkait pencegahan narkotika dan radikalisme," Katanya.

Menurutnya, Penjelasan di Perda No. 1 Tahun 2023 tentang P4PN (Pemberantasan dan Pencegahan Peredaran Narkotika) dan Perda No. 11 Tahun 2023, yang menjadi payung hukum penguatan pencegahan narkotika di daerah. Ke depan kita akan dibentuk **agen-agen sekolah** yang bertugas memberikan edukasi kepada para siswa mengenai bahaya narkotika maupun radikalisme, imbuhnya
Perlu diketahui dalam Wawasan Kebangsaan ini. Kegiatan yang di gelar oleh Kesbangpol Kota Tangerang menjadi momentum penting bagi pelajar Kota Tangerang untuk semakin memahami ancaman disintegrasi dan bahaya radikalisme. Dengan adanya kolaborasi Pemerintah, Akademisi, Organisasi Kepemudaan, dan Sekolah, diharapkan pelajar dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan serta menciptakan ruang digital yang sehat dan bebas dari paham ekstrem. (ADV)
















