Kenapa STY di Pecat dan Tepatkah Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia ?

By Sigit 08 Jan 2025, 08:26:58 WIB Olahraga
Kenapa STY di Pecat dan Tepatkah Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia ?

MEGAPOLITANPOS.COM - Berawal dari hasil draw dengan Bahrain 2:2 di menit perpanjangan waktu. Pasca pertandingan di ruang ganti, para pemain meminta agar STY berdiskusi dan menyampaikan strategi yang dimainkan saat kalah dengan Bahrain. Namun STY menolak bahkan dengan keras berteriak strategi adalah Hak Pelatih.. !!

Sejak saat itulah terjadi pelatihan di timnas tubuh karena bagi pemain berbicara dan evaluasi adalah hal biasa di Eropa.

Perbedaan persepsi ini kian membesar dan, konon, merambat hingga memberikan “hukuman” non-teknis pada laga berikutnya melawan China pada 15 Oktober 2024.

Baca Lainnya :

Kita terheran-heran saat itu dan menganggap mengapa STY melakukan eksperimen dan gagal saat lawan Cina. Dimana Thom Haye, Jordi Amat, Sandy Walsh, bahkan Malik, diparkir di bangku cadangan. Yang mengejutkan pula, kapten ban Jay Idzes tiba-tiba dicopot, lalu dipindahkan ke lengan Asnawi.

Eksperimen tersebut lebih dilandasi oleh hukuman yang diberikan oleh STY kepada sejumlah pemain tersebut yang paling menuntut adanya diskusi dan evaluasi setiap pasca pertandingan. Ada dinamika non-teknis—seperti pergesekan ego, mis-komunikasi, atau kendala kultural—yang memicu retakan semakin melebar.

Ketidakharmonisan tersebut melibatkan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, dua pilar diaspora yang baru-baru ini mulai unjuk gigi bersama Skuad Garuda. Kabar pun sempat mengira kemungkinan potensi “gesekan baru” jika Ole Roemeny ikut bergabung, mengingat kepribadiannya disebut mirip dengan Mees Hilgers

PSSI pun, menurut sumber, terpaksa turun tangan langsung demi meredam keadaan. Itulah mengapa kita melihat pertandingan kontra Bahrain, Cina, Jepang dan Arab Saudi. Ketum PSSI selalu hadir di ruang ganti untuk memotivasi dan menjaga keharmonisan timnas.

Dan tentu kita bertanya-tanya saat timnas melawan Cina, Saudi dan Jepang bermain seperti tanpa visi dan kemenangan melawan Saudi tidak lepas dari faktor keberuntungan yang saat itu hinggap di timnas kita.

Dipecatnya STY meski menyakitkan hati namun itu adalah wewenang PSSI, namun publik kembali bertanya-tanya mengapa PSSI memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Rekam jejak Kluivert di dunia kepelatihan setidaknya belum tergolong gemilang. Malah cenderung meredup.

Pengalaman pahit Eto saat di Inter Milan menggantikan Mancini dengan pelatih baru seharusnya menjadi pelajaran, apalagi untuk sekelas timnas yang sedang fokus di penyisihan piala dunia mengganti pelatih yang minim prestasi  jelas penuh resiko.

Seharusnya Eto tidak hanya  berpaku pada keharmonisan timnas tapi juga melihat kualitas pelatih yang menggantikan STY. Patrick Kluivert sebagai pemain memang moncer tapi sebagai pelatih prestasinya masih mencret. ** penulis (Agung Nugroho||Pemaen Bola Kampung)




  • BNI Dorong Prestasi Tenis Indonesia ke Panggung Dunia

    🕔14:24:26, 05 Agu 2025
  • Buktikan Bakat dan Konsistensi, Dua Bersaudara Balques dan Humaira Juara ATF UI Taekwondo 2025

    🕔19:23:25, 29 Jul 2025
  • Listrik Andal PLN Kawal Kemenangan Garuda Muda 8-0 atas Brunei di Laga Pembuka AFF U-23

    🕔21:48:31, 16 Jul 2025
  • Listrik Andal PLN Kawal Kemenangan Garuda Muda 8-0 atas Brunei di Laga Pembuka AFF U-23

    🕔21:57:52, 16 Jul 2025
  • Indonesia Dibungkam Jepang 6-0: Momentum Refleksi Menuju Indonesia Unggul dan Bermental Juara

    🕔19:43:30, 12 Jun 2025
  • 31°CHujan rintik-rintikJakarta - Hari Ini

    Senin

    30°C

    Selasa

    30°C

    Rabu

    28°C

    Kamis

    28°C

    Jum'at

    28°C

    Sabtu

    29°C


    Kanan - Iklan SidebarKanan - Iklan Sidebar

    Temukan juga kami di

    Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.