Kasus Kebakaran Tanah Karo: IPW, Dewan Pers dan KKJ Minta Kapolri Bentuk TIM, IJW Akan Turun Tangan

Keterangan Gambar : Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso
MEGAPOLITANPOS.COM, Kabupaten Tanah Karo- Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mendesak Kapolres Karo, Polda Sumatera Utara untuk mengusut dan menuntaskan tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dalam kebakaran di rumahnya.
“Sebab, kematian Rico dirasa tragis dan janggal oleh rekan-rekannya, komunitas jurnalis di Karo dan Sumatera Utara,” ungkap Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7/2024).
Baca Lainnya :
- Gandeng Universitas Muhammadiyah Jakarta, PWI Jaya Siap Gelar UKW Januari 2025
- Dugaan Korupsi Pemotongan Honorarium Hakim Agung Dalam Penanganan Perkara Rp97 M dilaporkan ke KPK
- Sugeng Teguh Santoso Sebut Dirinya Bukan Kader PSI, hanya Memiliki Kesamaan Platform
- Ketua PWI DKI Jakarta Serahkan SK Penunjukan Ketua Pokja Jakarta Barat
- Demi Kebaikan dan Hindari Perpecahan Organisasi PWI Sambut Baik Rekonsiliasi
Dijelaskan, peristiwa yang terjadi pada Kamis, 27 Juni 2024 di Jalan Nabung Surbakti Ujung, Kelurahan Padang Mas, Kabanjahe itu juga merenggut nyawa istrinya, Elfrida Boru Ginting yang berusia 48 tahun, anak Sudi Investigasi Pasaribu (12),, dan cucu Loin Situngkur (3).
Oleh karenanya, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara yang terdiri dari lembaga profesi jurnalis AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan, dan FJPI telah melakukan verikasi dan pendalaman.
Bahkan Dewan Pers juga telah mengeluarkan statment mendesak Panglima TNI membentuk Tim untuk mengusut kebakaran yang menghilangkan nyawa Rico dan keluarganya tersebut.
“Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam I Bukit Barisan membentuk tim untuk mengusut kasus ini secara terbuka dan imparsial,” tegas anggota Dewan Pers, Totok Suryanto di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024.
Totok mengungkapkan, dari hasil investigasi Tim Pencari Fakta Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara didapatkan sejumlah fakta pada kasus kebakaran itu.
Hasil investigasi tim KKJ menyatakan kebakaran itu diduga ada keterlibatan oknum TNI terkait dengan pemberitaan perjudian di rumah oknum aparat tersebut.
Koordinator KKJ Sumatera Utara Array A Argus, menilai bahwa dari hasil investigasi bersama ditemukan sejumlah fakta bahwa kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
“Oleh karenanya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolres Karo untuk mengusutnya secara tuntas dengan memproses kekerasan terhadap wartawan. Siapapun pelakunya baik pelaku lapangan maupun aktor intelektualnya harus ditangkap untuk proses hukum,” jelas Sugeng Teguh Santoso.
Sementara itu, Indonesian Journalist Watch (IJW) mengaku berduka dan prihatin atas meninggalnya Wartawan media Tribrata News TV, Rico Sempurna Pasaribu (47) bersama 3 keluarganya (Isteri, Anak dan Cucu) akibat rumahnya diduga di bakar pihak yang tidak suka atas pemberitaannya. IJW akan ikut investigasi bantu Polisi mengusut kasus ini.
“Ini tamparan dan penghinaan atas profesi wartawan (Jurnalis). Ini sekaligus berita dukacita mendalam bagi dunia jurnalis. Untuk itu, bagi siapapun pelakunya, IJW minta dihukum setimpal. Jurnalis tidak boleh takut menyampaikan kebenaran,” tegas Ketua Umum IJW, HM. Jusuf Rizal.
Menurut, Jusuf Rizal, pria berdarah Batak-Madura Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu, dewasa ini makin banyak para jurnalis yang dibunuh dan dikriminalisasi akibat pemberitaan. Namun pelaku masih jarang dituntaskan oleh Kepolisian.
“Ini merupakan tantangan bagi pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus-kasus yang menewaskan jurnalis. Apalagi kasus ini menyangkut perjudian, narkoba dan illegal loging yang memang menjadi agenda Kepolisian,” tegas Jusuf Rizal aktivis penggiat anti korupsi itu. (Reporter: Achmad Sholeh Alek).
