Anies Seperti Maradona, Meski Berkali-kali Di Sliding Tackle Tapi Lari Terus Sampai Juara.
Penulis: Agung Nugroho

By Ahmad Romdoni 24 Jul 2023, 10:38:09 WIB Tokoh
Anies Seperti Maradona, Meski Berkali-kali Di Sliding Tackle Tapi Lari Terus Sampai Juara.

Keterangan Gambar : Anies Capres 2024


MEGAPOLITANPOS.COM: Opini Warga-Siapa yang tidak mengenal Maradona, mega bintang legendaris Argentina yang dalam sepanjang permainan sepakbola selalu menjadi tujuan tackling lawan agar tidak dapat bermain lagi dan Argentina dapat dikalahkan.

Demikian juga Anies Baswedan, mantan gubernur DKI ini selalu menjadi sasaran tujuan tackling lawan politiknya agar popularitasnya hancur dan tidak bertarung dalam pilpres 2024 sehingga mereka bisa memenangkan pilpres karena tidak bertarung dengan Anies.

Upaya dan usaha menjegal Anies Baswedan yanh dilakukan lawan politiknya selalu berujung pada kegagalan. Lawan politiknya seharusnya sadar bahwa kehendak jaman itu tidak bisa dicegah dan dihambat, bak bola salju kehendak jaman itu akan terus bergerak menggelinding semakin besar.

Penjegalan Anies Baswedan agar tidak berkontestasi di pilpres 2024 sejatinya sudah dilakukan sejak Anies masih menjabat sebagai gubernur DKI.

Saat Anies menjadi gubernur, apa yang dilakukan Anies selalu menjadi sorotan, puncaknya adalah ketika masa pandemi covid 19 dimana Anies dengan kebijakannya berhasil menangani dan mengendalikan wabah covid 19. Anies dengan konsep kolaborasinya mampu menjadikan DKI sebagai satu-satunya provinsi yang bukan hanya sukses menekan akan covid 19, tapi juga mampu membangun pola kerja sama yang solid antara tenaga medis, tenaga kesehatan, aparat birokrasi, dan warga DKI.

Hal ini membuat istana merasa momen covid 19 akan dapat melambungkan nama Anies hingga akhirnya diambil keputusan daerah harus mengikuti langkah-langkah yang dilakukan pemerintah pusat, wewenang daerah diamputasi untuk tidak dapat mengeluarkan kebijakan sendiri dalam menangani dan mengendalikan covid 19.

Padahal sebelumnya kebijakan pemerintah pusat dalam menangani dan mengendalikan covid 19 itu compang camping tanpa ada kejelasan dan terkesan tambal sulam. Wajar, jika Gibran walikota Solo dalam satu kesempatan di kantor PBNU memuji langkah Anies dalam menyelamatkan warga DKI dari bahaya pandemi Covid 19.

Kebijakan Anies soal sumur serapan, yang menjadi bahan bullyan para buzzer istana kepada Anies Baswedan tujuannya adalah mendowngrade agar Anies tidak makin populer, sekarang malah ditiru diberbagai daerah.

Saat akan berlangsungnya Formula E, istana juga gusar. Even internasional lomba balap mobil listrik itu  oleh istana dianggap sebagai ajang Anies menaikan citranya, untuk itu harus digagalkan. Operasi demi operasi dijalankan untuk menggagalkan event tersebut, karena kalau gagal maka Anies akan malu.

Mulai dari peserta tender yang di operasi hingga mundur semua, rekanan aspal yang mendadak membatalkan kontrak dan tidak mau menjual aspalnya, sabotase mesin pencetak id card panitia, dan di hari H-2 mendadak presiden akan hadir nonton dan minta dikosongkan ratusan kursi di VIP tempat presiden duduk, padahal 3 bulan di undang tidak pernah ada respon. Bayangkan saat itu tiket VIP sudah terjual habis ke penonton dan harus dipakai untuk rombongan presiden yang dadak mau nonton Formula E. Jelas, ada keinginan penonton yang sudah beli tiket dan batal nonton akan marah pada saat balap mobil listrik 2022 itu dimulai, sehingga insiden ini akan mencoreng kesuksesan ajang balap mobil listrik tersebut, tapi lagi-lagi hal itu gagal terjadi karena penonton yang sudah beli tiket sangat maklum atas kursinya yang digunakan untuk rombongan presiden.

2018, saat Persija menjadi juara piala presiden dimana Anies sebagai gubernur DKI  juga merupakan bagian dari klub yang dikenal dengan nama The Jack ini dilarang oleh paspampres untuk ikut rombongan presiden menyerahkan piala, padahal di mana-mana secara protokoler Gubernur berhak mendampingi presiden di acara yang digelar diwilayahnya, apalagi yang juara saat itu Persija. Ada ketakutan jika keberhasilan Persija menjuarai turnamen piala presiden akan semakin melambungkan Anies sehingga harus dihambat untuk tidak ikut saat penyerahan piala. Tapi justru setelah itu seantero negeri justru menaruh simpati kepada Anies.

Tuduhan korupsi pun tak luput untuk digunakan sebagai alat untuk menjegal Anies, tuduhan korupsi terhadap penyelenggaraan Formula E terus digaungkan hanya untuk menunjukan bahwa Anies terlibat korupsi, tapi berkali-kali di audit tidak pernah ada ditemukan bukti jika Anies korupsi. Sampai akhirnya Tempo membongkar dugaan konspirasi busuk KPK untuk mentersangkakan Anies meski tidak ada alat bukti, tujuannya lagi-lagi adalah untuk menjegal popularitas Anies yang semakin naik dan juga menjegal agar Anies tidak bisa mengikuti kontestasi pilpres 2024. Tapi bukannya Anies kalau lagi-lagi dia gagalkan usaha penjegalan dirinya, KPK didatangi untuk memberikan keterangan, semua yang berkepentingan agar Anies gagal maju di pilpres 2024 berharap Anies ditahan. Tapi justru, Anies keluar dari KPK dengan senyum cerah dan mengatakan dirinya senang bisa membantu KPK menjalankan tugas. Lagi-lagi upaya menjegal Anies lewat rekayasa kasus korupsi gagal.

Koalisi Perubahan yang mendukung Anies juga tidak luput di operasi untuk bubar, mulai dari memenjarakan kader partai yang menjadi menteri, sampai menawarkan jabatan menteri kepada partai pendukung Anies asal mau meninggalkan dukungannya kepada Anies. Bahkan ketua umum partai Golkar yang bukan partai koalisi pendukung Anies pun dioperasi karena hadir saat Nasdem melakukan apel siaga, dimana puluhan ribu kader dan pendukung Anies juga hadir di stadion GBK.

Layaknya mega bintang, Anies ini seperti Diego Armando Maradona yang selalu menjadi sasaran tackling lawan tapi tetap bangun dan terus berlari hingga mejadi juara.

Dan dukungan rakyat semakin besar karena pemimpin yang lahir dari beratnya cobaan akan melahirkan pemimpin yang kesatria yang terus akan bersama-sama rakyat berjuang mewujudkan perubahan demi kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sosial.




  • Buku Karya Teguh Sentosa Melengkapi Pojok Baca Digital di Kantor PWI Gedung Dewan Pers

    🕔20:42:17, 17 Mei 2024
  • 7 Presiden RI dengan Jumlah Kekayaan, Ini Rangkumannya

    🕔10:38:57, 13 Apr 2024
  • Anies Seperti Maradona, Meski Berkali-kali Di Sliding Tackle Tapi Lari Terus Sampai Juara.

    🕔10:38:09, 24 Jul 2023
  • Ini Alasan Andika Perkasa Pilih Dukung Capres Ganjar Pranowo

    🕔14:14:24, 08 Jul 2023
  • Anugerah Jurnalistik MHT 2023, Cak Herry SL disepakati Sebagai Ketua Panpel

    🕔19:58:02, 16 Feb 2023
  • Loading....


    Kanan - Iklan Sidebar

    Temukan juga kami di

    Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.