Ahmat Dardiri: Angkat Bicara Akibat Jembatan Tak Kunjung Dibangun Jalan Macet di Pusat Kota Sutojayan
Ahmat Dardiri: Angkat Bicara Akibat Jembatan Tak Kunjung Dibangun Jalan Macet di Pusat Kota Sutojayan

Keterangan Gambar : pemandangan kemacetan akibat belum di bangkunya jembatan
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Jalanan macet di pusat kota Kecamatan Sutojayan terkesan terabaikan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar. Ini terjadi paska dibongkarnya jembatan di Sutojayan karena pelebaran normalisasi Kali Bogel, dan hingga tahun 2022 belum ada solusi membuatkan jembatan alternatif, ini memperparah keadaan. Padahal itu adalah jalur lingkar yang sangat vital. Hal ini diungkapkan Ahmad Dardiri tokoh masyarakat Sutojayan.
Dardiri yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Blitar dan pernah duduk di Komisi III angkat bicara, pasalnya merasa gerah.
"Setiap hujan Pertigaan SD Kalipang 01 selalu macet oleh motor dan mobil yang mengantar anak sekolah. Maklum disitu kawasan SMAN, MTs Maarif Nurul Ulum, SMPN 01, SMPN 02, SDN Kalipang 01, Mts Miftachul Ulum, MA Trisula "TUMPLEK BLEK" disitu,"ungkap Dardiri.
Baca Lainnya :
- Ketua DPRD Kabupaten Blitar Pimpin Rapat Paripurna Bahas Dua Agenda Penting, Tentang RPJMD dan Pembentukan Panitia Kusus
- Annisa Mahesa Tegaskan Komitmen Gerindra atas KEM-PPKF 2026
- Jaga Sinergitas, Danramil 12/Rajeg Rapat Koordinasi Forkopimcam
- Cabut Plang di Lahan Sengketa, RT Rahmat Akan di Laporkan Polisi
- DPRD Kabupaten Blitar Gelar Rapat Paripurna Bersama Eksekutif Agenda Penyampaian Rancangan Perda RPJMD 2025–2029
Dardiri juga menyebut pertigaan itu kalau tidak ada relawan yang membantu, polisi sangat kuwalahan mengatasinya. "Apalagi saat ini jembatan kali Bogel merupakan satu-satunya penghubung antara Sutojayan - Kademangan, setelah Jembatan kali Bogel di Sutojayan diputus, dan tidak segera dibangun jembatan pengganti, lengkap sudah, anak - anak sekolah harus nunggu macet hingga jam 07.20 WIB dan terpaksa telat masuk sekolah," tegasnya
Selanjutnya kepada wartawan Ahmad Dardiri mengungkapkan. "Harapan kami, Mbok ya o, yang jadi Pejabat, jadi anggota DPRD Kabupaten Blitar, memperhatikan hal ini, alih-alih menambah jembatan baru, jembatan yang di putus itu segera di bangun lagi, supaya ada alternatif, jika di jembatan utama macet, apalagi jembatan utama ini lebarnya sudah tidak memadai. Jangan juga alasan belum ada anggaran...., itu hanya mengada ada.., kalau ada kemauan..., pasti bisa," bebernya
Sekali lagi, bukan soal anggaran, " Tapit inggal kemauan pejabat terkait, Bupati dan DPRD Kabupaten Blitar, masak hari gini, di kota Sutojayan anak sekolah harus telat karena mace, dan macetnya karena nhgak ada jembatan alternatif..., nggak ada jembatan alternatif, karena nggak ada kemauan pejabat nya.... Sekali lagi, kita bukan apa-apa, hanya demi keberlangsungan anak-anak generasi kita yang akan datang," pungkasnya.
Diberitakan media ini sebelumnya Komisi III juga pernah melihat langsung kondisi jembatan dimaksud bersama OPD terkait Dinas PUPR, untuk membuat jembatan membutuhkan anggaran 12 milyart rupiah, namun pekerjaan baru bisa dimulai pada tahun 2023. (za/mp)
