Program Gertak Germas Cegah Tangkal Dini Demam Berdarah di Kota Blitar

Keterangan Gambar : Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dr Dharma Setiawan
MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah di musim penghujan, Pemerintah Kota Blitar Gerakan Serentak Gerakan Masyarakat ( Gertak Germas) antisipasi dan pencegahan dini penyakit EmamBerdarah Dengue (DBD), melalaui PSN 3 M Plus dengan kesiapan satu rumah satu Jumantik, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Blitar bertempat di Kampung Mint Blitar Jl. Kaliopak Kelurahan Pakunden Kota Blitar, Selasa (22/11/22).
Kegiatan gerakan bersama masyarakat yang digelar secara serentak pagi itu bertemakan Penguatan Kampung Bebas Jentik Kota Blitar tahun 2022 yang dihadiri oleh Priyo Suhartono Sekda Kota Blitar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar dr Dharma Setiawan, Camat Sukorejo, Lurah Pakunden dan peserta Gertak Gugah DBD.
Baca Lainnya :
- Hadiri Halalbihalal, Mayor Tarsan: PWRI Garda Moral Kehidupan Berbangsa
- Gegara ditolak Kencan, Pria di Majalengka Nekad Lakukan Tindak Kekerasan dan Pencurian
- Main Playstation di X-Zone Gratis Satu Jam, Follow Tiktok
- Akar Djati : Menjawab Kekisruhan Dunia dengan Sholawat dan Spirit Perdamaian
- Forwat Kecam Keras Pemukulan Wartawan oleh Ajudan Kapolri di Semarang
Sekertaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono dalam sambutanya mengatakan, untuk prncegahan dini sebelum ada KLB, Priyo menyambut baik kepada Kampung Mint RW. 2 Kelurahan Pakunden yang menginisiasi kegiatan Gertak Gugah DBD.
"Atas nama pribadi dan Pemkot Blitar, saya mengapresiasi kegiatan warga kampung Mint, terselenggaranya kegiatan ini semoga menjadi motifasi Kelurahan lain dan bisa menjadi percontohan," ujar Sekda.
Selanjutnya Priyo juga berpesan kepada pengurus FKKS, Kader Jumantik se Kota Blitar dan sekaligus mengajak mesyarakat untuk melakukan pencegahan dini penyakit DBD melalaui PSN 3 M Plus dan 1 rumah 1 jumantik.
"Melalui kegiatan ini merupakan langkah kongkrit peran serta masyarakat dalam upaya menekan jumlah angka penyebaran DBD ketika musim hujan, gerakan masyarakat dapat menumbuhkan greget memberantas sarang nyamuk demam berdarah,"tandasnya.
Sekda juga menyinggung kondisi kasus penderita demam berdarah di Kota Blitar, selama periodr bulan Januari hingga Juni, terpantau Dinas Kesehatan ada 60 kasus demam berdarah, dari jumlah tersebut satu orang meninggal dunia.
"Sampai bulan Juni ada 60 kasus DBD, ini artinya ada kenaikan dibanding pada tahun 2021 pada periode yang sama," ucapnya.
Dengan ambang kasus peningkatan jumlah penderita DBD, pihaknya menilai kasus DBD perlu mendapatkan perhatian penanganan dan pencegahan lebih serius di Kota Blitar.
"Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Kesehatan telah melakukan strategi pencegahannya melaui PSN dan 3 M. Mari kita jadikan kampung kita sebagai kampung bebas jentik,"pungkasnya. (adv/kmftik/za/mp)
