- BNI Padamkan Listrik Pada Perayaan Earth Hour 2025, Sejenak Tanpa Cahaya Demi Kelestarian Semesta
- Berkah Ramadhan MI AlFurqon Melaksanakan Kegiatan Bukber dan Berbagi Takjil
- Di Acara PWI Jaya Berbagi, Ustadz Akmal Marhalie Sebut Wartawan Calon Penghuni Syurga
- Kemenkop Tegaskan KMP Jadi Wadah Strategis Pengembangan Koperasi
- Polres Palopo Ungkap Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Feni Ere
- Jelang H - 1 Pelaksanaan PSU, H. Gogo Ingatkan Kepada Seluruh Pendukung Dan Simpatisan Agar Menjaga Kondusifitas Dan Keamanan
- Jelang PSU Di Dua TPS Di Kabupaten barito Utara, Gubernur Kalimantan Tengah Berikan Himbauan Kepada Masyarakat Barito Utara
- LPDB dan Pemkot Kota Kendari Siap Kolaborasi Kembangkan Koperasi dan UMKM
- Polri Ungkap Kasus Penipuan Trading Saham dan Kripto, Kerugian Capai Rp 105 Miliar
- Polres Blitar Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Pekat Semeru 2025
Penasehat DWP Kementerian UMKM, Tina Maman Sebut Regenerasi dan Inovasi Jadi Kunci Kesuksesan Pengusaha UMKM
.jpg)
Keterangan Gambar : Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),
MEGAPOLITANPOS.COM, Cirebon - Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Tina Maman Abdurrahman, menekankan pentingnya faktor regenerasi dan inovasi sebagai kunci kesuksesan bagi pengusaha UMKM di era digital.
"Saya kagum dengan anak-anak muda yang mau melestarikan budaya dengan beragam inovasi seperti di sini," ujar Tina Maman Abdurrahman saat mengunjungi kawasan EB Batik Tradisional, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (23/1) bersama Istri Wakil Menteri (Wamen) UMKM Novi Helvi Moraza dan jajaran DWP Kementerian UMKM.
Menurutnya regenerasi adalah tantangan besar yang harus dihadapi, apalagi jika usahanya sudah melegenda. Untuk itu Tina berpesan kepada para pengusaha UMKM di EB Batik Tradisional untuk terus bergotong-royong.
Baca Lainnya :
- Resmi Jadi Ketua Forses K/L, Sesmen UMKM, Arif Rahman Hakim Tekankan Pentingnya Kolaborasi
- Penasehat DWP Kementerian UMKM, Tina Maman Sebut Regenerasi dan Inovasi Jadi Kunci Kesuksesan Pengusaha UMKM
"Mari kita menjadi pengusaha tapi jangan bersaing personal, utamakan bergotong royong agar batik merawit Cirebon tidak punah," ujar Tina.
Merawit merupakan teknik dalam membatik yang bertujuan untuk menghasilkan garis-garis sangat tipis sekitar 0,1-0,3 mm dengan latar warna terang.
Proses merawit memakan waktu sekitar 6-12 bulan untuk selembar kain, lantaran membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dan bahan berkualitas, seperti canting dan malam (lilin).
Karena keunikan, batik merawit sudah meraih sertifikat Indikasi Geografis dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Tak heran jika selembar batik merawit dibanderol Rp3,5-12 juta.
Batik merawit hanya diproduksi oleh perajin di delapan desa di Kabupaten Cirebon, yakni Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, Kaliwulu, Wotgali, Gamel, Sarabau, Panembahan, dan Kalitengah. Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 1.000 perajin yang menguasai teknik merawit di Kabupaten Cirebon.
Selepas dari EB Batik, jajaran DWP Kementerian UMKM melanjutkan kunjungan ke salah satu sentra UMKM legendaris di Cirebon yakni Kampung Batik Trusmi.
Di sana jajaran DWP Kementerian UMKM melihat langsung proses membatik secara tradisional dan mengunjungi museum batik. Tak hanya itu, mereka juga dipersilakan praktik membatik dengan teknik cap.
Di akhir kunjungan, Tina dan Penasihat DWP Kementerian Koperasi Dina Budi Arie menyempatkan untuk live shoping. Turut hadir Istri Wamen Koperasi Sita Komaladewi beserta jajaran DWP Kementerian Koperasi.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).
