- Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar, Bank DKI Siap Bertransformasi Melalui IPO
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Komsos dengan Ketua RT Babinsa Himbau Kamtibmas
- Dandim 0506/Tgr Hadiri Launching Integrasi Data dan Sertifikasi Tanah di Kota Tangerang
- Inflasi Rendah dan Stok Beras Terjaga, Kepala Badan Pangan Nasional Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan
- Edan, Bukan Cuma di Kota Tangerang, Play Land Pasar Kemis Juga diduga Bodong
- Tercatat 4819 Pekerja Tembakau Kabupaten Blitar Direalisasikan Menerima BLT DBHCHT 2025 dari Dinsos Kabupaten Blitar
- Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Pertanian Demi Swasembada Pangan, Pemkab Malinau Bangun Satgas PESAT
- Wakil Bupati Asahan Buka Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Wakil Bupati Asahan Lepas 3 Peserta Magang ke Jepang
Pemberontak RSF Menyerang Kantor-kantor Perwakilan Asing dan Rumah Sakit

Keterangan Gambar : Poto Istimewa
Megapolitanpos.com, Jakarta- Pemberontak RSF menyerang tempat tinggal, kedutaan, dan properti sejumlah misi diplomatik di Khartoum. Puncaknya adalah insiden malang yang menyebabkan pembunuhan asisten atase administrasi di kedutaan Mesir.
Rumah duta besar Uni Eropa juga diserang. Mobil duta besar Turki menjadi sasaran serangan, mungkin saja untuk tujuan membunuhnya. Kedutaan besar Kesultanan Oman dirampok. Rumah duta besar Korea Selatan diserang. Sejumlah kedutaan dijarah, antara lain: Kesultanan Oman, Indonesia dan Malaysia.
Kedutaan India menjadi sasaran pencurian. Mobil milik kedutaan AS diserang. Begitu juga pesawat Turki yang bertujuan untuk mengevakuasi warganya juga diserang sehingga mengakibatkan cedera salah satu awaknya.
Baca Lainnya :
- Berdayakan Penyandang Disabilitas, PetroChina Jabung Gelar Pelatihan Menyulam dan Bordir Selama 5 Hari
- Desain Unik wondr by BNI Mendunia Hingga Raih Penghargaan iF Design Award 2025
- BNI Xpora Dukung Produsen Tempe Asal Bogor Tembus Ekspor ke 10 Negara
- Sowan Bupati Terpilih H. Rijanto PKD Blitar Siap Bersinergi untuk Kemajuan Pemkab Blitar
- Dukung Inklusi Keuangan, BNI Turut Meriahkan Hari Disabilitas Internasional 2024
Konvoi kendaraan evakuasi milik kedutaan besar Prancis juga diserang. Kementerian Luar Negeri juga telah menerima sejumlah laporan dari kedutaan Yaman, Suriah, Maroko, Spanyol, Korea, Swiss, Rusia dan Ethiopia, mengenai penempatan RSF di dekat markas besar misi tersebut, dan penghancurannya dari kamera pengintai eksternal.
Harapan Mendatang
Angkatan Bersenjata Sudan adalah institusi nasional tertua di Sudan. Usianya hampir 100 tahun sehingga menjadikannya salah satu tentara tertua di wilayah tersebut. Ini juga dianggap sebagai perwujudan dari semua pilar persatuan nasional di negara ini.
Tentara Sudan turut berpartisipasi dalam membangun dan melatih tentara dari sejumlah negara sahabat, selain ikut dalam pasukan penjaga perdamaian internasional di sejumlah negara.
Karena itu, tentara Sudan sepenuhnya menyadari perlunya mematuhi kontrol dan disiplin profesional dalam aturan keterlibatan dalam menanggapi pemberontakan saat ini untuk menjaga kehidupan dan harta benda warga Sudan.
Pemberontak RSF, setelah kehilangan semua kekuatan dan dukungan logistik, seperti disebutkan di atas, melakukan berbagai tindakan yang bertentangan dengan agama, moral dan adat istiadat, serta hukum internasional, sehingga mereka dibenci oleh mayoritas rakyat Sudan.
Bahkan pendukung politiknya di dalam negeri dan sekutunya di luar negeri juga merasa malu dengan perilaku biadabnya. Di lapangan, pemberontak RSF telah kehilangan lebih dari 90% kemampuan tempur mereka di sebagian besar wilayah Sudan yang berjumlah 18 wilayah.
RSF juga kehilangan lebih dari 70% pasukannya di ibu kota. Mereka memiliki hampir 50 ribu personil dan lebih dari 2000 kendaraan tempur yang dipersenjatai dengan baik. Militer Sudan memperhitungkan bahwa perang ini akan segera berakhir, atas izin Allah.
Mengenai kondisi warga di ibu kota yang dihuni oleh hampir delapan juta orang, data menyebutkan bahwa lebih dari setengahnya masih tinggal di banyak lingkungan yang aman. Belum ada kamp pengungsi akibat operasi militer.
Sebagian besar dari mereka yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di ibu kota telah mengungsi ke kampung halaman mereka di berbagai daerah. Kehidupan warga berjalan normal, meskipun terdapat berbagai kesulitan.
Sebagian warga juga memilih mengungsi ke beberapa negara tetangga, seperti Mesir, Chad dan Sudan Selatan. Tentu saja, menghentikan perang, mencapai perdamaian, dan mewujudkan keamanan dan ketentraman di hati warga adalah tujuan final Angkatan Bersenjata Sudan, Tapi proses politik tidak akan terjadi kecuali setelah pasukan pemberontak sepenuhnya dibasmi dan terwujud prinsip kesatuan tentara nasional untuk menjalankan peran konstitusionalnya dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negara serta melindungi sistem pemerintahan sipil yang demokratis yang diharapkan.
Karena itu, sikap militer tegas bahwa peristiwa berdarah yang terjadi di Sudan merupakan akibat pemberontakan RSF dan upaya mereka untuk merebut kekuasaan dengan menggunakan senjata.
Ini murni merupakan masalah dalam negeri. Tidak perlu ada campur tangan eksternal (asing) untuk menyelesaikannya. Sikap militer Sudan ini didukung oleh Liga Negara Arab dan Uni Afrika baru-baru ini.
Yang diperlukan sekarang hanyalah dukungan politik untuk mewujudkan ketentraman di Sudan, selain menyalurkan bantuan kemanusiaan dan lainnya dengan berkoordinasi dengan pemerintah Sudan.
Sumber: Rilis Kedubes Sudan di Jakarta
Reporter: Achmad Sholeh (sumiukm2@gmail.com).
