- SAH, Henry Ch Bangun Terpilih Sebagai Ketua Umum PWI Pusat Masa Bakti 2023-2028
- KONGRES KE-XXV PWI 2023 Mulai Hitung Suara Pemilihan Ketua Umum 2023-2028
- BNI Bantu Kemendikbudristek Salurkan Lebih dari Rp1,8 T Dana PIP
- Kemendag, Bulog, dan Muhammadiyah Gelar Pasar Murah, Mendag Zulkifli Hasan: Bantu Masyarakat Dapatkan Bapok dengan Harga Terjangkau
- Gelar Standardisasi UMK pada PLUT-KUMKM, KemenKopUKM Gandeng BSN
- Wajah Baru ATM Link, Dorong Akses Layanan keuangan yang Lebih Luas dan Inklusif
- TNI - KNPI Bersinergi, Wujudkan Generasi Muda Solid Menjaga dan Mengawal Bangsa
- Memukau di The 20th CAEXPO 2023, Produk Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp106,45 miliar
- MenKopUKM: Akses Teknologi Merata Dongkrak Akselerasi UMKM Go Digital
- Mendag Zulkifli Hasan: Dengan Menguasai Pasar Dunia, Indonesia Akan Menjadi Negara Maju di 2045
Pasukan Pemberontak RSF Menjarah dan Menyerang Rakyat Sipil

Keterangan Gambar : Poto Istimewa
Megapolitanpos.com, Jakarta- Setelah menghancurkan markas dan kamp RSF di seluruh Sudan, militer Sudan juga menyetop semua sistem komando dan komunikasi mereka lalu membersihkan semua fasilitas strategis yang ditargetkan oleh pemberontak RSF.
Akibatnya, dukungan logistik mereka pun terputus. Pasukan RSF menjadi kocar-kacir setelah para komandannya menghilang dan dikejar-kejar oleh tentara Sudan. Sebagian personil RSF pun berubah menjadi gerombolan bersenjata yang terpisah-pisah yang kemudian melakukan penjarahan, teror dan intimidasi terhadap rakyat sipil.
Setelah terputusnya perbekalan logistik RSF, mereka berupaya mendapatkan pasokan pangan dengan cara menjarah dan merampok toko-toko milik warga. Bahkan rumah-rumah warga sipil pun menjadi sasaran penjarahan dan perampokan.
Baca Lainnya :
- Pemberontak RSF Menyerang Kantor-kantor Perwakilan Asing dan Rumah Sakit0
- Menkop Teten Sebut, Indonesia Butuh Lebih Banyak Wirausaha dari Kalangan Mahasiswa0
- Dana Bergulir LPDB-KUMKM Dorong Produktivitas Bisnis Koperasi0
- Optimalkan Momentum Pertumbuhan Trafik Penumpang, Garuda Indonesia Hadirkan Discount Tiket Hingga 80%0
- Pameran Terlengkap di Indonesia, Sea Indonesia Resmi dibuka Dirjen PDSKP KKP0
Rakyat diteror. Ini sangat mengerikan, karena rakyat Sudan terbiasa dengan kehidupan yang damai dan tentram, serta belum pernah dalam sejarah mereka menjadi sasaran tindakan kejam seperti ini.
Tak hanya itu, RSF juga menduduki sejumlah rumah sakit besar di Khartoum dan menempatkan pasien dari personil RSF, termasuk unit perawatan intensif, untuk merawat personil RSF yang luka-luka.
RSF menyandera banyak staf medis di rumah sakit untuk merawat luka personil mereka, dan mengabaikan pasien-pasian lainnya. Mereka juga menjadikan Rumah Sakit East Nile sebagai barak militer untuk pasukan mereka, karena yakin bahwa tentara Sudan tidak akan menyerang tempat tersebut.
Setelah kekalahan beruntun yang mereka derita, satu-satunya jalan keluar bagi pemberontak RSF adalah memperburuk situasi kemanusiaan di Ibu Kota dan memaksa warganya untuk mengungsi. Tujuannya agar dunia internasional menekan militer Sudan untuk menghentikan pertempuran.
Organisasi internasional pun akan menemukan pembenaran untuk campur tangan dengan dalih memburuknya kondisi kemanusiaan, sehingga menjadi jalan keluar yang aman bagi RSF.
Mereka melumpuhkan sejumlah rumah sakit dengan cara menyetop pasokan medis dan obat-obatan pokok dan darurat dari pusat ke semua rumah sakit pemerintah. Akibatnya, lebih dari setengah rumah sakit di ibu kota yang berjumlah 130 rumah sakit tidak dapat digunakan.
RSF juga menyasar pusat sumber listrik dan air di ibu kota Khartoum, serta memutus aliran air di sejumlah wilayah di ibu kota selama lebih dari dua minggu. Pasokan listrik pun sempat terputus di Khartoum selama berjam-jam.
RSF juga masih bercokol di kilang minyak utama yang terletak di utara Khartoum. Semua ini untuk menekan dan merusak citra tentara Sudan bahwa perang hanya akan merugikan rakyat sipil.
Pemberontak RSF pun berubah frustrasi dan kalap. Mereka menyerang pemukiman penduduk untuk mendapatkan makanan. Mereka merampok dan menjarah harta rakyat.
RSF bahkan menangkap sejumlah pensiunan angkatan bersenjata dan menjadikannya sebagai tameng hidup dan sandera untuk menjadi alat tukar bagi keluarga RSF.
Mereka juga mengusir sejumlah warga sipil dan menjadikan atap rumah mereka sebagai tempat persembunyian para penembak jitu. Memang, semua tindakan kriminal ini membatasi serangan yang dilakukan oleh tentara Sudan terhadap lokasi pemberontak karena keinginan mereka melindungi nyawa dan harta rakyat sipil.
Upaya RSF ini tidak akan mengubah situasi di lapangan. Sebaliknya, tindakan kriminal mereka menjadikan mereka dibenci oleh sebagian besar rakyat Sudan. Pasukan RSF juga menjarah dan membakar banyak kantor, bank, pertokoan, merebut sejumlah hotel, gedung dan aula.
Secara kejam, mereka membakar banyak pabrik produk makanan setelah selesai menjarahnya, dimana itu jelas menunjukkan niat mereka untuk menghancurkan perekonomian negara.
Sebagai upaya untuk menciptakan kekacauan dan kehancuran, pemberontak RSF juga sejumlah kantor polisi, menyerang sejumlah lembaga pemasyarakatan di Ibu Kota, dan membebaskan semua tahanan, banyak di antaranya merupakan terpidana yang diputuskan oleh pengadilan. Mereka bahkan membebaskan para pasien yang dikurung di rumah sakit jiwa. Ini merupakan tindakan kalap dan frustasi para pemberontak RSF setelah gagal merebut kekuasaan.
Sumber: Rilis Kedubes Sudan di Jakarta
Reporter: Achmad Sholeh (sumiukm2@gmail.com).
