Merawat Musik Tradisi melalui Reperasi Alat Musik Gambang Kromong

MEGAPOLITANPOS.COM - Sebuah nama grup musik tradisional Gambang Kromong Tradisional “Darling Sekawan” nampaknya bakal tinggal nama, lantaran tidak pernah pentas lagi.
Bagaimana mau berpentas, kalau alat alat Gambang dan instrument lain seperti tekyan, krecek, gong dan kenong yang merupakan kesatuan dari bunyi yang dihasilkan, dari waktu ke waktu tergerus oleh minimnya perawatan dan tempat untuk “ berteduh”.
Satu persatu alat musik mulai rusak dan kayunya keropos dan rapuh,karena diterpa tampias air hujan dan udara ekstrem yang datang silih berganti.
Baca Lainnya :
- Ketua DPRD Kabupaten Blitar Pimpin Rapat Paripurna Bahas Dua Agenda Penting, Tentang RPJMD dan Pembentukan Panitia Kusus
- Jaga Sinergitas, Danramil 12/Rajeg Rapat Koordinasi Forkopimcam
- Cabut Plang di Lahan Sengketa, RT Rahmat Akan di Laporkan Polisi
- DPRD Kabupaten Blitar Gelar Rapat Paripurna Bersama Eksekutif Agenda Penyampaian Rancangan Perda RPJMD 2025–2029
- Kemendagri Beri Penghargaan SPM Terbaik 2025 kepada Pemda
Sampai akhirnya, pemimpin grup musik ini,Harry de Fretes mengambil inisiatif untuk menyelamatkan alat alat musik tradisionil ini dengan cara menggalang dana yang akan digunakan untuk melakukan “ renovasi” dan reinventarisasi secara bertahap.
Diutarakanlah keinginan ini kepada aplikasi kitabisa.com yang syukur alhamdulilah menyambut dengan baik tawaran untuk berkolaborasi ini.
Dengan melihat tujuan untuk menyelematkan seni-tradisi khususnya musik tradisionil, akhirnya dibuatlah suatu kesepakatan bersama untuk melakukan aksi fund-raising yang sudah dimulai sejak 1 February silam.
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun kembali Alat Musik Grup Gambang Kromong “ Darling Sekawan” dengan cara: mereparasi alat yang rusak, membeli jnstrument yang kurang serta menyediakan ruangan khusus untuk merawat agar terlindungi dari ha hal yang akan “ merusak” alat alat ini dari gangguan apapun.
Dukungan dari pemerhati dan pecinta budaya, dapat disalurkan melalui kitabisa.com dan pergerakkan fund-raising ini juga dapat dipantau secara terbuka melalui aplikasi tersebut.
"Mari, lindungi dan lestarikan musik tradisional kita," tutupnya ** (Jhn)
