Ketua DPP PKS: Sebab Deflasi Akibat Daya Beli Masyarakat Menurun

By Achmad Sholeh(Alek) 07 Mar 2025, 12:53:30 WIB Nasional
Ketua DPP PKS:  Sebab Deflasi  Akibat Daya Beli Masyarakat Menurun

Keterangan Gambar : poto.istimewa


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati mengingatkan terkait deflasi tahunan, hal itu setelah rilis BPS menyebut deflasi tahunan ini adalah yang pertama kali terjadi sejak Maret 2000. Sebelumnya, Indonesia sempat mengalami deflasi bulanan berturut-turut pada periode Mei-September 2024. "Artinya setelah 25 tahun, indonesia kembali mengalami deflasi tahunan, lembaga eksekutif perlu mendalami situasi ini dan mewaspadainya" katanya di Jakarta (6/3/25).

Deflasi yang biasanya terjadi merupakan gejala konsumen secara luas tidak bisa mengkonsumsi barang dengan wajar atau paling tidak menunda konsumsinya. Anggota Komisi XI DPR RI ini menyebut deflasi ini salah satunya disebabkan karena daya beli masyarakat masih melemah. "Karena rangkaian deflasi ini, terjadi berturut turut dalam beberapa bulan, sama seperti deflasi 0,76 persen di Januari dan 0,02 persen di Februari," ujarnya.

Menurut anggota DPR RI Komisi XI ini meskipun Purchasing Managers' Index (PMI) kembali naik di periode Februari ada di 53,6 bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,9, tetapi dari sisi demand menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang jumlah kelas menengah atau setara 17,13%. Sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Padahal tahun 2029 lalu tercatat di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45%. “Ini jadi indikator daya beli masyarakat yang turun,” ungkapnya.

Baca Lainnya :

Legislator perempuan PKS ini menyebut Kabinet Merah Putih menanggung warisan dampak makroekonomi dari pemerintah sebelumnya.




“Kementerian terkait saat ini harus cermat mengatasi deflasi yang terjadi terus menerus, penurunan harga yang intens bisa berdampak berkurangnya aktivitas ekonomi, sehingga harga semakin jatuh,” katanya.

Meskipun pihak BPS menyebut deflasi kali ini disebabkan diskon tarif listrik, tetapi Anis tetap mendorong program program pemerintah yang mengungkit daya beli masyarakat. “Pada bulan Ramadhan harapannya konsumsi masyarakat meningkat seperti kajian yang diungkap Redseer Strategy Consultants yang memperkirakan total belanja masyarakat Indonesia selama Ramadan 2025 akan mencapai setara Rp 1.188 triliun, pemerintah harus memastikan diskon tarif transportasi, juga THR para pekerja termasuk ojol, sehingga mendorong permintaan secara keseluruhan dalam perekonomian,” ujarnya.(Alek).




  • Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa

    🕔15:46:33, 18 Apr 2025
  • Dorong Pemanfaatan Teknologi, MIND ID Perkuat GCG

    🕔15:53:24, 18 Apr 2025
  • Menjalin Sinergi Global: Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Kunjungi MIND ID di Indonesia

    🕔11:40:35, 16 Apr 2025
  • Klawas Waterpark, Bukti Konsistensi Perbaikan Pasca Tambang Grup MIND ID

    🕔21:48:04, 11 Apr 2025
  • Penuhi Pasar Minyak Sawit Eropa, Menkop Perkuat Hilirisasi Sawit Berbasis Koperasi

    🕔22:16:48, 11 Apr 2025