Aktif Kegiatan Religi, Dik Doank: Tidak Ada Ikhtiar Lebih Baik Kecuali Memperbaiki Ibadah

Keterangan Gambar : Raden Rizki Mulyawan Kartanegara Hayang Denada Kusuma kini aktif dalam kegiatan religi.
MEGAPOLITANPOS.COM - Lama tak muncul di televisi, kabar terbaru Dik Doank masih bisa diikuti melalui cerita keseharian di media sosial Instagram. Pria dengan nama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kartanegara Hayang Denada Kusuma kini aktif dalam kegiatan religi.
"Usia saya sekarang 54, dari usia 36 sampai 40 saya ada keinginan menaklukkan dunia, setelah itu dunia mencari saya. Di hari tua saya tidak mau berhenti dari rumah ke mushola, mushola ke rumah. Saya akan lanjutkan perjalan dengan membuka hati saya, membuka rumah saya, mudah ditemui," kata Dik Doank saat ditemui megapolitanpos.com di Rummah goA, Jurang Mangu, Rabu(18/1/2023).
Bagi mantan penyanyi, penulis lagu dan presenter ini, orang yang tidak mudah ditemui adalah posisi orang yang tidak terhormat. Sebagai hamba Allah, Dik Doank memahami 99 nama Allah dan menyesuaikan dirinya untuk bisa seperti nama-nama itu.
Baca Lainnya :
- Pemkot Blitar Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-117 Wujudkan Pemerintah Kota Blitar Semakin SAE dan Tangguh
- Danramil 14/Panongan Ambil Apel Pagi Berikan Pengarahan Kepada Anggota
- Detikom Regional Summit di BIJB Kertajati, Ungkap Investasi dan Investor Kawasan Rebana
- Disnaker Memandang Penting Sertifikasi Kompetensi Berdasarkan Klaster Skema Digital Marketing
- 2000 Pelajar Terima Makanan Bergizi, Babinsa dan Bimas Kawal Langsung
"Guru saya siapa saja setiap saya menuntut ilmu itu guru saya sampai nanti menemui guru sejati yang ada di hati namanya Al Alim. Jadi sejatinya pengetahuan adalah orang yang paling mengenal dirinya mengetahui dirinya, sesungguhnya dirinya tidak tahu apa-apa," ungkap Dik Doank.
Dik doank menambahkan sesungguhnya manusia hidup itu bersaing namun memandang persaingan sebagai Rahmat. Ia mengajak bersama-sama untuk ikhtiar membangun dan mensejahterakan orang-orang disekitar.
"Saya tidak memikirkan sesuatu diluar saya, cukup mengamalkan apa yang telah kita pelajari saja. Saya belajar dari pohon, tanah, disetiap helai daun ada malaikatnya, ada tujuh malaikat dalam setiap helainya. Jadi yang memelihara ekosistem dia bercengkerama dengan utusan Allah. Jadi kalau saya berdoa, saya yakin doa saya lebih cepat sampai daripada orang yang tidak menanam," terangnya.
Namun sejak mengetahui pemahaman itu, justru Dik Doank jarang berdoa. Dia berpendapat berdoa adalah cara bersyukur, baginya syukur cara paling indah untuk meminta. Kekasih dengan kekasih tidak pernah meminta, yang ada memberikan cinta tanpa pernah berharap, selama berharap terhadap manusia janganlah mengatakan cinta.
"Kalau ada orang memberikan uang ke istrinya supaya awet hubungannya saya rasa itu pamrih. Cinta itu siap dibebani, mengasihi, menyayangi, melindungi menuju Sakinah Mawaddah wa Rohmah," jelasnya
Dik Doank beranggapan menjadi orang dikenal adalah keberkahan, sedangkan terkenal adalah anugerah. Baginya hidup ini mencari anugerah, keberuntungan dalam hidup.
"Tidak ada ikhtiar lebih baik kecuali kita memperbaiki ibadah. Marilah kita beribadah bukan karena ada hajat yang belum tercapai, bukan karena ada keinginan yang belum terlaksana melainkan karena kita sebagai hamba yang harus memuja Tuhan nya. Ibadah itu adalah seorang hamba menghambakan Tuhan nya. Hamba ada dua, hamba seorang budak dan hamba yang terkasih, kalau ada kenaikan Isa Al-Masih, Isro' Mi'roj maka engkau harus naik kelas menjadi hamba sebagai budak menjadi yang terkasih," pungkasnya. ** (Rosidi)
