MEGAPOLITANPOS.COM: President The World Peace Organization (WPO) Dr.Bambang Hery Purnomo S.H., M.H memberikan apresiasi kepada MUNI (Majelis Umat Nyingma Indonesia) atas suksesnya  pelaksanaan perayaan Waisak 2568 BE/2024 yang digelar di Pelataran Candi Borobudur dengan tajuk  3 Rd  Borobudur Peace & Prosperity Festival 2024. 

Acara yang dibalut dengan berbagai tarian budaya tersebut menarik untuk dicermati awak media selain dihadiri oleh beberapa Duta Besar Negara sahabat, anggota Wantimpres, perwakilan UNICEF dan Forum Anak Jawa Tengah turut hadir guna menyukseskan dan meramaikan kegiatan tersebut 

"Kami dari WPO memberikan apresiasi dan mengucapkan selamat kepada MUNI (Majelis Umat Nyingma Indonesia) yang telah sukses melaksanakan kegiatan perayaan Waisak 2568 BE/2024" ungkap Bambang Hery 

Baca Lainnya :

• Vice President of The World Peace Organization For East Europe Zone Dr. Sadiku Apointed Prof Dr. Agim Rushiti As Ambasador Of Peace in Eastern Europe
• President The World Peace Organization Persiapkan Perhelatan Akbar 1 Juta Lilin Saat Peringatan Hari Perdamaian Dunia
• President The World Peace Organization Bertemu Dengan Dubes Kesultanan Oman Dalam Peringatan Hari Waisak 2568 BE/2024.
• President The World Peace Organization Berikan Selendang Perdamaian Kepada Bante Thudong Pada Peringatan Waisak 2568 BE/2024
• President WPO Memberikan Apresiasi Berupa Selendang dan Sertifikat Perdamaian Dunia Kepada Ibu Fatmawati,SE.

Dari pengamatan awak media event besar ini sempat tercoreng oleh sikap ketua panitia yang mengundang secara resmi Lembaga Internasional The World Peace Organization (WPO) namun ditelantarkan dengan tidak disediakan kursi sebagai mana layaknya Undangan VIP lainnya. Terlihat oleh awak media beberapa kali staf Presiden WPO mondar mandir mencari nama yang tertera pada kursi undangan VIP namun tidak kunjung ditemukan meski sudah melakukan konfirmasi kepada petugas yang ada di sana. 

Awak media menyayangkan kejadian ini, karena diperlakukan demikian oleh ketua panitia, akibatnya Lembaga Internasional tersebut meninggalkan lokasi acara setelah President The World Peace Organization (WPO) memberikan apresiasi kepada Bhikkhu Ferry Prakarsa Rinphoce sebagai Pimpinan MUNI ( Majelis Umat Nyingma Indonesia), Ricky Prakasa Pimpinan PT.Meccaya dan Jefri Junus sebagai ketua pelaksana BPF.

Bambang Hery Purnomo saat dikonfirmasi awak media mengatakan, acara bertema perdamaian tersebut harus kita junjung tinggi dan kita dukung sepenuhnya meskipun dirinya tidak berada di tempat itu.

" Kami sangat bangga dan menghargai sikap profesionalitas dan perlakuan ketua panitia apapun alasannya, mungkin mereka lupa atau memang sangat sibuk mengurus banyak tamu, sehingga tidak terpikirkan untuk menyediakan tempat untuk kami" ujar Bambang Hery 

" Tidak apa apa, saya tidak kecewa dan marah, itu hak mereka, hal tersebut tidak akan pernah mempengaruhi sikap kami untuk tetap memberikan apresiasi atas suksesnya persiapan dan pelaksanaan acara BPF kepada Ketua Panitia, Ketua MUNI ( Majelis Umat Nyingma Indonesia) dan PT.Meccaya" tambahnya.

" Semoga sikap profesionalisme yang di jalankan tetap terjaga, Kami berdoa kepada Sang Budha,  semoga mereka mendapatkan pencerahan hidup sebagaimana Budha Gautama, karena dia tidak mengerti apa yang dia lakukan"  pungkasnya, sambil meninggalkan awak media yang mewawancarainya sembari mengacungkan dua jari Victory sebagai tanda Perdamaian yang berlaku universal di dunia. 

Untuk di ketahui bahwa Lembaga Internasional World Peace Organization (WPO) selalu tampil ambil bagian dari kegiatan Perayaan Hari Waisak yang dilaksanakan di Candi Borobudur Provinsi Jawa Tengah, mulai tahun pertama pelaksanaan setiap tahunnya sampai saat ini memasuki ditahun ke tiga, bahkan awak media juga telah merekam jejak digital bahwa lembaga ini sejak awal telah dilibatkan untuk membidani terselengaranya pelaksanaan acara ini sebagai roh Perdamaian Dunia ditahun pertama pelaksanaan perhelatan acara ini. 

Tahun 2023 lalu Lembaga Internasional WPO yang mempunyai anggota lebih dari 200 Negara di berbagai belahan Dunia, telah menetapkan tempat  penempatan Genta Raksasa di wilayah Magelang berdekatan dengan Candi Borobudur sebagai simbol perdamaian dunia,  dari Indonesia untuk Dunia.