Perluas Akses Pembiayaan, KemenKopUKM Ajak Startup Financial Pitching dengan Global Venture Capital

By Achmad Sholeh(Alek) 14 Mei 2024, 21:26:58 WIB UMKM
Perluas Akses Pembiayaan, KemenKopUKM Ajak Startup   Financial Pitching dengan Global Venture Capital

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah


MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta – Sebagai upaya memperluas akses pembiayaan yang masih menjadi isu terbesar bagi pelaku UMKM khususnya para startup, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengajak startup yang telah terkurasi untuk bertemu global venture capital.

“Indonesia saat ini memiliki 2.605 startup yang menjadikan kita sebagai negara keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Namun sayangnya sebagian besar dari mereka masih mengalami kendala dari sisi pembiayaan, untuk itu kami ingin mendorong mereka agar mengakses pembiayaan alternatif sehingga kami berupaya mempertemukan mereka dengan global venture capital,” ujar Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (14/05).

Salah satu upaya tersebut, dijelaskan Azizah, dilakukan melalui kerja sama dengan DBS Digital Economy Group pada agenda DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia yang akan digelar di Singapura, dengan mempertemukan 15 startup pilihan yang telah terkurasi dengan investor global.

Baca Lainnya :

“Kami telah melakukan pemetaan startup dan investor sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. DBS memiliki fokus kepada ekosistem digital yang memiliki skema investasi untuk startup sehingga akan cocok dengan startup terpilih,” kata Azizah.

Sejak tahun 2023, Azizah mengungkapkan pihaknya telah mengumpulkan 2.500 profil wirausaha melalui program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF), yang terbagi dalam tiga kategori, yakni small business, agregator, dan startup.

“Dari 2.500 profil tersebut, terkumpul 500 startup dari berbagai daerah untuk kami lakukan kurasi dengan beberapa proses. Pertama, pada fase awal dilakukan mapping berdasarkan tingkatannya. Mulai dari kesesuaian terhadap solusi permasalahan, pasar, bisnis model, hingga keberlanjutannya,” ucap Azizah.

Proses kurasi selanjutnya, menurut Azizah adalah melakukan mentoring dalam hal penguatan value proposition yang dimiliki oleh startup agar semakin meyakinkan dan menarik minat investor. Sebelum kemudian dilakukan  coaching penyajian pitch deck yang baik.

“Mentoring juga dilakukan untuk menentukan valuasi startup agar tepat dalam membuat proyeksi kebutuhan dana investasi,” tutur Azizah.

Adapun kelima belas startup terpilih yang akan mengikuti DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia antara lain Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang, serta Crustea.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).




  • UMKM Asal Bali Ini Sukses Ekspor Produknya Hingga ke AS Berkat Bantuan BNI

    🕔13:23:26, 12 Sep 2024
  • Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI

    🕔14:45:45, 12 Sep 2024
  • Kolaborasi BNI dan IKA Trisakti, Perluas Program Campus Financial Ecosystem

    🕔17:51:25, 12 Sep 2024
  • KemenKopUKM Berkolaborasi dengan PP Aisyiyah Perkuat Peran Perempuan Dalam Memberdayakan Ekonomi Umat

    🕔01:48:13, 11 Sep 2024
  • BNI Jalin Kerjasama dengan Amartha Wujudkan Ekonomi Inklusif dan Digitalisasi Akses Pembiayaan UMKM

    🕔22:15:17, 11 Sep 2024