Perayaan HUT PDIP ke-52 Ajang Refleksi Partai, Histori Perjalanan Panjang PDI-P Seru Megawati

Keterangan Gambar : HUT PDI perjuangan ke 52 yang diikuti secara virtual di Kantor PDIP Kab Blitar.
MEGAPOLITANPOS.COM Blitar - Dinamika historis sejarah perjalanan panjang PDI Perjuangan hingga usia ke 52 tetap sebagai cerminan partainya wong cilik, beranjak dari sejarah PNI bergabung dengan beberapa partai lainnya, seperti Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Partai Murba) dan IPKI.
Gabungan ini akhirnya membentuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973. Hal itu terungkap oleh Megawati Soekarno Putri saat berpidato pada HUT PDI perjuangan ke 52 yang diikuti secara virtual seluruh kader banteng moncong putih.
Tak terkecuali di Kantor DPC PDI Kabupaten Blitar yang juga dihadiri oleh Bupati terpilih Riyanto dan Beky Herdiyansyah wakil Bupati terpilih 2024 - 2029, juga seluruh pengurus DPC PDI Perjuangan mendengarkan pidato Megawati di Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar di Kanigoro.
Baca Lainnya :
- Danramil Pondok Aren Tinjau Langsung Distribusi Makan Bergizi di SDN 02 Jurang Mangu Timur
- DPRD Apresiasi Pemerintah Kota Tangerang Atas Pelayanaan Terbaik kepada Masyarakat
- MK Gelar Sidang Pendahuluan PHPU KADA Calon Bupati Dan Wakil Bupati Barito Utara
- Pemkab Luncurkan Inovasi Geber, Dilaksanakan diseluruh Wilayah Majalengka
- Polisi Curiga, Driver Taksi Online Jadi Korban Kejahatan di Tangerang, Simak Kisahnya
Pidato Ketua Umum kurang lebih tiga jam ini, Megawati banyak mengurai sejarah politik PDI Perjuangan dengan retorikanya seperti konflik internal yang terjadi sejak awal berdirinya PDI menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sejarah partai ini. Ketegangan internal PDI berujung pada pemilihan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum meski ditentang pemerintah Orde Baru.
Krisis internal semakin memuncak pada 27 Juli 1996, dikenal dengan peristiwa Kudatuli, terjadi bentrokan. Meskipun mendapat tekanan besar, Megawati dan pendukungnya tetap memperjuangkan cita-cita reformasi dan demokrasi.
Peristiwa-peristiwa ini menjadi simbol keteguhan PDIP dalam memperjuangkan prinsip-prinsip yang diyakini. Meskipun penuh rintangan, mereka tetap berjuang.
Pada tahun 1999, PDIP resmi berganti nama menjadi PDIP Perjuangan sebagai respons terhadap perubahan politik pasca-reformasi. Nama baru ini mencerminkan komitmen PDIP untuk terus melanjutkan perjuangan dengan semangat yang lebih berani dan progresif.
Sebagai bentuk keberlanjutan perjuangan, PDIP terus menjalankan prinsip-prinsip yang telah ditanamkan sejak awal berdiri. Setiap HUT yang digelar menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang dan menyemangati kader.
Rinanto yang juga selaku Ketua DPC PDI P Kabupaten Blitar memaknai peringatan HUT PDI P ke 52 sebagai tonggak eksistensi partainya wong cilik yang tegak lurus dengan pimpinan partai, guna mewujudkan Kabupaten Blitar lebih maju dan lebih sejahtera. ** (za/mp)
