Geber Si Jumbo dan Jamilah di Launching, Wujudkan Jabar Sehat Sejahtera

MEGAPOLITANPOS.COM Majalengka - Sekertaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman melaunching secara resmi membuka Program Geber Si Jumo dan Jamillah. Dengan mengusung tema "Ciptakan Generasi Unggul, Sehat, Cerdas Menuju Provinsi Jawa Barat Sehat Sejahtera," diharap dapat meluncurkan atau memperkenalkan sesuatu yang baru atau gerakan bersama Literasi Stunting, Imunisasi, Pencegahan DBD, Penanggulangan TBC dan jaga Ibu Hamil berlangsung di SMK Negeri 1 Majalengka Jawa Barat. Rabu, (22/05/2024).
Hadir dikesempatan itu, Pj Bupati Majalengka, Danrem Siliwangi, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Kepala BKKBN Jabar, Forkopimda, Kepala Dinkes Majalengka dan tamu undangan.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Dr. Vini Adiani Dewi, mengatakan kegiatan Geber Si Jumo dan Jamilah di ikuti seluruh Anak - anak SMA/SMK Kota/Kabupaten yang ada di Jawa Barat secara Zoom Meeting. Untuk di Kab Majalengka secara langsung peserta dapat menyaksikan dan tempatnya di SMKN 1 Majalengka.
Baca Lainnya :
- Babinsa Komsos dengan Ketua RT, Jalinan Kemitraan
- Teguh Santosa Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum JMSI Periode 2025-2030
- Kodim 0510/Trs Laksanakan Upacara Bendera Mingguan
- 46 KPM Terima BLT DD Pemdes Gaprang, Ini Pesan Kades Asyahrul Farhuda
- Peserta STQ Terus Meningkat, Maryono: Pertahankan Semangat dan Pembinaan Generasi Qurani
"Geber Si Jumo dan Jamilah ini merupakan bentuk edukasi dan literasi bagi Anak - anak sekolah, sehingga mereka nantinya bisa memberikan sosialisasi kepada keluarganya atau masyarakat sekitarnya," katanya.
Dijelaskan, Si Jumo untuk peningakatan literasi stunting, imuniasai jumatik di sekolah dan rumah. Sedangkan Jamilah merupakan kepanjangan Jaga Ibu Hamil dan lingkungan bersih serta sehat dengan tujuan menjaga para ibu hamil supaya anak sehat.
"Adapun tujuan kegiatan hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, sebagai persiapan generasi unggul, sehat, cerdas serta Jabar Jero News stunting menuju Indonesia Emas ," jelasnya.
Menurut Vini Andiani, bentuk kampanye tentang penanggulangan TBC, pencegahan DBD. Gerakan deteksi dini dalam bidang kesehatan.
Ditempat itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman menegaskan bahwa penanganan kesehatan harus di lakukan secara "Sabilulungan" atau kebersamaan.
Ia mengungkap, stunting masih menjadi isu besar bidang kesehatan di Indonesia. Sayangnya, selama ini isu tersebut dianggap sebagai ranah orangtua atau pasangan yang ingin memiliki anak. Karena itu sudah saatnya remaja dilibatkan dalam program pencegahan stunting ini.
"Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, angka prevalensi stunting usia 0-59 tahun di Jawa Barat menyentuh angka 21,7 persen. Angka itu masih di atas rata-rata prevalensi stunting di Indonesia (21,5 persen). Angka itu juga menunjukkan prevalensi stunting Jabar naik 1,5 persen dibandingkan tahun 2022 yang menyentuh 20,2 persen," ungkapnya.
Sekda Jabar menambahkan, selain itu kasus DBD di Jawa Barat pada tahun 2024 yang terserang tembus 28 ribu orang dan yang meninggal sebanyak 210 sampai per Mei 2024. Adapun kasus TBC mencapai 211 ribu yang tersebar di Jawa Barat.
"Maka dengan Program yang diluncurkan Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan yaitu Geber Si Jumo dan Jamilah ini bisa menurunkan kasus stunting, DBD, dan TBC dengan literasi kepada anak - anak sekolah sebagai agen perubahan Si Jumo dengan program merdeka belajar," ujar Herman Suryatman.
Sementara, Pj Bupati Dedi Supandi mengapresiasi kegiatan Geber Si Jumo dan Jamillah yang di adakan di SMK Negeri 1 Majalengka ini.
Diakhir, Dedi berharap dengan adanya program ini anak - anak sekolah khususnya bisa menjadi penggerak literasi dalam bidang kesehatan seperti sosialisasi stunting, DBD, TBC dan PHBS baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat sekitar. ** (Agit)
