- Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar, Bank DKI Siap Bertransformasi Melalui IPO
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
- Komsos dengan Ketua RT Babinsa Himbau Kamtibmas
- Dandim 0506/Tgr Hadiri Launching Integrasi Data dan Sertifikasi Tanah di Kota Tangerang
- Inflasi Rendah dan Stok Beras Terjaga, Kepala Badan Pangan Nasional Optimis Indonesia Capai Swasembada Pangan
- Edan, Bukan Cuma di Kota Tangerang, Play Land Pasar Kemis Juga diduga Bodong
- Tercatat 4819 Pekerja Tembakau Kabupaten Blitar Direalisasikan Menerima BLT DBHCHT 2025 dari Dinsos Kabupaten Blitar
- Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Pertanian Demi Swasembada Pangan, Pemkab Malinau Bangun Satgas PESAT
- Wakil Bupati Asahan Buka Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Wakil Bupati Asahan Lepas 3 Peserta Magang ke Jepang
BPS Bekasi Sensus Gelandangan
Megapolitanpos.com: Badan Pusat
Statistik Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melakukan upaya pendataan
terhadap tunawisma, gelandangan, dan pengemis di wilayah itu dalam
rangka Sensus Penduduk 2010.
"Tunawisma dan gelandangan juga
masuk sensus. Mereka akan didata mulai 16 Mei 2010 pukul 00.00 WIB
hingga pukul 06.00 WIB," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota
Bekasi, Slamet Waluyo di Bekasi, Jawa Barat.
Kegiatan itu,
katanya, dilaksanakan secara serentak di 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan
di wilayah Kota Bekasi dengan melibatkan 10 tim yang terdiri dari
anggota pencacah lapangan dan ketua masing-masing tim.
Menurut
Slamet, petugas itu akan disebar ke 21 titik lokasi keramaian dimana
para tunawisma dan gelandangan sering berkumpul. Lokasi itu antara lain,
stasiun kereta, terminal bus, pasar, kolong jembatan, stadion Kota
Bekasi, taman makam pahlawan, serta di sekitar luar gerbang tol Bekasi
Barat.
"Kami sengaja menggelar sensus pada tengah malam, karena
diindikasi mereka akan berkumpul di satu titik. Kalau siang biasanya
mereka menyebar," kata dia.
Sensus itu, kata dia, dilakukan hanya
untuk mengetahui jumlah tunawisma, dan Gelandangan Pengemis (Gepeng)
berdasarkan jumlah dan jenis kelamin di wilayah setempat. Ditambahkan
Slamet, sejumlah pertanyaan seperti daerah asal dan lamanya waktu mereka
tinggal di kota Bekasi akan sampaikan kepada pihak yang bersangkutan.
"Namun, BPS hanya akan mendata jumlah laki-laki dan perempuannya saja, termasuk orang gila juga," katanya. (yes)
