- Bupati Asahan Ikuti Sosialisasi Jaga Garda Desa
- DPD Gerindra Banten Bagikan Ribuan Paket Takjil dan Santuni Puluhan Yatim
- Kodim 0506/Tgr Bersama Vihara Darma Budi Bagikan Takjil Nasi Box
- Non Fisik TMMD Ke-123 Berikan Berikan Penyuluhan Kesehatan
- Polri Maksimalkan Layanan Hotline 110 Saat Mudik Lebaran 2025
- Pj Bupati Dan Kadisbudparpora Barito Utara, Terima Audensi Finalis Putri Indonesia 2025, Asal Muara Teweh, Aksan Nadia Ramadhana
- Investasi Sukuk ST014 Lewat wondr by BNI Bisa Dapat Cashback Hingga Rp10Juta
- KPU, Bawaslu Dan Pemkab Barito Utara Ikuti RDP Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pasca Putusan MK Pilkada Barito Utara 2024
- Rapat Koordinasi Dan Sosialisasi Pelaksanaan PSU Pasca Putusan MK Pilkada Barito Utara
- Ketua Forum Masyarakat Peduli Blitar Minta APH Tindak Tegas Konspirasi Jahat Oknum Kades Pagerwojo Kesamben
Bisnis Pembiayaan Emas BSI Melesat 30%, Pertumbuhan Mencapai Rp8,05 Triliun

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta- Bisnis pembiayaan logam mulia PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) berkilau, dengan total penyaluran pembiayaan produk Gadai Emas dan Cicil Emas mencapai Rp8,05 triliun, bertumbuh signifikan sebesar 30,50% year on year (YoY) hingga April 2024.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengungkapkan, pertumbuhan impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi.
Baca Lainnya :
- Langkah Cerdas Berinvestasi dengan UBS Gold: Ini Tips dan Trik untuk Pemula
- Menkop Budi Arie Masuk Dalam Deretan 5 Menteri terbaik Menurut Roda Institute
- Diduga, Ini Penyebab Kelangkaan Gas Melon di Tangerang Raya
- Wujudkan Indonesia Emas, MIND ID Dukung Pengembangan Generasi Muda
- Wamen UMKM Sebut PNM Sebagai Katalisator Bertumbuhnya Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia
Menurut Anton, emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. "Emas menjadi aset aman yang dicari, terutama saat eskalasi geopolitik meningkat," ujar Anton menekankan.Apalagi harga emas yang cenderung naik terutama saat kondisi makro yang cukup volatile ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Dalam satu tahun terakhir harga emas naik sekitar 26,2%.
Dikarenakan kenaikan harga emas maka minat masyarakat untuk melakukan gadai dan bahkan cicil emas meningkat.
Anton pun merinci, pembiayaan Gadai Emas BSI mengalami kenaikan per April 2024 dari Rp4,48 triliun menjadi Rp5,12 triliun atau naik 14,34% YoY. Sementara itu, Cicil Emas juga mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan 73,15% YoY dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,93 triliun.
Peningkatan pembiayaan berbasis emas ini mendorong pendapatan fee BSI dari gadai naik dari Rp237 miliar pada empat bulan pertama tahun 2023 menjadi Rp270 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024 atau naik 14%. Dari sisi fee based, kontribusi dari unit gadai sekitar 17 persen terhadap total fee based empat bulan pertama di tahun 2024 yang mencapai Rp.927M.
Anton juga menambahkan bahwa jumlah Number of Account (NOA) untuk gadai dan cicil emas di BSI meningkat drastis sebesar 37,88% YoY, dari 373.377 menjadi 504.021 akun per April 2024.
"Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi emas melalui BSI sangat tinggi. Peningkatan ini mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas,” kata Anton.
Dia lanjut menjelaskan, untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis emas, BSI menerapkan beberapa strategi kunci. Salah satunya adalah memperluas jaringan pemasaran melalui kerja sama dengan BSI Agen.
Tujuannya untuk menjangkau masyarakat lebih luas lagi. Selain itu, BSI juga bekerjasama dengan toko emas di berbagai daerah, dengan total 39 toko emas yang kini bermitra dengan BSI. Di tingkat nasional, kerja sama dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) juga terus ditingkatkan.
"BSI menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan bisnis emas sepanjang 2024, termasuk memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI di seluruh Indonesia dan menyediakan layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas, dan gadai emas. Tidak hanya itu, BSI juga menawarkan produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal lima tahun," jelas Anton.
Antisipasi Emas Palsu
Adapun untuk mengantisipasi maraknya kasus emas palsu, BSI telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi risiko. Menurut Anton, pegawai BSI yang menangani pembiayaan emas dibekali dengan keahlian khusus dalam menaksir emas, serta terdapat ketentuan ketat untuk mencegah masuknya emas palsu ke dalam sistem pembiayaan BSI.
"Keamanan pembiayaan emas di BSI merupakan prioritas kami, dan kami memastikan bahwa setiap transaksi berjalan dengan aman dan terpercaya," kata Anton menegaskan.
Dengan berbagai langkah strategis dan mitigasi risiko yang dilakukan, BSI optimistis dapat terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan dalam bisnis pembiayaan emas. Selain itu senantiasa memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan sektor keuangan syariah di Indonesia.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).
