2 Pria Penambang Pasir Warga Nglegok Blitar Tertimbun Longsor, Evakuasi Sementara Dihentikan

MEGAPOLITANPOS.COM Blitar - Insiden pekerja tambang yang tertimbun longsor tebing setinggi puluhan meter di area penambangan pasir Desa Karangrejo, Kecamatan Garum diungkap polisi. Diketahui, 2 (dua) yaitu NK (45) Warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok dan RM (31) Warga Dusun Bulu, RT 003/007, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Terjadi pada Minggu, (16/02/2025) kemarin. Sekira jam 12.30 WIB dan dilaporkan pukul 13.30 WIB oleh sejumlah saksi dari warga dan para penambang.
Kapolres Blitar melalui Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi didampingi warga menerangkan bahwa hasil dari keterangan sejumlah saksi yaitu, Khoirul (36) warga Kedawung Garum, Parman (39) warga Bence Garum bersama Heri (48), pekerja swasta warga Desa Karanganyar Ngelgok menceritakan kronologis kejadian.
Baca Lainnya :
- Bina Sinergitas, Babinsa Komsos dengan Staf Kelurahan
- KRPK Tegas Minta Kejari Kabupaten Blitar Bongkar dan Lakukan Investigatif Dugaan Korupsi Proyek E-Katalog Ratusan Milyar
- 389 Jemaah Haji Tiba, Maryono: Bawa Spirit Ibadah, Tebar Kebaikan di Lingkungan Sekitar
- TNI Terus Bergerak Selalu Ada di Tengah Masyarakat
- Kasat Lantas Turun Langsung Berikan Bantuan Untuk Masjid Jami Nuurul Muttaqien
"Korban tertimbun tanah dari tebing setinggi kurang lebih 50 meter di sebelah barat aliran sungai kali putih Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Mereka sedang mencari pasir menggunakan alat secara manual," diungkapnya.
Dijelaskan, setelah mencari pasir Sekira jam 06.30 WIB kedua korban datang lagi ke lokasi dengan tujuan akan mencari sirtu (pasir batu) seperti aktifitas sehari hari. Namun, sesampainya sebelah barat yang dekat dengan tebing korban malakukan pencarian dan membuat sebuah lubang/kantongan berdekatan dengan aliran sungai yang jaraknya kurang lebih 30 meter dari tebing.
"Setelah kantongan itu penuh kedua korban menaikan pasir ke atas tanah, namun ketika ingin menaikan pasir dari dalam kantongan dari atas tebing terjadi longsor yang mengakibatkan korban tersebut tertimbun oleh tanah longsoran. Mengetahui akan kejadian itu, warga segera memberitahukan kepada orang yang berada di kawasan aliran sungai kaliputih guna memberi pertolongan dibantu menggunakan alat berat (exavator) dan mesin semprot diesel," tuturnya.
Diakhir warga setempat menambahkan, diakui bahwa tanah di tebing sungai kondisinya labil dan rawan dari terjadinya longsor karena material tebing sungai adalah pasir gunung kelud. Dibawah tebing pasirnya di ambil oleh korban secara manual.
"Proses evakuasi sampai saat ini pukul 19.50 WIB masih terus dilakukan dengan cara penggalian menggunakan alat berat, mengingat cuaca hujan yang intens sementara pencarian korban di hentikan," tutupnya. ** (za/mp/hms)
