Dirut Rs Srengat Sebut Kejadian Tewasnya Siswa MTs Plus Al Mahmud Bacem Ponggok Karena RS Srengat Belum Ada Tenaga Ahli

MEGAPOLITANPOS.COM, Blitar - Insiden tewasnya salah satu siswa MTs Plus Al - Mahmud yang terletak di desa Bacem Kecamatan Ponggok menjadi perbincangan publik, pasalnya kejadian serupa di dunia pendidikan dibawah naungan Kemenag ini acap kali terjadi. Seperti halnya kejadian kejadian sebelumnya yang mendera siswa juga santri.
Terkait adanya dugaan seperti yang ramai dibicarakan tentang siswa MTs di Bacem Ponggok ini disinyalir ada ketidak sigapan pihak rumah sakit plat merah di Kecamatan Srengat.
Atas insiden ini Selamat dan Sukses, dr. Mochammad Baehaki sebagai Direktur RSUD Srengat Kabupaten Blitar dihubungi media MEGAPOLITANPOS.COM pada Jum'at (27/09/24) sekitar pukul 16.14 WIB ditanya terkait penanganan siwa MTs Plus Al - Mahmud
Baca Lainnya :
- Paslon S1F Gelar Halal Bihalal, Sampaikan Siap Menjadi Pemimpin Yang Amanah
- Investasi Sukuk Ritel SR022 Pakai wondr by BNI Bisa Dapat Cash Back Sampai Rp15 Juta
- BNI Perkuat Peran Strategis dalam Pembiayaan Berkelanjutan untuk Masa Depan Hijau
- Perjuangan Luar Biasa Sektor Ganda Putra Indonesia dalam Babak Semifinal Indonesia Open 2025
- Sambut Idul Adha 1446 H , Polsek Teweh Tengah Bagikan Daging Kurban untuk Anggota Dan Warga Setempat
Dijelaskan dirawat di IGD untuk ditangani kegawatdaruratannya. Dilakukan pemeriksaan dan stabilisasi untuk dirujuk. Dan pada pukul 14.00 dan berhasil dirujuk ke RS yang ada fasilitas ahli nya. Karena RSSR belum memiliki ahli yang membidangi kasus penyakit pasien tersebut. Mohon doa nya RSSR segera juga punya ahli tersebut,"ujar Baihaki.
Sisi lain dari Polres Blitar Kota Kapolres melalui Kasi Humas Iptu Samsul Anwar kepada awak media menyampaikan akan menindaklanjuti kasus ini, terduga Pelaku Pelemparan Siswa MTs Hingga Tewas masih belum ditahan
"Terduga pelaku pelemparan kayu berpaku kepada siswa MTs Plus Al Mahmud hingga tewas, belum ditahan. Pihak kepolisian masih menunggu keluarga korban membuat laporan, meski alat bukti sudah lengkap," kata Samsul.
Namun masalah ini sudah masuk tahap penyelidikan. Iptu Samsul mengklaim pihaknya telah berusaha memanggil keluarga korban untuk dimintai keterangan.
"Kondisinya korban hanya tinggal bersama neneknya. Orang tuanya semua di luar negeri," imbuhnya
Padahal, menurut keterangan sumber perangkat desa setempat, tragedi tersebut terjadi sudah hampir dua minggu yang lalu.
Diketahui sebelumnya, K, seorang siswa kelas 2 MTs Plus Al Mahmud Ponggok tewas setelah diduga dilempar bilah kayu berpaku oleh ustaznya.
Terduga pelakunya ditengarai berinisial U, warga Desa Mantenan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Dia merupakan seorang tenaga pengajar di MTS Plus Al Mahmud. Warga sekitar mengenalnya sebagai kerabat pemilik yayasan.
Korban sempat dilarikan ke RSUD Srengat sekitar pukul 07.00 WIB. Karena ketidakmampuan rumah sakit tersebut, korban akhirnya baru dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri pukul 14.00 WIB.
Para guru-guru pondok yang ikut mengantar korban juga sempat kecewa dengan pelayanan di RSUD Srengat yang dinilai lambat.
Baihaki tidak menyebut secara rinci maksud belum ada tenaga ahli di rumah sakit Srengat ditanya media ini, yang menyebut ada penyakit lain pada diri korban. (za/mp)
