Rini Syarifah Serahkan 25 Ribu Bibit Vertiner, Cegah Longsor Tanah Bertebing

Keterangan Gambar : Bupati Blitar Hj.Rini Syarifah pada Senin ( 20/03/23) menyerahkan 25 ribu tanaman rumput Vetiver di Blitar Selatan Desa Binangun Kecamatan Binangun.
MEGAPOLITANPOS.COM Blitar, - Untuk mengurangi dampak longsor di Kabupaten Blitar, saat ini sedang digalakan pengembangan tanaman rumput jenis unggul diberinama Vertiver.
Untuk tanaman budidaya ini Bupati Blitar Hj.Rini Syarifah pada Senin ( 20/03/23) menyerahkan 25 ribu tanaman rumput Vetiver di Blitar Selatan Desa Binangun Kecamatan Binangun.
Baca Lainnya :
- Hadirkan Inovasi Kesehatan, Puskesmas Panunggangan Sediakan Fasilitas Ramah Anak Berstandar Nasional
- Beredar Situs Web Palsu Satker Kementerian ATR/BPN, Karo Humas dan Protokol: Pastikan Dapatkan Informasi dari Situs Resmi
- Bincang Santai, Jaga Hubungan Baik Babinsa Komsos dengan Warga
- Hadiri Pisah Sambut Kepala PN Tangerang, Maryono: Pererat Sinergi Forkopimda
- Pantia Kusus IV DPRD Kabupaten Blitar Gelar Rasus Bahas Tentang Tiga Ranpeda Tentang Desa
Selain menyerahkan bibit rumput, Bupati Blitar Hj. Rini Syarifah didampingi oleh Kepala Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil ) Malang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blitar, pada saat itu juga telah dilalakukan penanaman rumput Vetiver secara simbolis.
Pada kesempatam itu Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini ini menyebutkan, penanam rumput Vetiver sangat cocok ditanam didaetah rawan longsor, rumput Vertiver sebagai upaya menanggulagi longsor di Blitar Selatan yang memang rawan terjadinya tanah gerak.
"Jadi kita akan terus galakkan perluasan lahan untuk tanaman rumput unggul sebagai bentuk ikhtiar kita, Vetiver cocok ditanam di daerah bertebing yang dekat pemukiman warga," ungkapnya.
Atas nama Pribadi dan Pemkab Blitar, Rini Syarifah juga mengapresasi kepada seluruh pihak yang masih bersemangat dan siap siaga dalam menghadapi bencana meskipun banyak sekali potensi atau ancaman bencana di Kabupaten Blitar.
"Kami sampaikan terimakasih kepada Bakorwil III Malang, KPH Perhutani Blitar, UPT Perbenihan Tanaman Hutan dan PT. Sampoerna dimana telah turut serta dalam Penguatan Kabupaten Blitar melalui kegiatan Penanaman bibit Rumput Vetiver," tandasnya.
Kabupaten Blitar merupakan satu diantara wilayah di Jawa Timur yang rawan terhadap bencana alam, salah satunya fenomena gerakan tanah, kestabilan lereng akibat perpaduan kondisi geologi (batuan dan pelapukan tanah) hujan yang tinggi curah hujan yang tinggi mengakibatkan gerakan tanah.
Gerakan tanah masih terus mengalami perkembangan, sehingga menimbulkan kerusakan yang berkelanjutan terhadap bangunan, permukiman maupun kebun/ lahan pertanian. Pada tahun 2023.
Untuk itu salah satu upaya mitigasi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dan risiko akibat bencana gerakan tanah adalah reboisasi dengan penanaman tumbuhan akar wangi. Akar wangi dikenal dengan nama lain Vetiver. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman pencegah longsor sebab akarnya dapat mencapai kedalaman hingga 5 meter.
Jika ditanam dengan susunan yang tepat, tanaman ini menyerupai kolom-kolom beton yang menahan tanah longsor.
Selain itu, tanaman ini tidak membutuhkan perawatan dan lingkungan khusus sehingga mudah untuk ditumbuhkan. Efektivitasnya dalam mereduksi laju erosi tanah mencapai 90% apabila tanamannya mengisi luas area tanah minimal 70%. Sehingga pada hari ini, saya mengajak seluruh masyarakat di Desa Binangun, Kecamatan Binangun bersama sama melakukan langkah mitigasi dengan cara menanam bibit rumput vetiver dan tanaman keras lainnya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bencana tanah gerak dan juga longsor.
Pada kesempatan ini kita bersama-sama akan menanam 7000 benih per bibit yang terdiri atas: 5000 bibit vetiver, 1000 bibit trembesi, 500 bibit Nangka dan 500 bibit Sirsak.
Prabencana, tanggap darurat atau pascabencana. Selain itu harus ada sinergitas dan gotong-royong. Untuk itu sekali lagi, marilah kegiatan penananam rumput vetiver dan tanaman keras ini menjadi bahan pemikiran untuk secara bersama meningkatkan kesadaran kolektif bahwa menjaga kelestarian alam sama dengan menjaga kita semua dari dampak bencana masing-masing wilayah, mengaktifkan kembali early warning system, lakukan persiapan dan pengecekan perlengkapan penanggulangan bencana serta selalu koordinasi yang inten.
"Semoga tidak ada lagi bencana, ini merupakan penanganan bencana jangka panjang dengan gerakan menanam, Kabupaten Blitar semakin hijau royo royo. ** (adv/kmf/za/mp)
