- Wamenkop Farida: Kopontren Dapat Menjadi Motor Penggerak Ekonomi Umat
- Koramil 13/Cisoka Salurkan Sembako kepada 20 KK di Kp Bendung
- Tim Bola Voli Putra Pussimpur Menkandaskan Mimpi Tim Gabungan Sdirdik, Sdirren Dan Kesehatan Menjadi Juara 3
- Menkop Ajak BINUS Dalam Percepatan Modernisasi Kopdes Merah Putih
- Setelah setahun renovasi, SKYE Kembali Buka Desember ini dengan Konsep Baru, Desain Hangat, dan Menu Istimewa yang Siap Memikat
- Bupati Tangerang Tinjau RW 11 Villa Tangerang Elok, Serap Aspirasi Warga Terkait Permasalahan Banjir
- Kemenkop Perkuat Pengawasan, Targetkan Koperasi Jadi Sokoguru Ekonomi Nasional dalam 5 Tahun
- Sesmen UMKM Dorong UMKM Manfaatkan Teknologi Tepat Guna untuk Tingkatkan Daya Saing
- Rijanto, Lantik dan Sumpah Janji Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama Pemkab Blitar
- Bupati Blitar HKN Ke -61 Perkuat Kolaborasi Wujudkan Generasi Sehat, Dan Hebat
Petani Muda Diberangkatkan ke Taiwan, Kementan Perkuat Regenerasi Pertanian Nasional

Keterangan Gambar : Kementan melalui BPPSDMP kembali memberangkatkan 61 petani muda untuk mengikuti program magang pertanian ke Taiwan, Selasa (11/4/2025).
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta, – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) kembali memberangkatkan 61 petani muda untuk mengikuti program magang pertanian ke Taiwan, Selasa (11/4/2025).
Program ini merupakan bentuk nyata komitmen Kementan dalam regenerasi petani muda demi menjaga keberlanjutan sektor pertanian nasional di tengah tantangan global dan perubahan iklim yang semakin kompleks.

Baca Lainnya :
Kerja sama ini melibatkan Kementerian Pertanian, Indonesian Economic and Trade Office (IETO), dan Taiwan Economic and Trade Office (TETO) serta difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan. Program tersebut telah berjalan sejak tahun 2019 dan menjadi salah satu agenda rutin dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian Indonesia.
Para peserta akan menjalani magang selama satu tahun di berbagai lokasi pertanian di Taiwan. Mereka akan ditempatkan pada petani mitra yang mengelola beragam komoditas, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, peternakan hingga agrowisata.
Mentan Amran: Petani Muda Pilar Indonesia Emas 2045
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya regenerasi petani muda untuk menjamin masa depan pertanian Indonesia yang modern dan berdaya saing tinggi.
“Kita harus menyiapkan petani muda yang tangguh dan berwawasan global. Mereka inilah yang akan mengawal visi Indonesia Emas 2045 melalui pertanian yang modern, efisien, dan berbasis teknologi,” ujar Amran.
Menurut Amran, keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh kemampuan generasi muda dalam mengadopsi inovasi dan teknologi pertanian. Karena itu, Kementan terus berupaya menarik minat generasi muda agar melihat sektor pertanian sebagai bidang yang menjanjikan dan berpeluang besar secara ekonomi.
BPPSDMP: Regenerasi Petani, Kunci Ketahanan Pangan Nasional
Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa regenerasi petani kini menjadi prioritas utama pemerintah, mengingat usia rata-rata petani Indonesia sudah di atas 45 tahun.
“Regenerasi petani menjadi langkah krusial. Tanpa dukungan generasi milenial, sektor pertanian akan kesulitan beradaptasi dengan tantangan zaman. Karena itu, kita dorong pelatihan dan magang ke luar negeri agar mereka mendapatkan pengalaman internasional,” jelas Santi.
Ia menambahkan, magang ke Taiwan diharapkan dapat memperkuat kapasitas peserta dalam teknologi pertanian, manajemen usaha tani, dan kewirausahaan berbasis agribisnis.
Petani Muda Siap Jadi Agen Perubahan
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) Tedy Dirhamsyah menekankan pentingnya peningkatan kapasitas SDM dalam upaya regenerasi petani.
“Tanpa kemampuan dan kompetensi yang baik, regenerasi hanya menjadi slogan. Karena itu, kita bekali petani muda dengan ilmu, pengalaman, dan etos kerja dari negara maju seperti Taiwan,” ujarnya.
Ia berharap peserta magang dapat menyerap ilmu dan teknologi pertanian modern dari Taiwan, lalu menerapkannya di tanah air. Dengan begitu, mereka bisa menjadi pelaku usaha pertanian yang inovatif, produktif, dan mandiri.
“Program ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam membangun kemandirian pangan nasional dan menarik minat generasi muda untuk terjun ke pertanian. Kami ingin mereka pulang sebagai agen perubahan di daerah masing-masing,” tutup Tedy.
Acara pelepasan peserta disaksikan langsung oleh Atase Pertanian Taiwan di Indonesia, Mr. Kai. Setibanya di Taiwan, peserta akan menjalani orientasi tiga hari sebelum ditempatkan di masing-masing lokasi mitra.( Reporter: Achmad Sholeh Alek).





.jpg)











