- MenKopUKM Usulkan Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor Untuk Antisipasi Penyelundupan Barang Ilegal
- Berkah Ramadhan 1444 H, Polres Blitar Distribusikan Bansos Kepada Masyarakat
- Walikota Blitar : Bazar Ramadhan 1444 H, Perangsang Mewujudkan Peningkatan UMKM
- Tak Kenal Maka Tak Sayang, Perdana Dandim 0501/JP Ambil Jam Komandan
- Kapolri Salurkan Bantuan Kemanusiaan, 500 Paket Sembako di Kota Tangerang
- Hari Pertama Menjabat Pangdam Jaya, Mayjen TNI Mohamad Hasan Melaksanakan Entry Briefing
- Bulan Puasa Rutin Babinsa Melaksanakan Kegiatan di Wilayah
- Bulan Ramadhan Tidak Menyurutkan Babinsa Lakukan Komsos Bersama Masyarakat
- Diduga Lahan Parkir di Pasar Kemis Tidak Berijin
- BP2MI Berangkatkan 1 Pekerja Migran Indonesia ke Jerman sebagai Perawat dan 257 PMI Korea Selatan
Minta Pemprov DKI Tangani Gizi Buruk Anak, PSI: Cegah Pernikahan Dini

Keterangan Gambar : Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo merasa prihatin dengan masih adanya kasus kekurangan gizi di DKI Jakarta.
MEGAPOLITANPOS.COM DKI Jakarta,- Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo merasa prihatin dengan masih adanya kasus kekurangan gizi di DKI Jakarta.
"Sebagai Ibukota Negara, harusnya DKI sudah bisa selesai dengan permasalahan ini. Kita seharusnya bisa lakukan intervensi komperhensif untuk membuat angka gizi buruk nol," kata Ara, sapaan akrab Anggara.
Ia meminta langkah pencegahan dilakukan pada anak dan remaja usia sekolah agar tidak melakukan pernikahan di bawah umur dan menghindari kehamilan di luar nikah.
Baca Lainnya :
- Gubernur H. Ansar Ahmad Akan Melakukan Kunjungan Kerja ke Natuna0
- Gubernur Ansar Kukuhkan Mardiyanto Arif Rakhmadi, Ini Harapannya0
- MTQ Kabupaten Tangerang Ada Perang Bintang, Akhir Masa Jabatan Bupati Zaki Kecamatan Jor-joran0
- Danramil 06/Trs Wakili Dandim Hadiri Pembukaan MTQ ke 530
- Bidikan Bupati Bintan Tandai Penggunaan Lapangan Tembak Marda Sarjono0
"Salah satu penyebab utama munculnya kasus gizi buruk adalah pola asuh orang tua. Kebanyakan pola asuh yang tidak baik itu terjadi pada pasangan muda yang menikah di bawah umur karena mereka secara emosional dan finansial belum stabil," lanjutnya.
Intervensi untuk pencegahan gizi buruk dapat dilakukan mulai dari tingkat sekolah.
"Sosialisasi tentang pubertas dan edukasi seksual harus dilakukan sejak sekolah dasar untuk mencegah hubungan seks dini yang berujung ke pernikahan di bawah umur," tambahnya.
“Selain itu edukasi juga para orang tua yang baru memiliki anak lewat puskesmas dan posyandu agar dapat mengasuh anaknya dengan baik," tutupnya.
