- Bincang Santai, Dua Babinsa Laksanakan Komsos dengan Warga Binaan
- Dukcapil Apresiasi BNI Berikan Kemudahan Bagi Diaspora di Hong Kong
- Wujudkan Lingkungan Bersih, Babinsa Babakan Bersihkan Saluran Air
- Serap Informasi Warga Binaan, Babinsa Komsos di Jalan
- Serka Asep Nandi Latih Security Baris Berbaris dan Bela Negara
- Launching Kampung Pancasila, Walikota Blitar Drs. M.Pd Ajak Masyarakat Gelorakan Ajaran Bung Karno
- Wakapolres Trenggalek Apresiasi Terselenggaranya Gerakan Pangan Murah Ini Maksudnya
- Jumat Curhat Di Kecamatan Gondang, Polres Tulungagung Sampaikan Pesan Pemilu Damai
- Kembangkan Duta Digital Go Global, BNI Rangkul PPI Hong Kong
- Tanggapan Anggota DPRD Sampang Komisi IV, Pegelaran Karapan Sapi Tdak Dianggarkan oleh Pemkab Sampang Dengan Alasan Refocusing
Mendag Zulkifli Hasan Bertemu Deputi PM Malaysia Bahas Tantangan Perdagangan Global

Megapolitanpos.com, Jakarta— Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu Deputi Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertanian dan Komoditas Malaysia Dato' Sri Haji Fadillah bin Haji Yusof. Kedua menteri membahas tantangan dan dinamika perdagangan global terhadap komoditas sawit dan karet yang dimiliki kedua negara di kawasan Uni Eropa dan upaya stabilisasi harga karet alamdunia.
Pertemuan dilaksanakan hari ini, Jumat (10/2/2023) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
“Saya dan Deputi Perdana Menteri Dato' Sri Haji Fadillah Bin Haji Yusof bertemu untuk membahas
peningkatan berbagai peluang kerja sama yang masih bisa dijajaki lebih jauh. Kami membahas sikap
Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi tantangan global menyangkut komoditas unggulanyang sama-sama dimiliki kedua negara,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Lainnya :
- Cegah Kebakaran Hutan, Kapolri Aktikan Kembali Karhutla0
- Perkuat Usaha Koperasi, KSP Sari Sedana Bali Pilih LPDB Sebagai Lembaga Pembiayaan Terpercaya 0
- Zulkifli Hasan Sebut, Kemendag Tingkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Pemerintah0
- GAPKI, Komoditas Kelapa Sawit penopang perekonomian Indonesia Masa Depan 0
- JPU Tak Bisa Hadirkan Saksi Ahli Visum, Sidang Pelecehan Kekerasan Seksual Pada Anak Ditunda0
Dalam pembahasan tentang komoditas karet, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan manfaat
organisasi internasional yang menaungi komoditas karet dan menyambut baik usulan Malaysia
untuk bekerja sama menangani hama penyakit tanam karet yang menurunkan produktivitas hasil
karet alam di tingkat petani.
Oleh karena itu, keberadaan organisasi seperti International Tripartite
Rubber Council (ITRC) dan International Rubber Consortium (IRCo) bermanfaat bagi tiga negara
(Indonesia, Malaysia, dan Thailand).
Lebih lanjut, keduanya sepakat untuk mendorong kerja sama
tripartit tersebut menjadi cakupan ASEAN dengan mengundang negara ASEAN lainnya untuk
bergabung di saat Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.
“Indonesia dan Malaysia sepakat berkolaborasi merumuskan program strategis ITRC dan IRCo
sebagai upaya konkret menyejahterakan petani dan menyetabilkan harga karet,” kata Mendag
Zulkifli Hasan.
Sementara itu terkait kasus sengketa sawit (DS593 dan DS600), Indonesia dan Malaysia dapat
bekerja sama untuk mengambil sikap atas kebijakan deforestasi Uni Eropa. Upaya bersama ini dapat
berkontribusi mengamankan akses pasar sawit dan produk lainnya yang terdampak oleh kebijakan Uni Eropa.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, Indonesia siap menandatangani reviu Border Trade
Agreement (BTA) antara Indonesia dan Malaysia secepatnya. Indonesia mendorong agar proses
internal Malaysia juga dapat segera diselesaikan.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah Joint Trade
and Investment Committee (JTIC) Indonesia—Malaysia. Indonesia juga mengusulkan agar
pertemuan ke-4 JTIC dapat diselenggarakan back-to-back dengan pertemuan ASEAN Economic Ministers' Meeting pada Maret 2023 di Magelang, Jawa Tengah.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengharapkan dukungan Malaysia untuk menyukseskan Keketuaan
Indonesia di ASEAN tahun 2023.
Total perdagangan Indonesia—Malaysia pada 2022 meningkat 30,37 persen menjadi USD 27,9 miliar, dari 2021 yang sebesar USD 21,4 miliar. Indonesia mencatatkan surplus USD 3,0 miliar pada 2022, atau naik 18,13 persen dibanding 2021. Malaysia menempati posisi ke-5 sebagai tujuan ekspor Indonesia dan posisi ke-4 sebagai negara asal impor Indonesia.(ASl/Red/MP).
