- FPK Kabupaten Barito Utara Laksanakan Audensi Ke Pj Bupati Barito Utara
- BNI Kuatkan Dukungan Pada Industri Hulu Migas dan UMKM
- Bupati Asahan Pimpin Upacara HUT KORPRI ke-52
- Wakil Bupati Asahan Tutup pelatihan berbasis kompetensi Tailor Made Training tahun 2023
- Bantu Warga Akan Air Bersih Polres Blitar Kota Manfaatkan Rantis Distribusi Air Bersih
- BNI Dukung Technopreneurship Trisakti Menuju Green Campus
- Babinsa Serka Wawan Pendampingan Program Vaksin Imunisasi TD dan DT
- Jaga Keseimbangan Ekosistem Alam Koramil 05/Tanah Abang Melaksanakan Penanaman Pohon Serentak
- Peringati HUT Korpri ke 52 dan HKN ke 59, Sekda Izul Marom Ingatkan ASN Jaga Netralitas Pemilu 2024
- BNI Berkomitmen Dukung Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Dubes Polandia Melepas Pekerja Migran Indonesia Program P to P

Keterangan Gambar : Tampak Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska usai melepas para pekerja migran Indonesia (PMI).
MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas sebanyak 74 Pekerja Migran Indonesia Program Private to Private (P to P) ke Polandia, di El Hotel Royal, Kepala Gading, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).
Pelepasan para pahlawan devisa negara dipimpin langsung oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani, dan didampingi oleh Sekretaris Utama (Sestama) BP2MI, Rinardi dan para Deputi Penempatan BP2MI.
Acara tersebut turut dihadiri Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska dan sejumlah stakeholder.
Baca Lainnya :
- PSI Minta Pemprov DKI Berikan Seragam dan Keperluan Sekolah Anak Pengungsi di Plumpang Secara Gratis0
- Ketahanan Pangan, Babinsa Rawat Tanaman Jagung Food Estate0
- Komsos Serter, Media Silaturahmi Babinsa di Wilayah Binaan0
- Antisipasi Banjir, Babinsa Laksanakan Karya Bakti Bersihkan Selokan Air0
- Serma Timbul Hari Komsos dengan Tokoh Pemuda Obrol Keamanan0
Sestama BP2MI, Rinardi menyebut, bahwa prosesi pelepasan yang digelar untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan bentuk kehadiran pemerintah dan perlakuan hormat kepada para pahlawan devisa negara.
"Hari ini adalah bagian daripada rangkaian kegiatan, bagaimana pemerintah hadir dalam rangka membuat pekerja migran kita memiliki kebanggaan, diantar atau dilepas langsung oleh para pejabat, para tokoh, dan orang-orang penting di republik ini," jelas Rinardi saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Rinardi juga mengatakan, pihaknya ingin membuka sebanyak mungkin peluang kerja bagi masyarakat Indonesia.
"Kita ingin membuka sebanyak mungkin peluang bekerja bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya ke Korea dan Polandia. Sebelum pandemi tahun 2019 ke belakang, kita pernah bekerja sama dengan 150 negara. Artinya, kalau ada peluang kerja di sana, masyarakat Indonesia yang berkeinginan bekerja ke luar negeri, kita fasilitasi," sambungnya.
Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczynska, meyakinkan kepada para PMI penempatan Polandia, untuk tidak perlu khawatir, karena masyarakat Polandia yang ramah terhadap pendatang.
"Di Polandia, toleransi beragama sangat dijunjung tinggi. Polandia dengan sejumlah negaranya memegang adat Katolik, yang mana Indonesia memegang Islam sebagai the most religion. Di sana saling menghormati dan menghargai antar agama," ujar Beata Stoczynska saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Ia pun meyakinkan kepada para PMI untuk dapat melaksanakan ibadahnya sebagaimana biasa dilakukan di tanah air.
"Jadi jangan khawatir untuk Muslim dan yang mengimani Agama Islam untuk tetap menjalankan ibadahnya sama persis seperti di Indonesia," imbuhnya.
Pada pelepasan tersebut, BP2MI secara bersamaan melepas PMI Program Government to Government (G to G) Korea Selatan berjumlah 411 PMI. BP2MI juga menghadirkan 147 calon PMI yang telah mengikuti Preliminary Education PMI Program G to G Korea Selatan.
Sekedar diketahui, pada awal tahun 2023 BP2MI telah memberangkatkan 66 PMI Program P to P ke Polandia. Para PMI tersebut bekerja di sektor manufaktur.
