Breaking News
Dampak Kecemasan Berlebih Pada Seseorang

MEGAPOLITANPOS.COM: Perasaan cemas dapat menghampiri seseorang baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Kecemasan dapat dialami oleh siapapun tanpa terkecuali, misalnya pada anak-anak rasa cemas terjadi ketika seorang anak yang belum sempat bertemu dengan orang tuanya pada pagi hari karena orang tuanya sudah berangkat bekerja terlebih dahulu. Lalu kecemasan pada remaja, misalnya khawatir atau panik memulai hal baru seperti belajar mengendarai motor sendiri. Begitu juga kecemasan pada orang tua akan karir dan bagaimana masa depan pada anaknya. Perasaan cemas tersebut menetap bahkan meningkat meskipun situasi yang mengancam tidak ada pada seseorang. Manusia hidup tidak terlepas dari konflik yang dihadapi, tidak terkecuali permasalahan yang berpengaruh di kesehatan psikologisnya. Respon seseorang ketika bereaksi menghadapi konflik atau situasi yang tidak menyenangkan berbeda-beda, tidak jarang dialami seseorang yaitu stres dan cemas. dan ketika emosi tumbuh berlebihan dibandingkan dengan bahaya yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak adaptif. Kecemasan yang berlebihan dapat mempunyai dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh bahkan dapat menimbulkan penyakit-penyakit fisik. Kecemasan itu merupakan suatu hal yang normal dialami oleh setiap manusia. Kecemasan telah dianggap sebagai bagian dari kehidupan sehari- hari. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang sifatnya umum, perihal tersebut wajar terjadi pada seseorang menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru ataupun yang belum sempat dicoba dalam menemukan bukti diri serta makna hidup dan kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal ataupun wujudnya. Kecemasan sesekali tidak apa-apa. Namun jika sudah menjadi sebuah kendala, kecemasan ini akan menjadi sebuah kasus. apalagi yang sudah menjadi gangguan, itu akan menghambat aktivitas seseorang dalam kehidupannya. Kecemasan yang dialami oleh individu terbagi menjadi empat tingkatan yaitu ringan, sedang, berat dan panik (kecemasan sangat berat). Kecemasan ringan, merupakan cemas yang wajar yang biasa menjadi bagian sehari-hari serta menimbulkan seseorang jadi waspada serta meningkatkan perhatian, namun individu masih mampu memecahkan permasalahan. Cemas ringan dapat memotivasi belajar serta menciptakan perkembangan serta kreatifitas yang ditandai dengan nampak tenang, percaya diri, waspada, memperhatikan banyak perihal, sedikit tidak sabar, ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks ataupun sedikit risau. Kecemasan sedang, memungkinkan seseorang lebih fokus memusatkan pada permasalahan yang penting serta mengesampingkan yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, tetapi dapat melaksanakan suatu yang terencana. Kecemasan berat, merupakan kecenderungan seseorang dengan memusatkan pada suatu yang terinci serta spesifik, dan tidak bisa berpikir tentang perihal lain. Orang tersebut membutuhkan banyak pengarahan agar bisa memusatkan pada sesuatu zona yang lain. Kecemasan sangat berat, yang disebut juga panik merupakan suatu kecemasan yang berhubungan dengan ketakutan serta teror, sebab pribadi mengalami kehilangan kendali. Orang yang menghadapi panik tidak mampu melakukan sesuatu meski dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi karakter, dengan panik terjalin peningkatan kegiatan motorik, menurunnya kemampuan buat berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang serta kehilangan pemikiran yang tidak bisa rasional. Faktor penyebab terjadinya kecemasan diantaranya lingkungan. Lingkungan merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi kecemasan individu, jika faktor tersebut kurang baik maka akan menghalangi pembentukan kepribadian sehingga muncul gejala-gejala kecemasan. Selanjutnya faktor fisik, kelemahan fisik pada seseorang dapat menyebabkan kondisi mental individu sehingga memudahkan timbulnya kecemasan. Selanjutnya trauma atau konflik, munculnya gejala kecemasan sangat bergantung pada kondisi individu. dalam arti bahwa pengalaman-pengalaman emosional atau konflik mental yang terjadi pada individu akan memudahkan timbulnya gejala-gejala kecemasan. Hal hal yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mengurangi kecemasan yang dapat kita lakukan diantaranya menerima masukan dari orang lain agar menjadi bagian kekuatan seseorang dalam menghadapi hal yang dicemaskan. Dengan itu, kita mampu melepaskan diri dari kecemasan dan perasaan yang negatif. Perasaan kecemasan harus dilawan dengan pikiran yang positif, jangan berburuk sangka terhadap segala sesuatu yang belum terjadi pada seseorang. Semua itu diserahkan kepada Tuhan, dengan lebih mendekatkan kepada Yang Maha Kuasa. Ditulis oleh : Billa Fitria Hasanah Mahasiswa STAI Al Hikmah Jakarta
