- Kapolres Blitar bersama Bupati Blitar Resmikan Mal Pelayanan Publik Prabu Hayam Wuruk Polres Blitar
- Kenapa STY di Pecat dan Tepatkah Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia ?
- 2.932 Siswa di Tigaraksa Nikmati Program Makan Siang Gratis
- Menteri PAN-RB Lantik Kepala BKN yang Baru, Prof Zudan Arif Fakhrulloh
- Polres Blitar Kota Panen Raya Jagung, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
- Gelar Deklarasi Masyarakat Peduli Blitar : Ketua MPB Profesional Mengawal Kebijakan Publik
- Puncak Good Talen Kodim 1013 Muara Teweh Dimeriahkan Dengan Pesta Kembang Api Serta Pemberian Bingkisan Kepada Sejumlah Waraka Wuri Kodim 1013 Muara Teweh
- Wamenkop Genjot Transformasi Koperasi Wujudkan Mimpi Bangun Pabrik Milik Petani dan Peternak
- Kementerian UMKM Gandeng YDBA Dalam Replikasi Model Pembinaan UMKM Masuk Rantai Pasok
- Kemenkop Dorong Koperasi Masuk Sektor Industri Seperti di Eropa
Tinjau TPST Bantargebang,Pj Gubernur DKI, Pantau Persiapan Operasional Lanfill Mining dan RDF Plant
Fasilitas ini diharapkan bisa (mengolah) 2.000 ton sampah. Yakni, 1.000 ton yang dari dalam (berada di TPST Bantargebang) atau sampah lama yang sudah ada untuk kemudian diolah, lalu 1.000 ton sampah baru yang dari Jakarta.
Megapolitanpos com, Bantargebang, Bekasi - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau kesiapan operasional fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant yang mana proses pembangunan proyek tersebut mencapai 98 persen, di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (2/1/2023).
Dalam peninjauan tersebut, Pj Gubernur Heru didampingi oleh Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Afan Ardiansyah Idris, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto beserta jajaran, serta Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono dan jajarannya untuk melihat seluruh sisi bangunan proyek, seperti tempat pengolahan dan pemilahan sampah, agar bisa dikonversikan menjadi bahan bakar pabrik semen yang setara batubara muda.
"Progresnya sudah 98 persen, diharapkan sebentar lagi bisa beroperasi, targetnya Januari ini. Sebenarnya, dari bulan lalu sudah mulai tes uji coba. Fasilitas ini diharapkan bisa (mengolah) 2.000 ton sampah. Yakni, 1.000 ton yang dari dalam (berada di TPST Bantargebang) atau sampah lama yang sudah ada untuk kemudian diolah, lalu 1.000 ton sampah baru yang dari Jakarta," ujar Pj Gubernur Heru.
Baca Lainnya :
- Gandeng KPU dan Bawaslu, Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi Persiapkan Kelancaran Pilkada
- Pilkada 2024, KPU Kabupaten/Kota Buka Pendaftaran PPS
- Pj Gubernur DKI Apresiasi Motor Konversi SMKN 55 Jakarta Kolaborasi dengan PLN
- Aktivis 98 Beri Mandat Kepada AMIN Untuk Menuntaskan Agenda Reformasi 1998.
- Erick Tohir Angkat Pensiunan TNI Sebagai Komisaris Pertamina, Aktivis 98 bilang tidak sesuai nafas reformasi 98
Pj Gubernur Heru berpesan kepada pihak pengelola fasilitas ini untuk menjaga keamanan dalam sistem operasional dengan menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), sehingga petugas di lokasi mampu melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dalam rangka meningkatkan produktivitas.
"Yang pertama keamanan ya, dalam mengoperasikan alat berat harus hati-hati. Lalu, untuk konstruksi, tadi saya lihat ada konstruksi besi-besi, nah itu juga harus disesuaikan. Lalu, saya juga melihat ada beberapa koreksi yang harus disempurnakan. Seperti, tadi jalan masuk, kalau truk dari sini apakah sudah dihitung. Tapi, yang terpenting prosesnya (pengolahan sampah) di sini, ada 2-3 hari, SOP (pengoperasian) dipersingkat lagi," kata Pj Gubernur Heru.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menambahkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang. Hal ini agar kegiatan pengolahan sampah di Jakarta bisa berjalan optimal, serta dapat mengatasi permasalahan sampah secara bertahap.
"Jadi, kalau fasilitas pengelolaan sampah yang terbesar ada di sini, di TPST Bantargebang. Tapi, kita juga sedang membenahi beberapa hal lain seperti ITF (di Sunter). Mudah-mudahan, setelah (ITF) selesai dibangun, bisa ikut mengurangi beban pembuangan sampah di Jakarta," ujar Asep.
"Timbunan sampah Jakarta yang sekitar 8.200-an per hari, sampah yang masuk ke TPST Bantargebang antara 7.500 sd 7.700 ton perhari. 1000 ton sampah yg masuk nantinya bisa dialihkan ke Fasilitas RDF plant TPST Bantargebang. Sisanya, kita (berharap) bisa mengolahnya di dalam kota (di lokasi ITF) nanti. Kita berharap ITF bisa segera terbangun, sehingga semakin sedikit kita bawa sampah ke Bantargebang, di mana pengangkutan tidak kurang dari 1.200 truk sampah per hari," pungkas Asep.
Untuk diketahui, pembangunan fasilitas ini dilaksanakan di atas lahan seluas 74.914 m2 di dalam area TPST Bantargebang. Kapasitas pengolahan sampah pada fasilitas ini yaitu 1.000 ton/hari sampah lama dan 1.000 ton/hari sampah baru, serta dapat menghasilkan Refuse Derived Fuel (RDF) sebanyak 700 – 750 ton/hari.
RDF adalah hasil olahan sampah dengan nilai kalor dan spesifikasi tertentu sehingga dapat dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara. RDF yang dihasilkan selanjutnya akan dimanfaatkan oleh industri semen sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan pada produksi semen.
Proses pengolahan sampah menjadi RDF terdiri atas tahap penyaringan (screening), pemilahan (separating), pencacahan (shredding), dan pengeringan (drying). Kualitas RDF yang dihasilkan akan memenuhi spesifikasi teknis untuk industri semen, antara lain nilai kalor minimum 3.000 kKal/kg, kadar air maksimum 20%, dan ukuran maksimum 5 cm.
Fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant dilengkapi sarana pengendalian pencemaran lingkungan (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan pemantauan kualitas lingkungan (Stasiun Pemantauan Kualitas Udara). Pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan mendukung pemulihan ekonomi nasional antara lain dari aspek pelibatan tenaga kerja lokal dan penggunaan produksi dalam negeri.(ASl/Red/MP)