Tilang Elektronik Segera Dimulai di Pagar Alam, Ini Penjelasan Kasatlantas

Keterangan Gambar : Foto Istimewa : CCTV jalan
MEGAPOLITANPOS.COM, PAGAR ALAM - Kapolres Pagaralam AKBP Erwin Irawan melalui Kepala Satuan Lalulintas (Kasat Lantas) Polres Pagar Alam AKP Teguh Taufik mengingatkan kepada seluruh pengemudi kendaraan supaya tidak melanggar peraturan lalulintas.
Sebab, saat ini masa sosialisasi Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sudah selesai dan sekarang penindakan atau tilang elektronik ETLE mulai berlaku di wilayah hukum Polres Pagar Alam.
"Ingat saat ini Kamera ETLE sudah berfungsi jangan sampai kendaraan anda kena tilang dan bilamana itu terjadi siap-siap anda mendapatkan surat tilang dari Kepolisian," ujarnya.
Baca Lainnya :
- Bantuan Alsintan dari Kementan RI, Bupati H Eman Suherman Sampaikan Terimakasih dan Tegaskan Jangan Dijual
- Pemkot Blitar Gelar Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-117 Wujudkan Pemerintah Kota Blitar Semakin SAE dan Tangguh
- Danramil 14/Panongan Ambil Apel Pagi Berikan Pengarahan Kepada Anggota
- Detikom Regional Summit di BIJB Kertajati, Ungkap Investasi dan Investor Kawasan Rebana
- Disnaker Memandang Penting Sertifikasi Kompetensi Berdasarkan Klaster Skema Digital Marketing
Menurutnya, pemberlakukan penindakan tilang elektronik ETLE mulai resmi diberlakukan Mei 2023, dimana saat ini ada dua titik kamera ETLE, yakni di simpang lampu merah jam besar depan perpustakaan daerah dan Jalan Kombes H Umar (Simpang Manna).
Kendati demikian Kasat Lantas AKP Teguh Hidayat SH mengatakan, untuk tilang manual (non elektronik) telah diberlakukan kembali, tapi pihaknya tetap fokus pada pelanggaran yang tertangkap kamera ETLE.
"Februari dimulai sosialisasi, sudah sebulanan lebih, koordinasi kami dengan kejaksaan dan pengadilan juga sudah clear. Sehingga, Mei ini sudah mulai diberlakukan denda tilangnya," ungkapnya.
Kasatlantas juga menjelaskan cara kerja sistem ETLE, yang mana setiap pelanggaran lalu lintas yang terekam ETLE akan dikirim ke pengadilan dan kejaksaan hingga Polda Sumsel.
"Berkas tilang dan bukti pelanggaran akan dikirim ke pelanggar melalui kantor pos, paling tidak prosesnya 1-2 hari," urainya.
Disebutkannya, kebanyakan pelanggaran yang tertangkap kamera adalah tidak menggunakan helm dan safety belt ataupun berkendaraan sambil menggunakan handphone.
"Jadi memang kebanyakan pelanggaran yang kasat mata, kami imbau agar pengguna jalan dan yang memiliki kendaraan bermotor agar bijak dalam berkendara dengan mematuhi aturan lintas dan selalu melengkapi diri dengan Surat Izin Mengemudi serta membawa Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) dan jangan menggunakan motor gelap yang surat menyuratnya tidak lengkap," pungkasnya.** (JF)
