- Wakil Bupati Asahan Buka Sosialisasi PBJT
- Sekda Kabupaten Asahan Terima Kunjungan ASPEKPIR Sumut
- Dihadapan Bupati Asahan, PC NU Siap Dukung Pendirian Sekolah Rakyat
- Mayat dalam Karung di Daan Mogot Km 21, Polisi Ungkap Motif Pelaku Habisi Korban
- Muh Taufiq Ketum PSHT Lakukan Ziarah ke Makam Bung Karno, Sarasehan Kebangsaan dan Konsolidasi Menuju Nyawiji
- BNI Gandeng IKA ITS Dukung Kemajuan Pendidikan Tinggi di Indonesia
- Kemenkop Resmikan Pembentukan Kopdes Merah Putih di Malang
- PKP KUR 2025, Menteri UMKM Tekankan Kualitas Penyaluran
- Danramil Pondok Aren Tinjau Langsung Distribusi Makan Bergizi di SDN 02 Jurang Mangu Timur
- Setelah 5 Hari Pencarian, Korban Tenggelam Di Sungai Barito Muara Teweh Ditemukan, Kakansar Palangka Raya Operasi SAR Dinyatakan Selesai Dan Ditutup
Pompa Semangat Pekerja Migran G to G Korsel dan Jerman, Deputi BP2MI: Tunjukkan Indonesia sebagai Bangsa Pejuang

MEGAPOLITANPOS.COM, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berpesan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) agar kuat dalam menapaki dinamika kehidupan. Sekalipun akan bekerja di negara penempatan yang ekosistemnya berbeda dengan Indonesia, mereka dituntut untuk tetap bertahan dan kuat dalam menghadapi kehidupan di negara lain.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia dan Afrika (ASAF) BP2MI, Lasro Simbolon dalam acara seremonial pelepasan 561 PMI Program Government to Government (G to G) Korea Selatan dan Jerman di eL Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (18/8/2024).
"Anda orang hebat, Anda pejuang dan dalam semangat perjuangan momentum kemerdekaan ke-79 itu, ingatlah bangsa ini bangsa pejuang," ujar Lasro.
Baca Lainnya :
- Wakil Bupati Asahan Buka Sosialisasi PBJT
- Sekda Kabupaten Asahan Terima Kunjungan ASPEKPIR Sumut
- Dihadapan Bupati Asahan, PC NU Siap Dukung Pendirian Sekolah Rakyat
- Mayat dalam Karung di Daan Mogot Km 21, Polisi Ungkap Motif Pelaku Habisi Korban
- Muh Taufiq Ketum PSHT Lakukan Ziarah ke Makam Bung Karno, Sarasehan Kebangsaan dan Konsolidasi Menuju Nyawiji
Diakui Lasro, memang tidak mudah bekerja di luar negeri. Butuh keterampilan mumpuni. Bahkan, juga harus memiliki mental yang kuat.
"Kalau kurang-kurang dikit, kalau nggak sesuai sedikit-sedikit dengan harapan, majulah, tunjukan semangat juang, semangat ketangguhan di hadapan pemberi kerja," imbuhnya.
Dia pun berharap kepada PMI yang akan berangkat ke Korea dan Jerman dapat memanfaatkan kesempatan kerja di luar negeri. Mengingat, upah yang mereka dapat di kisaran puluhan juta.
"Tunjukkan Indonesia sebagai bangsa pejuang tapi juga bangsa yang ramah dan beradab. Bangsa yang cinta kemanusiaan juga. Kami bangga dengan kalian," sebutnya.
"Kalau Anda dapat mengoptimalkan keberadaan Anda di Korea Selatan dan di Jerman, nanti kembali ke Indonesia bisa menjadi pekerja yang lebih mantap, lebih terlatih, lebih profesional. Nanti kembali menjadi purna PMI bisa menjadi pelatih, instruktur, dosen, pengajar, pemilik lembaga pelatihan, wiraswasta, dan bahkan bisa jadi pejabat," pungkasnya.(*/Anton)
