- BNI Ajak Nasabah Private Nonton Langsung All England Badminton Championships di Birmingham
- Jakarta Menyala Dibuktikan Dengan Respon Cepat Laporan Warga Kepada Kasatpol PP Kecamatan Pancoran, Langsung Cek lapangan
- Kementerian UMKM dan DPR Teguhkan Komitmen Sukseskan Penyaluran KUR 2025
- Danramil 04/Cikupa Dampingi Wabup Intan Buka Bazar Ramadan
- Polri Berduka, Kapolsek dan Dua Anggota Polsek Way Kanan Gugur Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam
- Pemkab Asahan Peringati Malam Nuzulul Quran 1446 H / 2025
- Wakil Bupati Asahan Pimpin Upacara HKN
- Wakil Bupati Asahan Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025
- Cek Takaran Minyak Kita, Wakil Bupati Tangerang : Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Sesuai Takaran
- Dandim 0506/Tgr Dampingi Danrem Apel Pam Pemulangan 400 WNI
Kementerian UMKM Tegaskan Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan

Keterangan Gambar : Wamen UMKM Helvi Moraza dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan
MEGAPOLITANPOS.COM, Medan – Wakil Menteri (Wamen) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan akan terus memperkuat langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan nasional melalui pemberdayaan UMKM di sektor pangan.
Wamen UMKM Helvi Moraza dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Pangan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan di Kota Medan, Sumatra Utara, Selasa (21/01), mengatakan salah satu langkah untuk mewujudkan swasembada pangan adalah dengan mengoptimalkan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sebagai pusat ekosistem swasembada pangan.
“Di Sumatera Utara, ada tiga PLUT yang berlokasi di Medan, Dairi, dan Simalungun. PLUT ini menjadi tempat informasi, pelatihan, dan pendampingan untuk UMKM, mulai dari akses pembiayaan, legalitas usaha, hingga pengembangan pasar,” kata Wamen UMKM.
Baca Lainnya :
- Kementerian UMKM dan DPR Teguhkan Komitmen Sukseskan Penyaluran KUR 2025
- Menteri Maman Sebut Pengusaha UMKM sebagai Simbol Optimisme
- DPP Desa Bersatu Siap Dukung Koperasi Desa Merah Putih
- Melalui Pekan Bazar Ramadan Murah DWP Kementerian UMKM Berkolaborasi Perluas Pasar Produk Lokal
- Menteri Maman Tekankan Kolaborasi sebagai Kunci UMKM Berdaya di Negeri Sendiri
Dalam upaya lain, Kementerian UMKM juga memfasilitasi legalisasi usaha pada bidang pertanian dengan mendampingi pengusaha UMKM dalam proses pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Formalitas ini sangat penting agar para pengusaha UMKM bisa mendapatkan akses lebih luas, baik ke pembiayaan maupun ke pasar yang lebih besar,” kata Helvi.
Wamen UMKM menegaskan bahwa peran UMKM pertanian sangat krusial untuk mendukung ketahanan pangan dan kemandirian pangan Indonesia.
“Indonesia memiliki lebih dari 29 juta UMKM pertanian yang menjadi kekuatan besar bagi ketahanan pangan di masa depan. Namun, perlu kita akui bahwa sebanyak 99 persen dari UMKM tersebut masih berupa usaha perseorangan, sehingga skalanya tergolong mikro,” kata Helvi.
Untuk itu, sebagai bentuk dukungan, Kementerian UMKM mengupayakan holdingisasi beras untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Ada ribuan Rice Milling Unit (RMU) yang bisa diupayakan untuk diholding dalam kelompok usaha, sehingga ada link unit yang resmi, menghasilkan langsung beras per kelas. Seperti beras premium dan lain-lain,” ujarnya.
Selain itu, kebijakan pembiayaan inklusif bagi UMKM sektor pangan terus diperkuat, salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan.
“Di Sumatera Utara, kami melihat perkembangan yang menggembirakan. Penyaluran KUR sektor pertanian telah mencapai 44 persen pada tahun 2024, menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita bisa memaksimalkan potensi UMKM di sektor ini,” katanya.
Wamen Helvi juga menyoroti sektor perikanan yang penyaluran KUR-nya mengalami tren penurunan dari 1,8 persen pada 2020 menjadi 1,5 persen pada 2024.
“Hal ini menjadi perhatian kami. Walaupun proporsinya kecil, kami percaya sektor ini juga dapat berkembang jika mendapatkan akses yang lebih baik terhadap pembiayaan dan teknologi,” katanya.
Di sisi lain, menanggapi harga cabai yang kerap kali anjlok saat musim panen, Wamen Helvi menjelaskan Kementerian UMKM memiliki Rumah Produksi Bersama (RPB) yang ada di Kabupaten Batu Bara.
“Kami terus mengupayakan program percontohan penggilingan cabai, agar hasilnya bisa diserap langsung Pemerintah untuk menjaga kestabilan harga,” kata Wamen Helvi.
Wamen Helvi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha UMKM, dan masyarakat untuk memperkuat sektor pangan.
“Mari kita mempererat kolaborasi dengan solid, saya yakin kita dapat mewujudkan ketahanan pangan yang tangguh sekaligus meningkatkan kesejahteraan terutama pengusaha UMKM di sektor pangan,” kata Helvi.(Reporter: Achmad Sholeh Alek).
