Bupati dan Wakil Bupati Majalengka Resmi Dilantik, Eman dan Dena Sampaikan 100 Hari Kerja LangkungSae

Keterangan Gambar : Bupati Majalengka H Eman Suherman dan Wakil Bupati Majalengka Dena Muhamad Ramdhan, resmi dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta.
MEGAPOLITANPOS.COM Majalengka - Bupati Majalengka H Eman Suherman dan Wakil Bupati Majalengka Dena Muhamad Ramdhan, resmi dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta.
Mengawali langkah awal kepemimpinan sebagai kepala daerah di Kabupaten Majalengka Jawa Barat, dihadapan warga masyarakat Majalengka sampaikan program 100 hari kerja.
Dalam hal peningkatan pelayanan publik hingga infrastruktur. Eman menyampaikan, ada 17 program yang sudah disiapkan sebagai bentuk langkah awal untuk memenuhi harapan masyarakat Majalengka.
Baca Lainnya :
- Komsos dengan Perangkat Kelurahan, Digunakan Babinsa Komunikasi Dua Arah
- Warga Sidorejo Kecamatan Doko Laporkan HGU PT Perkebunan Ke Kejari Kabupten Blitar, ini Sebabnya
- Babinsa Ajak Warga Jaga Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem
- Wakil Bupati Asahan Hadiri Seminar Pendidikan
- Ba Tuud Koramil 07/Kresek Lakukan Pembinaan Linmas, Cegah Bemcana
"Alhamdulillah tadi pagi kami sudah dilantik, artinya saat ini kami adalah pelayanan Bapak dan Ibu (masyarakat). Kami adalah orang yang harus mengayomi Bapak dan Ibu, bagaimana kita harus membangun pembangunan Majalengka yang lebih sejahtera dan langkung sae (lebih baik)," kata Eman saat menyapa warga Majalengka.
Menurutnya, meskipun tidak ada aturan formal tentang 100 hari kerja di pemerintahan, tapi ini sudah menjadi kebiasaan publik untuk melihat kinerja awal pemimpin baru.
Salah satu fokus utama Bupati menyebutkan soal perbaikan pelayanan publik, terutama di sektor kesehatan. Selama ini dia mengaku selalu mendapat keluhan dari masyarakat tentang pelayanan di rumah sakit.
"Menciptakan perubahan sebuah revolusi pelayanan di rumah sakit. Saya sering mendengar soal keluhan terkait pelayanan rumah sakit Majalengka dan Cideres. Soal pelayanan kurang baik, dan itu saya tidak ingin mendengar lagi," ujar dia.
Tak hanya pelayanan publik, Eman juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai kebutuhan dasar masyarakat. Dia tidak ingin kualitas infrastruktur di Majalengka cepat rusak.
"Saya ingin pembangunan yang baik dan berkualitas. Saya tidak ingin dengar, jalan baru dibagun 2 (dua) bulan udah rusak. Saya ingin tata kelola pemerintah yang baik dan bersih. Saya ingin mendengar ungkapan masyarakat di masyarakat, jalan dan bangunan dalam kondisi bagus serta baik," harap, dia.
Eman juga merencanakan melanjutkan kembali pembukaan akses jalan yang menghubungkan Majalengka - Lemahsugih di era Bupati ke - 22 Majalengka Tutty Hayati Anwar. Jika jalan ini resmi digunakan, secara tidak langsung akan membuka jalur perekonomian masyarakat dengan harapan waktu tempuh nantinya bisa dapat dipersingkat.
"Saya ingin menyelesaikan infrastruktur yang belum terlaksana. Jalan Cibodas, Nunuk bisa langsung ke Lemahsugih. Doakan saya diawali hari ini agar bisa menyelesaikan. Semoga dengan adanya itu bisa memangkas waktu kurang lebih 30 menit," ucapnya.
Menyinggung soal lapangan pekerjaani dan sektor ekonomi, Eman juga akan menyiapkan lapangan kerja bagi 1.000 orang pada program 100 hari kerja. Dengan program ini, dia ingin memberantas praktik-praktik pungli yang menghantui para pencari kerja.
"Sektor ketenagakerjaan, akan menyediakan 10.000 lapangan pekerjaan setiap tahun. Tapi untuk 100 hari kerja, minimal 1.000 orang bisa kerja tanpa harus ada biaya, tanpa harus ada pungli. Saya akan kerja sama dengan APH (Aparat Penegak Hukum) untuk memberantas pungli," jelasnya.
Kemudian Eman juga akan mempermudah akses pelayanan masyarakat, khususnya untuk bayi yang baru dilahirkan. Setiap bayi yang baru dilahirkan akan langsung mendapatkan akte kelahiran.
"Kami memberikan kemudahan dan juga memberikan solusi pelayanan terbaik untuk masyarakat, pemerintah melalui dinas catatan sipil nanti yang menanganinya,"tandasnya.
Dalam hal Sosial, Eman juga akan memperjuangkan hak atas tanah warga yang rumahnya di relokasi karena bencana alam. Karena sampai saat ini, hak atas tanah warga yang direlokasi belum mempunyai kepastian.
"Tuntutan masyarakat yang tidak kalah penting adalah warga yang direlokasi, kami akan selesaikan kepemilikan atau hak atas tanahnya," ucapnya.
Diakhir, Eman mengultimatum di tataran birokrasi agar tidak ada praktik korupsi dan mewajibkan seluruh ASN melaksanakan salat dhuha.
"Saya akan mewajibkan seluruh ASN, wajib salat duha. Karna apa salat duha keagunggannya luar biasa. Dapat membentuk akhlak baik, terwujud keinginannya, dipermudah semuanya dan mudah-mudahan menjadi solusi nggak ada korupsi," pungkasnya. ** (Agit)
